/0/22562/coverorgin.jpg?v=79ad4da2ee8b4c1948bdf5f78f4c2217&imageMogr2/format/webp)
Gwen berjalan mendekati ruangan yang bertuliskan 'gudang arsip' di depan pintunya. Lalu membuka pintu gudang yang tertutup rapat tersebut dengan sebuah kunci yang dia genggam di tangannya dengan perlahan, hingga pintu itu akhirnya terbuka.
CEKLEK!
Saat kakinya baru saja melangkah masuk, seketika telinga Gwen langsung melebar saat dia mendengar suara-suara aneh dan tak biasa yang berasal dari dalam ruangan.
"Iya Sayang, teruslah seperti itu! Ayo, kamu bisa lebih mempercepatnya."
Tubuh Gwen mematung. Gadis itu langsung menghentikan langkahnya sambil celingukan ke kanan, dan ke kiri. Bahkan Gwen sampai memutar tubuhnya ke belakang, lalu menyapukan pandangannya ke setiap penjuru gudang saat telinganya samar mendengar suara yang ... Gwen sendiri tak sanggup untuk menjelaskannya.
Gwen penasaran. Telinganya dapat mendengar dengan jelas suara seorang wanita yang sedang berbicara sambil mendesah-desah nakal, tapi pandangan mata Gwen tetap tidak menemukan penampakan nyata dari suara itu, meskipun dia telah memutar pandangannya ke sekeliling gudang.
"Aku yakin banget kalau tadi telingaku gak salah denger. Itu kan suara orang yang lagi ...." Gwen tidak dapat melanjutkan kalimatnya, dan langsung bergidik ngeri saat membayangkan ada sepasang manusia yang sedang menyatukan tubuh di dalam ruangan yang sama dengan tempatnya berdiri sekarang.
Gwen mengikat rambutnya ke belakang agar telinganya dapat mendengar dengan lebih tajam. "Kedengerannya sih, dari arah sana!" gumam Gwen pelan sambil berjalan mengendap untuk mendekat ke arah sumber suara.
Sungguh tak pernah terbayangkan sama sekali di dalam fikiran Gwen, jika hari ini dia akan menangkap basah sepasang manusia yang sedang berbuat mesum di gudang kantornya. Sebenarnya Gwen sangat ingin mengurungkan niatnya untuk mengetahui siapa sosok di balik suara tadi. Tapi kenyataannya, rasa penasarannya yang lebih besar malah membawa kakinya melangkah semakin mendekat ke arah suara yang sepertinya berasal dari sekitar lemari arsip yang berada di samping kirinya.
Gwen berjalan pelan mendekati sisi lemari arsip. Dan dia baru menyadari, bahwa ternyata ada sebuah celah selebar kurang dari satu meter yang menjaraki lemari tersebut dengan dinding ruangan.
"Yess, Baby! Ya ... like that!"
Kali ini, lenguhan dan desahan nikmat seorang pria yang terdengar semakin jelas saat Gwen mendekati lemari arsip. Dan suara itu sontak membuat Gwen mengerjapkan mata sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Gak salah lagi, mereka pasti lagi berbuat mesum di belakang sini!" tebak Gwen sambil menatap jijik ke arah lemari arsip yang ada di hadapannya sekarang.
Gwen mengendap-endap ke satu sisi sudut rak dokumen tersebut, lalu sedikit menyembulkan kepalanya di sana untuk memastikan aktivitas apa yang sedang terjadi di balik celah lebar itu.
Namun yang terjadi kemudian adalah, Gwen kembali mematung. Gadis itu begitu tercengang ketika mendapati apa yang sedang terjadi di depan matanya sekarang, ternyata tidak sesuai dengan apa yang menjadi dugaannya sejak awal mendengar suara aneh tadi.
Yups, tepatnya Gwen telah salah duga!
Karena justru yang sebenarnya sedang terjadi di depan mata Gwen sekarang, adalah hal yang benar-benar tidak pernah dia sangka sebelumnya.
