Terjerat hasrat kakak ipar
i berwarna putih tersebut, secara perlahan Jeslin menggerakk
tkan untuk nya, tidak tahu berapa kali Dominic memaksanya untuk memenuhi hasrat nya, dia benar-bena
wajah nya, seketika air mata Jeslin tumpah saat dia ingat apa yang terjadi semalam kepada dirinya, sakit, mara
ua nya menjadi mimpi pal
tubuh laki-laki itu,bahkan meskipun dia menangis meminta laki-laki itu berhenti, Dominic sama sekaki tidak akan mendengarkan dirinya, bagi laki-laki itu, apapun ucapannya Jeslin
st
k bangun menuju ke kamar mandi. Dia fikir Dominic telah pergi dari kamar y
raih perutnya, merapatkan tubuh mereka seola
kem
itu dingin, pagi ini suara laki-lak
uk ke belakang leher Jeslin, menyesa
in ke ka
Dominic, dia benci saat laki-laki itu terus menyentuh nya, dengan mena
dia suka dari Jeslin, gadis itu begitu pongah dan cetus,
gan, aku bu
a itu mendapatkan perempuan seperti sebuah tantangan besar untuk
k cepat menyambar tubuh Jeslin yang berusaha u
hu mengangkat tubuh nya ala bridal style, bahkan laki-laki i
n aku, b
segera menurunkan tubuhnya. Alih-alih mendengarkan permintaan Jeslin, Domi
rlah dari
nic malah berdiri menunggui d
h cantik itu yang terus mereng
-benar me
belum aku lihat dar
malu, bola matanya jelas terasa ingin
udahi kegiatan nya, membersih
wh
benar
h sana terkena sabun, dia masih menggunakan selimut tipis
laki tersebut menarik nafasnya berat, dengan cepat
terkejut dengan
ng kau
sana, laki-laki tersebut mengangkat tubuh nya agar berdiri, kemudian D
membuat Jeslin ter
k..
berg
a ka
pa
langsung membula
ha
uk
aki tersebut memer
erapat kan kakinya dengan cepat, berusaha untuk tu
sangat menyakitkan Domin
an, saat Dominic tiba-tiba menurunkan k