Binar di Mata Arga
h indah dari dua
mu tapi sal
san tapi sali
*
emandangi foto-foto gadis pujaan itu di media sosialnya. Untuk menamb
ayang jatuh
ginan hati
dirim
, Mel. Aku menggombal di dalam
ntah Pak Danang pagi itu saat melewa
era berdiri dan menyusul
bisa melihat anak muda sedang bahagia. Mungkin dulu dia tidak pernah muda. Begitu lahir, di
ruangan, lalu melepas jaket hitam yang dia kenakan dan m
Ga." Dia mempe
Pak." Aku men
a. Aku bisa merasakan, ada ketegangan d
point saja, ya. Beberapa hari lalu, kamu bilang belum punya pacar.
masalah dengan itu, Pa
bisa melihat dia dari dekat. Apa pendapat kamu soal anak saya?" Bukannya men
idak mengerti arah pembicaraan serta per
ya, sifatnya, apa saja." Kali ini bosku mau menjawa
Kalau karakter, saya tidak banyak tahu karena tidak pernah berinteraksi secara langsung sama dia. Sangat tidak bijak untuk menilai, apalag
u pun sama sebenarnya. Aku mengatakan apa ya
tiba-tiba tertawa keras. "Ya, betul. Jawabanmu san
a. Pertanyaan apa ini? Dia bertanya tanpa b
pagi-pagi," kata
tidak serius ketika menyampaikan sesuatu, Ga
ak Bapak dan begitu pun sebaliknya. Terus, kenapa, Pak?"
a jalan-jalan, belanja, nongkrong, dan kegiatan yang tidak jelas lainnya. Lebih parah lagi, dia pacaran dengan seorang pemuda tidak jelas yang hanya bi
atas departemen finance saja. Dia melihat bakat bisnis yang besar, selain tentunya pe
banyak keuntungan. Sebagai pria yang bertanggung jawab dan tegas, aku dinilai pasti mampu menjadi pemimpin perusahaan maupun keluarg
satu kali bertemu, Pak? Apakah cukup menilai seseorang dengan satu kali pe
alah anak semata wayang yang kami miliki. Sebagai ayah, tentu saya ingin memberi yang terbaik untuk dia. Perusahaan ini juga harus jatuh ke tangan yang mampu dan terpercaya untu
n itu, ada satu gadis yang harus saya temui. Jika dia menolak, lagi, saya akan pertim
Melia. Aku masih punya kesemp
apa yang kamu kerjakan dan paham dengan segala rencana. Saya tunggu kabar baikmu. Kembalil
yang mampu menolak dia, walaupun secara etika dan karakter ... cukup mengejutkan. But, people change. Dia hanya b
las. Begitu tekadku di dalam hati. Segera aku meraih
bertahun-tahun aku tak pernah menyapa gadis itu. Sesekali aku menekan tombol suka pada cuitan Melia di media so
kan ibu jari pada tombol bertuliskan kirim pesan. Jemari terasa kaku dan berat. Sambil menutup
na baik-baik saja. Jemari mulai me
pesan itu, lalu kedua ib
agaimana kabarmu?] Aku
tuskan untuk menyibukkan diri dengan bekerja agar tidak terlalu
a kunci layar. Terlihat notifikasi pesa