Teacher and Her Rental Lover
tisak peduli, kakinya yang pegal membuatnya malas melakukan hal apa pun. Airin membuka ponselnya, setelah melihat
i membuka apikasi pesan antar, dia mencari semur daging sapi terdekat, tetapi y
. Yang ada di pikirannya masih tentang Leon dan ibunya. Entah untuk berapa lama Leon dan dirinya akan seperti ini, tetapi i
ak akan ada lagi kesakitan dan kebimbangan untuk manusia. Akan lebih mudah jika semua hal
a pada kapas dan kotoran teralihkan. Tid
untuk menghentikan Leon. Airin yang cukup tenang justru merasa Leon adala
e
dah di
. Rumah yang ditinggalkan orang tuanya memang tidak terlalu
m membuka handel pintu, ia menata kembal
at menemukan wajah A
menghabiskan banyak energi untuk mengusir Leon dari sana.
anya Airin sambil
mbuatnya ikut menyukai minuman itu. Teh yang digunakan Airin bukan teh macam yang dijual di minimarket, tetapi
enikmati lamunannya, tiba-tiba Leon datang dan memeluknya dari belakang, jenis pelukan yang ia sukai dulu. Jenis pelukan yang akan membuatnya bahagia d
n maafin aku? Hm?" Airin memejamkan matanya, kemudian ia bawa wajahnya menunduk. Satu tetesan keluar dari matanya. Ia t
tai itu, mungkin sekarang Leon juga sama berantakannya sekarang, tetapi itu tidak menghentikan Airin u
at Airin menangis, kemudian yang dilakukan gadis
duk di atas kompor terdengar. Meskipun begit
kakinya melihat kamar dan tidak menemukan Leon di sana. Airin yang sudah mencari di penjuru ruang, tetapi tida
un lagi. Mungkin pula ia juga tidak akan bertemu Leon lagi. Laki-laki i
n tubuhnya. Lelah yang menguasai membuat Airin menunda mandinya. Mandi ak
arnya, mengambil laptop dan mencoba menulis. Ia hanya menyukai menulis, ia bahkan tidak berpikir untuk menerbitkan tuli
Leon yang balik lagi, atau tukang paket yang mengantar pesanannya, tetapi Dewa.
uga bajunya yang berantakan membuat mat
kmati keterkejutannya justru malah mengangguk dan membiarkan anak laki-laki itu merebahkan tubuhnya di sofa r
njutnya yang akan Airin lakukan deng
ya. Ia segera ke dapur mengambil baskom dan mengambil es. Ia men
nak itu benar-benar tertidur dengan kondisi yang seperti ini. Airin mengg
rnya berjingkat terjejut dan hampir melomp
embersihkan lukanya dengan sesekali mengambil kotoran yang menem
p Dewa sambil masih
uk a
jamkan sofamu
an
g bertanya kenapa
kan uru
ma ka
n terluka, meskipun