Hasrat Istri Pengganti

nikahi esok hari. Senyum bahagia terpancar di raut wajah Haikal karena semuanya akan dimulai d

cara beruntun. Haikal menyunggingkan

t aku terlambat bersiap, aku akan selalu mendengar ocehanmu. Bukan hanya melalui pesan beruntun sepe

elnya, senyum itu memudar. Dia langsung berusaha untuk menghub

tidak salah. Pesan itu berisi permohonan Aluna untuk pergi meninggalkan H

rnikahan kita, Haikal. Jadi, lebih baik kamu batalkan sa

ang Aluna kirim de

a-gesa berharap bahwa apa yang Aluna kirimkan itu hanyalah sebuah gurauan. Pasalnya, mere

ka memang sudah aka

ng yang menuliskan bahwa rumah Aluna itu akan dijual.

turun membasahi Haikal tanpa dia berniat sedikit pun untuk masuk

ika

u kehadirannya. Itu suara Aluna. Haikal mendongakkan wajahnya unt

bukanlah Aluna. Dia gadis yang Haikal kenal, Erina. Teman semasa d

al merasa bingung karena penglih

tanyanya dengan wajah bingung seraya membagi

idak bertemu," kata Haikal ayng mengalihkan

ku, bukankah lebih baik be

ik-baik

dengan wajah serius menatap Haikal. "Jika pengantim wanitamu meninggalkanmu, apa

na kau b

u darimana. Aku ingin memberikanmu sebuah saran,'

pa

g bahkan tak mengerti perjuanganmu untuknya." Erima berkata se

ang dikatakan oleh Erina. Bagaimana mungkin Hai

rumah sakit. Haikal tergugu, dia bingung harus berbicara apa menge

selesai? Ibu baru saja membuka parcel yang berisikan gaun untuk menghadiri penik

at-lekat tak sanggup menja

n, wanita itu adalah wanita yang hebat karena sudah mengu

a? Haikal benar-benar dihadapkan pada dua suasan

nnya esok hari, ada juga Erina yang menawar

i akan menjeput Ibu," katanya dengan kesedihan yang bena

apan pernikahan kalian. Ibu ini, ibu kamu. Ibu juga ingin ikut campur dalam persiap

a mengatakan hal yang sebenanrya sekarang? Bagaimana dia bisa mengatakan

anti Haikal jemput Ibu," katanya seraya

Erina dengan tatapan tak suka. Dia masih menunggu Haikal

ertarik dengan tawaran yang dirimu berikan

ama sekali tak memikirkan tentang bagaimana perasaan ibumu? Aku tahu kesehatan menta

ngan nada isnis menatap ke arah Erina. "Jika bagimu itu solusi, tapi bagiku tidak! Aku ha

u, Kal. Hanya saja, apa kau tahu

dia pasti akan kembal

kembali sedangkan perni

n urusanm

nnya akan terganggu jika kau mengatakan yang sebenanrya? Kau sudah menunggu ibumu untuk stabil, kan? Lalu, sa

Sudah bertahun-tahun sejak ibunya itu mengalami depresi pasca trauma y

ganmu juga b

dengan mengatakan bahwa kau gagal menikah dengan Aluna?" tanyanya ya