/0/25602/coverorgin.jpg?v=f78608e96138309796e790df68c40154&imageMogr2/format/webp)
Jakarta, 14 Februari.
Pagi itu, dunia seakan runtuh bagi seorang Jaden Welingstone ketika melihat kekasihnya, Alexa sedang bersama seorang pria di atas tempat tidurnya tanpa sehelai benang menutupi tubuhnya.
"Alexa!!!"
Suara menggelegar memecah kesunyian kamar mengejutkan wanita cantik dan pria wajah blasteran yang sedang asyik mengejar kenikmatan surga dunia.
"Jaden!"
Betapa terkejutnya Alexa melihat kekasihnya menatap nyalang bak singa yang siap menerkam mangsanya.
"Keparaaat kalian!"
Kemarahan Jaden begitu memuncak. Mewakili suaranya yang menggelegar dengan dua tangan terkepal kuat di antara sisi tubuhnya.
"Ini ,,," Alexa tersadar dari keterpakuannya. Segera diraihnya selimut yang berada di bawah kaki untuk menutupi tubuh polosnya.
Tatapan nyalang Jaden, mata merah menahan amarah yang memuncak beralih pada pria yang sedang berusaha menutupi tubuh polosnya dengan bantal.
"Jaden ,,, i,,ini, ini tidak seperti yang kamu lihat," jelas Alexa turun dari atas tempat tidur.
"Tidak seperti yang aku lihat?!"
"Aa,,aku ,,, bi,,bisa jelaskan semuanya," ucap Alexa terbata.
Napas Jaden naik turun menahan amarah yang sudah sampai diubun-ubun. "Tidak seperti yang aku lihat?!!! Kau pikir aku ini buta, hah?!!"
Alexa terdiam. Bingung dan ketakutan sangat terlihat jelas di wajah dan matanya.
Membela diri adalah hal yang mustahil dan tidak akan mengubah kenyataan dirinya telah tertangkap basah oleh Jaden.
Sementara Bima, pria yang telah tidur dengan Alexa dengan cepat mengambil baju yang ada dilantai.
"Jaden ,,," panggil Alexa meraih tangan Jaden. "Dengarkan penjelasanku."
Jaden menepiskan tangan Alexa. "Singkirkan tangan kotormu!" bentaknya galak. "Dasar perempuan tidak tahu diri!! Murahan!! Menjijikkan!!"
Plak!
Tangan Jaden yang besar dan kuat tiba-tiba menampar wajah Alexa. Emosi yang tidak terbendung telah menguasai hati dan logikanya.
Panas. Rasa panas seketika menjalar di pipi kiri Alexa seiring darah segar keluar dari sudut bibirnya.
"Hei, kau berani menampar perempuan?!" teriak Bima tidak terima.
Tatapan Jaden langsung beralih pada Jaden. "I kill you!"
Buuukh!
Tonjokan telak mendarat di hidung Bima.
Buuukh! Buuukh! Buuukh!
Panas menjalar dikepala Bima saat kepalan tangan besar Jaden bertubi-tubi menghantam kepala dan wajahnya.
Blugkhh!
Tubuh Bima roboh saat kaki Jaden menendang perutnya sangat kuat.
"Bimaaa ,,," teriak Alexa histeris melihat Bima tersungkur di lantai dengan wajah penuh luka serta hidung mengeluarkan darah.
Jaden belum puas. Tubuh Bima yang sudah tersungkur, ditendangnya berulang-ulang tanpa ampun.
"Stop! Stop! Hentikan Jaden!" Alexa menghambur menolong Bima yang telah babak belur.
Jaden tertegun. Pemandangan yang sangat menyesakkan dada. Wanita yang telah bersamanya selama tiga tahun sekarang sedang menangisi pria lain.
Bima mengerang kesakitan. Wajahnya penuh luka lebam. Kedua tangannya memeluk perutnya menahan sakit yang luar biasa.
"Kamu tidak apa-apa?" tanya Alexa bersuara gemetar.
Bima meringis menahan sakit. Dilihatnya Alexa. "Aaku ,,, tidakhh sss,, apa-apa. Jangan khawatir."
Buuukh!
Tendangan keras dari kaki Jaden kembali mendarat di perut Bima.
"Brengsek! I kill you!" teriak Jaden geram.
Buuukh! Bukh! Bukhh!
/0/23463/coverorgin.jpg?v=14b6c476052f0f49b30a09048b18a451&imageMogr2/format/webp)
/0/2554/coverorgin.jpg?v=4f1df17654105019535f89dd1fbdd854&imageMogr2/format/webp)
/0/2115/coverorgin.jpg?v=e4ae29ff6d52435c428aad2b450be390&imageMogr2/format/webp)
/0/2366/coverorgin.jpg?v=1f087ed3558433361f70830bcc5c820a&imageMogr2/format/webp)
/0/11021/coverorgin.jpg?v=1dd5ec32ffc5c0e26ccb3eb75c2dc0e9&imageMogr2/format/webp)
/0/2419/coverorgin.jpg?v=462a4c7bac147094351852aaaeb01035&imageMogr2/format/webp)
/0/5306/coverorgin.jpg?v=012ca8746a9e37da3052943e031feac2&imageMogr2/format/webp)
/0/5021/coverorgin.jpg?v=bc6abd5782a5baabd2e1e23c49ab8aa9&imageMogr2/format/webp)
/0/9123/coverorgin.jpg?v=df3ed85080829d0f669d3faefd033b48&imageMogr2/format/webp)
/0/3864/coverorgin.jpg?v=fb517fbd766873ee6aec0f2e1ad72e5a&imageMogr2/format/webp)
/0/19596/coverorgin.jpg?v=4172502190521cf3752a4000f022e3b9&imageMogr2/format/webp)
/0/4111/coverorgin.jpg?v=49c8a6f31c26fa66a2a354791239267b&imageMogr2/format/webp)
/0/3273/coverorgin.jpg?v=6b5abea709d0f3629ef7d1641741ebf8&imageMogr2/format/webp)
/0/3564/coverorgin.jpg?v=91a4d1f077ecb7b4ce88e29b82bcd911&imageMogr2/format/webp)
/0/6457/coverorgin.jpg?v=5dd8743fe501710526e667bea827bd10&imageMogr2/format/webp)
/0/8466/coverorgin.jpg?v=2a633d324e4202ed8e99ff7f4fafcc1f&imageMogr2/format/webp)
/0/12844/coverorgin.jpg?v=74b469f26b6c25ab228148ba0cf7e518&imageMogr2/format/webp)
/0/2647/coverorgin.jpg?v=5ac96eafb64a5652c4a3110785d3957c&imageMogr2/format/webp)
/0/11013/coverorgin.jpg?v=ade0957bd67f326e8b4485caf543d313&imageMogr2/format/webp)
/0/21995/coverorgin.jpg?v=a1cf998a1b689e6411fb8c81debcacc5&imageMogr2/format/webp)