Takdir Cinta Arabella
aya ingin istirahat sebentar," pintanya tanpa memali
u sama lain, tak satu pun yang berniat
dengar suara langkah kaki. "Ada apa dengan mere
ntor, apakah tidak apa-apa meninggalkanmu sendiri
membalas dengan
melirik Naufa
lebih baik jika kita berdua kembali ke kantor
n mendekati gadis yang sedang terbaring dengan posisi membelakangi mereka
t, direktur Shang segera menaiki mobilnya. Naufal tanpa permisi langsung masuk dan duduk di kursi depan t
tidak menghormatiku sebagai
ur Shang, melirik ke arahnya. "Tun
nmu. Sungguh tidak sopan!" gerutu direktu
emberiku tumpangan gratis untuk kembali ke kantor? saya tidak memb
tidak mau membiarka
ng menyetir," perintah
"Sekali lagi maafkan saya direktur Shang, ta
sambil memperlihatkan
klah kalau begitu, kali ini Anda bi
senyuman sinis karena telah ber
al dan bertanya. "Sejauh ma
dalah gadis yang begitu cerdas dan banyak disukai oleh pria, dan saya
saya mengalami kesulitan mengerjakan tugas-tugas dan begitulah kami bisa menjadi akrab dan akhirnya berteman dekat. Hingga kami memutuskan untuk mencari pekerjaan bersama. Kebe
mentar singkat
saran dengan pertemanan kami?" tan
gin tahu saja. Apakah Arabell
mengungkapkan perasaanku pada
g kekasih?" tanya direktur Shang
a tidak memili
ihnya," ucap Naufal dengan jujur karena selama ini, sahab
ika Arabella masih sendiri. Dalam artian, dia masih me
ya. "Mengapa Anda begitu penasaran dengan kehidupan
kan begitu, dia akan menjadi sekretaris pribadiku yang a
isa lebih akrab dan bisa saling b
ggapinya den
asih Direktur Shang atas tumpangannya." ucapnya dengan senyum mengembang,
nuruni mobilnya, dengan gaya bak artis idola. Ia segera masuk ke
hat begitu pas menempel di badannya. Wajah tampannya seakan begitu pas dengan keduduka
*
bari terus mengomel sendiri. "Mengapa hari ini aku begitu sial, mengapa juga harus pa
ambil tasnya, merogoh ponsel yang berada
i sebagai hasil dari kerja kerasnya selama ini, ponsel lipat dengan harg
Masih ada beberapa yang harus gadis itu kerjakan, dengan perasaan berat
. Meski hari sudah sore. Namun, gadis itu tak mau bermalas-malasan
enuju ke ruangan kerjanya menggunakan lift. Di dalam lift berdinding kaca yang memantulkan bayangan di
. Namun, sebelum masuk ke ruangannya, ia sempatkan mengintip seben
ktur Shang di dalam. Gadis itu menggosok hidungnya. "Tunggu, apa yang sedang aku lakukan sekar
ra memperbaiki posisi berdirinya. Gadis itu memberi hormat dengan senyum yang dipaksakan, sedangkan direktur Shang me
ih ada beberapa pekerjaan yang belum diselesa
, pekerjaanmu bisa kamu kerjakan besok, aku tidak ingin melihatmu jatuh pingsan lagi karena kelelahan
tu, "Apa dia mengkhawatirkanku? pria sepertinya mengkhawa
maka besok pekerjaan itu akan menumpuk," to
gadis yang ada di depannya tersentak kaget. Mau tidak mau, Arabella terpaksa mengiyakan dan me
nyum dan berkata, "Biarka
isa pulang naik taksi,"
berusaha dihindarinya. Dengan cepat gadis itu memberi hormat dengan sopan l
Arabella berpapa
di sini, bukannya di rum
yang tidak gatal dan berkata, "Aku sudah agak mendingan
ng kau lakuk
pa barangku yang tertinggal dan ing
dengan senyum yang begitu ma
apa
kata, "Memangnya kau mau antar aku p
al sembari tertawa kera
dak suka melihat keakraban mereka berdua, "Mengapa hatiku be