"Jadi suara itu ...?" gumam Gwen dalam hati, yang masih belum sepenuhnya sadar dengan apa yang sedang dia saksikan sekarang.
Detik ini, dengan mata kepalanya sendiri, Gwen menyaksikan dengan jelas aktivitas seorang pria muda yang sedang duduk bersandar pada lemari arsip. Pria muda itu terlihat sedang asyik menikmati pekerjaan yang dilakukannya sendiri pada senjatanya yang sudah menegak sempurna, sambil matanya terfokus pada sambungan video call dengan seorang wanita seksi tanpa busana, yang terlihat sedang memperagakan gerakan erotis yang memancing hasrat si pria muda itu, hingga pria itu terlihat sangat bernafsu.
Lalu dengan bodohnya, Gwen malah diam terpaku dan ikut menonton aksi yang sedang dilakukan oleh pria muda itu dari balik lemari arsip.
Hingga beberapa detik kemudian, Gwen baru tersadar dengan apa yang dia lakukan.
"Astaga!"
Gwen memekik di dalam hati sambil mengerjapkan mata, lalu mengusap wajahnya sendiri dengan kasar. Gadis itu baru tersadar akan kebodohannya, yang malah ikut terhanyut dalam suasana itu meski hanya untuk beberapa detik saja.
/0/13045/coverorgin.jpg?v=54889b55ef09bc4fb2f5e56cab69c14d&imageMogr2/format/webp)
/0/8164/coverorgin.jpg?v=f4aa42100d8a061d880270e14b5d538e&imageMogr2/format/webp)
/0/20365/coverorgin.jpg?v=9ea048a156a07abc0a8d4e99c56abc47&imageMogr2/format/webp)
/0/2381/coverorgin.jpg?v=b1900a2f999f9c1280321b6e84aa1189&imageMogr2/format/webp)
/0/15131/coverorgin.jpg?v=c284c56676002d03be678d9fd4e1d28a&imageMogr2/format/webp)
/0/16863/coverorgin.jpg?v=d079a5ae4e67f357c1246678ff9c4f3c&imageMogr2/format/webp)
/0/6013/coverorgin.jpg?v=b0ee2f07c39ee854659e7e488aa4fcb0&imageMogr2/format/webp)
/0/4931/coverorgin.jpg?v=d7a373c89e1fcc8a297f8ff8cb39b7a7&imageMogr2/format/webp)
/0/8865/coverorgin.jpg?v=b0f251fb5677da3a58746637023c4f5e&imageMogr2/format/webp)
/0/18497/coverorgin.jpg?v=d760ded4542f05140b1b8aed65f609d5&imageMogr2/format/webp)
/0/5126/coverorgin.jpg?v=ceeff7eb87dc85ba809e8ec68930aa3a&imageMogr2/format/webp)
/0/9939/coverorgin.jpg?v=85c75dd907dead25018e1d788230ee07&imageMogr2/format/webp)
/0/2363/coverorgin.jpg?v=8445b9eabc85f34a17c5fee131e39afc&imageMogr2/format/webp)
/0/5443/coverorgin.jpg?v=ce7f209df604733311e70c10670a5913&imageMogr2/format/webp)
/0/14042/coverorgin.jpg?v=a62ab8552e5eae427a21851970380638&imageMogr2/format/webp)
/0/2438/coverorgin.jpg?v=beaaf55f34562b39518207426ac00cc0&imageMogr2/format/webp)
/0/2461/coverorgin.jpg?v=683a12710704c0b740349e37f56726c5&imageMogr2/format/webp)
/0/3985/coverorgin.jpg?v=266618c9059c3178d5f9ead60dba40fd&imageMogr2/format/webp)
/0/12560/coverorgin.jpg?v=9c36f962e60bf6857902d5f5e76eebf0&imageMogr2/format/webp)
/0/16143/coverorgin.jpg?v=c5bfd7b352b9b2d19c195a898e08f533&imageMogr2/format/webp)