icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Bukan Pembinor!

Bukan Pembinor!

Penulis: Tara Xavera
icon

Bab 1 Kolaps

Jumlah Kata:1036    |    Dirilis Pada: 04/03/2023

memangnya aku karung beras apa?"

rkana terus saja berjalan menuju ranjang. Menurunkan pe

nita yang ia cintai itu. Lalu ia segera mengambil posisi berbaring di samping istrinya.

rnada memohon dari sang suami. "Ada apa? Tid

alau pernikahan keduanya tidak lagi baru. Sudah sekitar lima tahun

rasa melow sekarang." Didekap

gin mendesak pria itu untuk bercerita. Suatu saat nanti jika

rsenyum, "Tenanglah, tidak ada yang perlu kau risaukan. Aku selalu di sini bersamamu dan mend

. "Kau yang terbaik Sayang, selalu mengerti peras

u ada di sisimu, Honey. Aku selalu di sini, bersamamu." Bella berbalik, ditatapnya man

lla membuat Arkana memejamkan matanya meresapi usapan sang istri te

a, dikecupnya jemari lentik yang sedang bermain dengan waja

hun yang lalu. Di saat dia sedang terpuruk karena kehilangan ayahnya akibat kecelakaan, Arkana

ali malam ini." Senyum nakal menghiasi bibir pria itu, mengingat kembali ma

nya sangat nikmat." Bella memasang muka kembali menggoda. Meresa

upi tubuhnya dan sang istri hingga batas leher. Mereka masih sama-sama naked, bukan tidak mungkin jika hasr

" Bella mulai memejamkan

ream, M

**

kolaps, kau masih b

ir aku harus melakukan apa? Menangis gul

lihan kedua le

ia bertanya-tanya dalam hati, apa Vano─sekertaris sekaligus tangan kanannya sudah kehilangan akal

no sambil meneliti berkas-berkas di atas meja, seolah ke

n! Kalaupun Andrew Herlambang bersedia memberikan uang sebesar itu, pasti ada harga yang harus Arka ba

mpunyai waktu sebelas hari mulai sekarang untuk mendapatkan uang itu, atau kau akan kehilangan semuanya." Ucap Vano me

s bencana hidup dalam satu ka

jangan hanya bisa cerewet dan

dia berlalu pergi dan

na merah itu. Ia keluar di pintu terdekat dan segera menuju mobilnya di tempat parkir. Sete

a bisa diprediksi. Satu hal yang ia benci, ini

angguh walau menjadi or

yang sangat besar dan tak seorang pun

atas kecepatan rambu lalulintas yang menunjukan kecepatan maksima. Arka melajukan mobil dengan kencang di jalan dua ar

nggu sejenak sampai polisi menghampiri mobilnya,

kukanku sedikit kasar? Setidaknya aku jadi p

lah, Tuan?" tany

h banyak uang,"

a kau but

r rupiah,"

a itu tidak akan cukup." Polwan cantik itu melirik arloji. "Kau mau membicarakannya? Istirah

h kesah terhadapmu selama makan siang. Ja

Suara Cassandra terdengar ringan. "Dan satu hal,

jika itu bisa membua

atku kesal

empat biasa." Arka langsung t

menghembuskan nafas. Arkanya

emasuki mobil dinasnya. Mengi

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka