Unforgettable CEO
n nggak bilang-bilang. Kupikir kamu masih tidur di dalam ka
mikir kamu kenapa-napa
aku pikir kalo kalian masih tidur, jadi mendingan aku pulang aja duluan, sorry ya," jawab Elina
gung, mana telepon nggak kamu jawab ... bilangnya cuma lagi pengen sendiri aja. Kamu kenap
rang," jawab Elina yang kemudian segera melangkah lebih dulu meninggalka
ergi dari hotel. Dia tidak ingin menimbulkan kecurigaan dari sahaba
emang super kepo itu. Oleh sebab itu Elina pemilih untuk
Elina sambil melihat keadaan sekitar ya
anak kedua dari pemilik perusahaan dan gantengnya itu nggak ada ta
macam apa itu, gambar di animasi Mang
Dengar-dengar kabar juga katanya biarpun dia nih ganteng, tapi orangnya juga disip
ku suka lelet," keluh Elina yang meny
karir kamu mati hari itu juga," sahut
dia nanti nggak bikin peraturan yang aneh-aneh," ha
p pagi di depan lift kantor selalu terjadi antrean padahal jumlah lift yang disediakan sudah cukup banyak. Namun karena jam k
i
t itu dikhususkan untuk jajaran petinggi di kantor ini. Spontan mata
as yang dia kenakan. Pria muda itu menoleh ke arah Elin
r ganteng," ledek Dinda sambil sedikit meng
jawab Elina sedikit ketus sambil m
da ntar kelamaan jomblo ... mendingan sama Pak R
an kita, wajar dong kalau dia baik ama aku. Ama kalian kan juga b
ok, jadi Pak Revan kayak masih jaga jarak gitu. Tapi semua mata orang di sini juga tahu kok kalau Pak Alvin itu ngei
melihat ke arah sahabatnya itu dengan tatapan kesal karena sepertin
g masih relatif muda, dia sudah berhasil masuk ke jajaran dewan direksi. Revan memang selalu ba
umam Elina pelan yang memb
usahaan. Mereka memang ada di satu divisi yang sama sedangkan Mega ada di divisi lain. Hari ini akan
sosok pimpinan baru mereka. Beberapa karyawan wanita bahkan sengaja berpakaian dan berdandan
udah tua. Aku jamin, pasti ntar grup chat kantor bakalan penuh sama umpatan,"
mungkin dong sekretaris direksi nggak tahu kalau bos kita ganteng. Iseng banget dia kalau emang ma
andar banget, siang nanti kamu harus traktir aku makan
traktir aku makan enak siang ini," jawab
mendukung taruhan yang dil
g masuk. Sambil sedikit bekerja, Elina berharap agar nanti dia tidak terlalu ke
ampanan seseorang. Elina memang memilih duduk bersebelahan dengan para t
kamu traktir aku makan siang ntar siang,"
Elina yang mengalihkan pandangannya ke arah Din
," puji Dinda tanpa mengalihkan pandangannya sedik
duduk di kursi kehormatan bersama jajaran komisaris perusahaan. Matanya bahkan sampai me
cap Elina yang meli