Suami Tukar Tambah.
memberinya sapu tangan adalah Langit, teman sekantornya. Tanpa sadar, tangannya me
hatinya, ia sebenarnya merasa malu,
a juga tidak bertanya tentang alasan mengapa istri dari s
*
ng sekarang ia tempati. Memorinya memutar kembli kejadian tiga hari lalu. Hari dimana dirinya masih merasakan kebahgian
ng dilontarkan oleh ibu mertuanya. Ketika me
ya memandang hujan. Rintik menoleh ke arah suaminya. yang ternyata sudah berada di belakangnya s
g tidak memikirkan ap
tubuh sang istri agar menghadapnya. Kedua tangan Reka di letakkan di bahu Rintik. Reka menatap lekat m
an rintik. Yang diucapkan oleh Reka adalah benar. Dia sedang memikirkan perkataan ibu mertuanya yang men
ik tidak dapat memastikan jika dirinya akan hamil dalam waktu dekat. Selama satu tahun pernikahan
milik sang istri. "Kamu tidak usah menganggap serius perkataan Mami. Kamu tahu sendiri, Mami memang orangnya seperti itu. Aku juga sudah bicara
capan ibu mertuanya. Yang sangat Rintik tahu, jika ibu mertuanya sangat tidak menyukainya. K
ang-terangan tidak menyukai Rintik, hampir membuat Rintik mundur. Tapi Reka berhasil meyakinkan Rintik bahwa
Tapi, sampai tahun ketiga mereka menjalin kasih, Margaret belum juga merestui hubungan mereka. Sikapnya m
ereka bahkan hal terkecil sekalipun. Reka adalah tipikal anak yang ber
ya bahkan tidak segan mengatakan kalau Rintik mandul karena sudah satu tahun menikah tapi
adi Mami sabar saja. Mungkin Tuhan belum percayakan seorang anak pada k
an Reka, kalau kamu anak Mami satu-satunya. Kalau bukan meminta padamu, Mami harus minta kepada siapa?" ucap Margaret s
dah mau punya dua orang anak. Sedangkan kamu, tidak jelas kapan i
ertuanya, membuat hati Rintik semakin terasa sakit. Semua
luarga Rintik. Ucapan ibu mertuanya sangat tajam hingga membuat A
lamaran di rumah Rintik. Meskipun hanya sederhana terdapat dekorasi dengan hiasa
anya berpikiran seperti itu? Sedangkan Dia bekerja di perusahaan yang bagus dengan jabatan
bayar semuanya. Mami jangan berkata
adi bahan gunjingan para tetangga Rintik.
mengalir seperti apa adanya. "Tuhan, salah apa diriku? Kenapa engkau berikan aku menantu
*
angkit virus jika lama-lama berada disini," ucap Ibu dari Reka. Yang sudah p
ulut para tetangga yanng hadir. Membat
h disiapkan untuk dibawa pulang oleh rombongan Reka, "Bu, ini ada sedikit oleh-oleh seba
kuhnya. Tentu saja ucapan dari calon mertua Rintik mendapat tatapan tajam dari para tamu. Akan tetapi tatapan itu tak m
ini hanya sebag
" Saya bilang saya tidak butuh.
hkan kaki meningg
hati maupun kehidupan ibunya Reka. Namun, ia tetap melanjutkan hubungan
. Entah kenapa Rintik kemb
doh yang tetap melanjutkan hubungan yang sejak awal sudah tidak baik-baik saja
g berkelap-kelip dan mengeluarkan bunyi. Ia meraih benda
ggil yang tertera di layar ponselnya tiba-tiba saja membuat
anggilan ini?" tanyna Ri