Me And Mafia : Revenge
ah Amera. Raut wajah Amera terlihat begitu serius. Tatapan matanya mulai memancarkan
idak berhenti terus bertanya, meskipun Amer
" Pangg
?" tanya
masih mengingat betul club malam itu. Dimana dia dan Amera selalu, men
annya. Sebuah pintu masuk yang terlihat banyak sekali lalu lalang orang keluar masuk dari sana. Dan, juga ada dua penj
g itu memberikan alamat ini padamu."
tal
, kedua mata wanita itu masih fokus menatap kedepan. Sama sekali
lai melangkahkan kakinya masuk ke dalam bar itu. Bella yang masih berdiri, menatap Amera pergi, dia bingung deng
berlari mengikuti Bella. Langkahnya terhen
tidak bawa apapun, kenapa ha
nurut apa yang sudah jadi aturan di
edua tangannya di atas kepala. Dia membiarkan mereka memeriks
ang menikmati musik dj di depannya. Amera mengguanakn gaun yang di baluk dengan jaket tebal berwarna hitam. Melihat seorang laki-laki
mu," ucap Amera tanpa melirik ke samping. Dia t
erasa tidak ada jawaban juga dari Amera. Dia melirik ke belakang. Kedu
i bernapas lega. Saat melihat Bella yang berlari ke arahnya. Sampai di depannya, Bel
saja?" Ta
" ucap Bella. Sambil mengatur n
ibirnya. "Bella, kamu tahu apa yang ada di pikiranku?" Tanya Amera. Kedua matanya ta
itu padanya. Di balik jaket hitam, Amera menggunakan gaun seksi berwarna merah. Gaun yang begitu pendek di atas lututnya, dengan bagian tangan terbuka tanpa lengan. Gaun merah itu menunjukan
mannya sudah beraksi lebih dulu. Bella segera berjalan masuk ke dalam kerumuman
kamu lakukan," u
Kita kesini hanya mencari se
mereka agar aku tahu salah satu dari mereka orang yang aku cari
akukan, kamu tidak usah khawatir. Aku akan segera kembali. Lebih baik, kamu duduk saja di samping meja bar.
ella memegang
." Amera melepas
. Aku akan coba dekati dia car
ika kamu salah ora
lah. Lagian aku hanya cari in
a melakukan apa yang dia inginkan. Bella menganggukkan kepal
embali masuk ke dalam kerumunan para pecinta music dj yang sekarang masih terus menggerakkan tubuhnya. Menikmati setiap alunan
nyuman manisnya. Sembari menarik ke d
dua matanya yang hampir tertutup. Sepertinya laki-laki itu sudah mabuk. Membuat Bella sed
ncoba untuk tetap bertahan. "Emm ... boleh, aku
" Tanya lak
sebent
l ponselnya di dalam saku celana milikny
kan nomer ponselnya. Lalu mengh
Amera segera memberikan kembali pon
bari mengukirkan senyuman mani
lan menghmapiri Bella. Dan, duduk sampi
minuman?" Tanya
ggumu," ja
kati laki-laki itu? Apa dia laki-l