Gairah Ranjang CEO Kejam
Maaf
an sampai kau meneteskan
, mengelap bawah bibirnya. Meman
lut saat tidur, Tuan,
a! Dipikir aku ini patun
, tetapi ia menyandar ke sebelah sisi. Ia
h, lebih baik ia melihat jalanan menuju ke Bosto
*
l. Alice mengernyitkan alisnya, bagaimana bisa kakaknya mengeta
t, menghentak akibat kesal. Ia pasti benci sekali, diting
Alice, "Kamar nomor berap
catatan dari Eric
da di lantai tujuh. "
lan lebih dulu di de
il. Tak memiliki lift. N
mau tinggal di rumah susun pada bagian tingkat
abisan napas. Nicholas berjalan terus
u," Alice menggelengkan kepala keheranan. Nic
e serasa mau pingsan. Kak
icholas sudah meronta kera
ntunya!
enic
. Tak cukup sampai situ saja, Nichol
jika terlalu keras,"
satu, membawa Berenice kembali. Menghukumnya karena sudah ber
erpura-pura tida
sudah kia
u mendobraknya?
ini pintu tak seberapa. Deng
esis, 'Das
nya beberapa kali ke pintu. Sekalipun pintunya murah, bukan berarti la
pintunya,
r
icholas berakhir. Nicholas kesetana
nya dua sepatu yang berada di tepi pintu. Sia
tika mengeru
r dari pernikah
mendekat. Terlihatlah Berenice yang hanya mengenakan pakaian tidur kimono berba
i lain. Seorang pria baru saja duduk
rangkul Berenice, sembari mengecupnya lalu berka
sekali tak suka. "Un
untuk mengisyaratkan ka
nghinaan luar biasa
ekalipun dijodohkan, aku juga berpikir dua kali untuk menikah denganmu. Membayan
dangi Berenice dengan t
ng mempesona dan menyenangkan. Berbanding terb
berbohong di depan Ayah dan Ibu. Sejak aw
ya. "Kakak, aku ingin berbi
ice untuk pergi. Ia memilih di tem
hi Nicholas sebagai pengantin penggantinya. Aku dipaksa ol
n begitu semuanya bisa kemb
tak pernah dipasangkan dengan Nicholas. Pria itu juga tak tertarik padanya. Ia
ri bagi Nicholas. Seorang wanita anggun yang luar biasa
senyuman. Rupanya itu semua kepalsuan. "
g neraka di kediaman Chevalier itu hal
sekali membiark
s kalau kakak berniat meninggal
e terus saja memberikan senyuman pada Nicholas. Seolah dia ju
kesiapan hatinya, Berenice menjawab hal yang sama. Ia mau
adi? Itu hanyalah ti
ejak awal Kakak suda
sudah bahagia. Apaka
akak sejak awal sudah berniat untuk
hanku dan pertanyaan yang ada dalam diriku.
erkorban menikahinya, se
nap
kepala Alice. Kakaknya sudah berubah. Tidak, bukan b
esona yang selama ini diag
u kalau kakak
ni menahan diri untuk pergi bers
han kenapa aku malah yang menikahin
l
ka lebar. Air matanya merebak. Hatinya begitu perih, d
ng. Nicholas dengan mata berkilatnya menusuk tajam kepada Bere
*