Kembalinya Penyihir Serigala
eturunan dan kaummu akan aku musnahkan!' Kalimat itu selalu terngiang
belaka, dirinya terlahir kembali di pack tempat dirinya terbunuh secara tidak hormat. Sudah sekitar tiga minggu lebih ia berada di w
ck terbesar dari tiga pack di benua Marel. Bukan hanya itu, ini adalah pack terkuat. Semua pack ta
mah. Tubuhnya tak seperti gadis kebanyakan. Padahal bagi kaum werewolf, usia tujuh belas tahun seharusnya sudah bisa berganti shift dengan wolf masing-masing. Sedangkan Elisa, untuk berbicara dengan wolfnya saja ia tidak bisa, apalagi untuk berganti shift dengan ser
pun tidak bisa berganti shift, tapi dia masih bisa menggunakan kekuatan sebelumnya. Hanya saja
gannya. Tak lama setelah itu, ia melempar api ke arah tumpukan kayu bakar yang sudah dibuat. Matanya terus menatap benda
pi yang semakin lama semakin membesar hingga menghabiskan semua kayu. Melihat hal itu, Elisa segera meletakkan beberapa ikan di antara bara api
Baru saja ia akan mencicipi salah satu ikan yang sudah masak, suara dari arah belakang membuatnya berhenti. Eli
ng tak pernah lepas darinya. Tidak ada jawaban a
ati suara itu dengan perlahan. Setibanya di sana, ia melihat seorang gadis seumuran
reka terlihat begitu beringas. Mulut mereka dipenuhi dengan l
ia berlari menuju sang gadis dan membantunya untuk berdiri. Ketiga serigala itu sontak terkejut dengan kedatangan Elisa.
jek salah satu serigala tersebut. "Biarkan saja Jo, malam ini k
menatap ketiga makhluk berbulu tersebut. "Jangan membuatku marah," ucap Elisa
Sebaiknya kamu pergi saja, kami tidak akan m
idak mau, bagaima
sa menghabisi nyawamu." Salah satu serigala tersebut maju mendekati Elisa. Elisa langsung mengubah posisinya menja
gadis, "apakah kamu bis
api ia masih bisa membunuh para binatang buas di kawasan ini. Apalagi h
h bantuanku." Elisa melepas pegangannya dan ingin mel
tangan Elisa, "jangan tinggalkan aku sen
rcaya padaku?" tanya Elisa tanpa
h, untuk menghadapi salah satu dari mereka saja, ia berpikir dengan keras bagaimana caran
longlah aku." Gadis itu
esar itu dan jangan keluar sampai aku mendatangi diri
itu menganggukkan kepala dan bersiap-siap untuk berlari. Elisa kembali menatap
Aku bisa membunuh kalian ber
sekali," ucap
pa menunggu waktu lama, ketiga serigala itu menyerangnya. Elisa yang sudah siap dengan serangan ters
dak bisa melihatmu," ucap Elisa memperhatik
ebut. Hanya dirinya yang bisa me
maka rasakan ini dari kami!"
kar tubuh Elisa. Namun, dengan cepat pula Elisa menghindar
pun dirinya tak dapat menjadi wolt, tapi pergerakannya c
. Sial
k cepat. Melihat serigala yang sudah lelah dan kesakitan karena lukanya membuat Elisa mengambil kesempat
an padanya!" teriak
a," jawab E
edua serigala tersebut l
satu dari mereka. Bahunya diterkam kuat oleh Serigala tersebut. Elisa berusaha sekuat tenaga mencoba melepaskan
lepas. Darah mengalir begitu saja dari bahu Elisa. Serigala yan
ra penyihir agar darahnya berhenti keluar. Setelah itu,
i?" tanya gadis itu me
ewas," jawab Elisa cuek la
sang gadis. Dia tidak ingin terlalu
eriak gadis ber
" tanya E
ut di sini sendiria
ng gadis untuk berdiri. Melihat keadaannya, membuat Elisa tak tega dan
ar sini? Apa kau yang membuatnya?" tan
Elisa sambil terus membaw
tinggal
nya cepat kering." Elisa memberikan sedikit bubu
s itu, meskipun begitu ia t
njadi rasa dingin yang mengenakan. Ta
aku rasa ka
sudah berpindah tangan. Ila menatap gadis
tu tulus, "kamu siapa? Aku K
," jaw
na yang sudah terlihat cukup baik. Tubuhnya terasa
enyembuh saja
seorang
mpelajari tentang obat-ob
di pack ini. Mungkin kau bisa datang dan belaja
nggunakan para witch untuk menyembuhka
beberapa ratus tahun silam, dan kau tahu kenapa? Karena salah satu di
at. Ia tidak senang mendengar penuturan Ki
Kiana melihat per
n memusnahkan mereka hanya karena sa
, tapi setelah itu dia
karena saat itu aku bel
ua orang sedang mencarimu." Elisa men
bali, tapi kamu harus berjanji nanti akan ke istana m
pasti aka
suk ke gubuk Elisa. Sedangkan Elisa tersenyum menyeramkan ketika meliha