Suami Tukar Tambah.
harus segera menikahinya,
tu juga dengan Rintik. Apa maksud dari perkataan ibu mertuanya. Dia masih berusaha mencern
ngan pandangan mata sinis, Margaret menatap Rintik. Dengan tanpa merubah
kan? Dengarkan baik-baik yang akan saya katakan, Iren tengah menga
a, Rintik mengalihkan pandangannya menatap Iren yang duduk dengan tenan
ria yang dipandangnya menggelengkan kepala. "Itu bohong, Rin." Reka mengelak dengan
aih benda dengan panjang lima belas centi meter tersebut dan memeriksanya. Dan hal itu membuat hatinya
kakinya. Mengamati raut wajah Reka yang tengah ketakutan. Reka mengusap wajahnya dengan kasar. "Itu s
leh Rintik kearah reka. Reka kembali mengusap wajahnya secara kasar. Dia kehabisan kata-kata untuk menenangkan Rintik yang sudah mulai emosi.
minggu depan," usul Margaret. Mendengar ucapan sang ibu, membuat Reka terpancing emosi. Dia tidak mengerti dengan jalan pikiran da
i, M
n warisan Papi." Reka yang merasa bingung, hanya bisa mendesah kasar. Dia tidak
i selama ini?" tanya Margaret pada putra semata wayangnya. "Mami yakin kamu
..," rengek Re
a keputusannya agar Reka menuruti kemauannya unt
relakan harta warisan peninggalan mendiang Papinya. Meski terluka, dia mencoba memantapkan hatinya.
menikah dengan Iren. Aku juga tid
Justru itu jauh lebih bagus. Iren dan kamu bisa menikah secara sah." Ibunya merasa kesal
pikir panjang ia memasukan semua pakaiannya kedalam koper. Reka yang melihat hal itu, mencegah Rintik. Ia tidak mau jika Rintik meninggalkan dirinya. Tapi bagi Rintik, ia sudah
aret menggema diambang pintu. Dia tidak senang melihat putranya mem
uga ibu mertuanya, Rintik tetap memasuka
*
n melirik Iren yang masih duduk manis di tempatnya. Posisinya masih sama seperti terakhir kali Rintik lihat. Ia masih menyilangkan kakinya dan melipat tangannya di depan dada. Rintik juga menyadari sebuah senyum sinis yan
ik untuk terakhir kalinya. Berharap Rintik
," ucap Rintik sebelum benar-benar pergi. "Aku ak
k, hingga mobil yang mambawa wan
*
t?" tanya Angel, atasan sekaligus sahabat Rintik. Ang
Angel menarik sebuah kursi dari meja sebelah untuk duduk. Ia kemudian menatap Rintik. Rintik yan
k apa-apa? Wajahmu
ih baik kamu pergi. Aku mau melanjutkan pekerjaan yan
Meski merasa tidak yakin, Angel meninggalkan
*
nya. Setidaknya dengan banyaknya pekerjaan, ia sedikit melupakan kemelut rumah tangga yang sedang dialamin
ia adalah Iren. Wanita yang sudah berhasil memporak-porandakan kebahagiaan rumah tangganya dengan Reka. Wanita sed
. Karena pertemuannya dengan Iren. Rintik mengurunfkan niatn
dengan air panas?" Langkah Rintik terhenti karena ucapan Iren
arnya telah hancur berkeping-keping. "Jika ada adegan seperti itu, bukankah sehar
"Terima kasih ya, sudah mau merelakan Ma
ang mendekatimu? Sehingga kamu mendekati suamiku?" Air mata Rintik luruh seiring pertanyaan yang diberi
ulnya, aku juga tidak mau jika harus merebut suami orang. Tapi, suamimu itu t
aki-laki yang dicintainya beehubungan dengan wanita lain. Entah itu disengaja atau tidak. Rinrik m
ik, aku harus melakukan ini. Reka terlalu sempurna untuk wanita sepertimu. Kamu
ingin ada orang yang menyadari bahwa dirinya menangis. "Rintik, kamu haru
ot tubuh dikursinya, salah seora
cap Gina. Salah satu karya
a tidak merasa ada j
ting, Bu," ucap Gina lagi. Yang mem
ng." Gina memberikan informasi yang s
a? Jangan-jangan