Hubungan Kontrak Dengan CEO Dingin

akan keluar dan menemuinya sebentar." Ujar Lucia yang mempersiapkan ha

berkata seperti itu, tentunya membuat Christian pun tidak berani lagi untuk menentangnya. "Baiklah kalau itu memang sudah ke

*

tuskan untuk menggunakan payung tersebut keluar agar ia bisa menemu

t Arsyad yang sudah bersabar semenjak tadi pun merasa bahagia bukan main. "Lucia ... sudah ku duga kau pasti aka

si datar semenjak tadi. "Aku datang hanya karena merasa kasihan padamu, jadi tolong jangan merasa terlalu senang me

wa aku tidak akan pergi dari sini sebelum kau mau bertemu denganku?

nya ingin membicarakan masalah di antara kita ... lebih baik kau pergi sekarang, karena menurutku semuanya

annya. "Aku masih mencintaimu ... Lucia. Ku mohon jangan seperti ini, ayo kita perbaiki s

ap tidak berubah pikiran hingga akhir. "Aku akan menganggap tidak mendengar apapun darimu sekarang ini. Jika hanya omong kosong saja yang ingin kau bicarakan denganku .

nya. "Ku mohon jangan membohongi perasaanmu sendiri, Lucia. Aku tau bahwa kau juga sebenarnya masih sangat mencintaiku, bukan? Aku

n dengan kokoh pun kembali goyah. "Baiklah kalau begitu. Ayo masuk dulu, kita bicarakan di dalam." Ujar Lucia yang pada akhirnya

buat Arsyad pun menyadari bahwa kini Lucia sudah hampir kembali seperti biasanya

ulu dengan menggunakan pakaian yang telah Christian siapkan sebelumnya. Kemudian begitu selesai m

l penting yang harus kami bicarakan sebentar." Tanya Lucia yang tentunya tidak

namun Christian yang patuh kepada kakaknya tersebut tidak memiliki pilihan lain selain menurutinya. "Baiklah, Kak. Pang

egera menyelesaikan percakapannya dengan Arsyad yang sempat tertunda tadi. "Sekarang ...

anku tadi, aku harap kita berdua bisa kembali seperti semula. Karena aku yakin, kau juga masih mencintaiku, sama seperti aku yang sangat mencintaimu. Kemudian untuk masalah ibuku

nya berubah pikiran dan memutuskan untuk kembali ke pelukan Arsyad. "Baiklah kalau begitu, Arsyad. Aku terima permintaanmu agar ki

ubungan dengannya, membuat Arsyad pun merasa sangat senang. "Terimakasih,

arang ini ... kau tidak perlu terlalu memikirkannya, kau bisa mengembalikannya kapanpun kau mau." Tutur Lucia yang menyadari bahwa pas

Christian juga. Lalu ... maaf, tapi sepertinya aku harus kembali ke kantor sekarang ju

ai berbicara seperti itu padanya, membuat Lucia pun tidak memiliki pilihan lain selain membiarkannya pergi. "

a. Sementara itu, karena sekarang Arsyad sudah pergi, Lucia segera memanggil adiknya yan