Pesona Nona Khana
rt
*
nya. Degup di jantungnya masih berdetak kencang. Ti
tu gemetar. Tubuhnya sungguh tegang. Khana a
tadi Tuan Husein melihat, maka ak
cinta di hatinya seolah bermekaran. Namun, tentunya salah sasaran.
k perlu cemas lagi! Saya berjanji akan mengupayakan p
alah ini biarlah berlalu. Terpenting Tuan Husein masih berdiri
mabuk kepayang. Selir mudanya itu tahu cara memanjakan pasangan. Husein n
ang sedang menyala di kamar apartemen mew
ita menjambak rambut wanita lain. Orang itu
adap Khana itu. Husein membelalakkan mata tak percaya den
a terluka. Kemudian dua lelaki pesuruh Areta merusak cctv. Sem
menatap tajam ke arah bola mata
pasti saat ini suaminya mengira diri
redar ke media, Tuan." Khana masih mencoba bersikap te
ahu kalau saya tak suka dikhianati. Saya sudah katakan, bahwa dirimu tak boleh terekspos keluar. Jika video
enekan. Khana menggelengkan kepala dengan cepat.
Mana mungkin aku berani me
juranmu dari pada kebohongan yang harus kau kara
Ia tak suka dibentak, apalagi dib
k berboho
ana. Asal dirimu berkata jujur
un, aku beri saran agar Tuan segera mencaritahu kebenaran tentang masalah ini. Jangan menjadi buta hanya karena aku yang
i pun pernah mengecewakan Husein. Seketika saja lelaki tampan yang usianya
si karena berita yang tersebar ini. Saya bi
ut matanya yang basah. Bentakan Husein
s juga menyaksikan berit
ana melakukan hal itu
s pun mengira Khana yang membocorkan t
a belum terungkap sia
l Khana
encari keuntungan dibalik pertikai
tangisan Khana. Husein segera b
ngaku salah tadi. Saya percaya padamu, Nona. Dan saya berjanji akan mengungkap
itu membuat hati Husein teriris. Ia menyesal telah b
memerintahkan Mani untu
rasakan sakit lagi
amu dan yang lain boleh beristirahat! Jangan menggangg
k, N
epat menjalan
kemudian Dokt
pa-apa?" tany
saja?" Sikap ketus Khana selalu membuat D
at, Nona Khana kembali memberi
angguk dan seger
negangkan baginya. Selain pesona Khana yang tak bisa dipungkiri mata, Dokter Hans juga
s?" tanya Khana sembari melingkarkan
an dokter muda itu. Aksi Khana benar-
begini! Saya tidak mau ada y
lakukan hal apa? Jangan terlalu kepedean Dokt
a indah itu dengan tajam. "Kalau begitu bersikaplah dengan sopan! Saya
eri hari ini. Sudah dua kali ia d
malah bertambah menumpuk di pelupuk matanya. Khana menangi
na menangis?" tanya Dokter Hans
buka kotak obat. Lalu, mencoba mencari saru
ugasnya sesuai arahan sang suami. Kulit tangan Dokter
a sakit?" tanya
ecahan kaca menusuk dua kali di hatiku. Rasa
wanita cantik itu. Namun, ia tak bisa