/0/25091/coverorgin.jpg?v=32fc9b36aa4ede9f3eedb3c97ca99daa&imageMogr2/format/webp)
Langit sore mulai memerah saat bel sekolah berbunyi, menandakan berakhirnya jam pelajaran hari itu. Suara riuh para siswa yang bergegas pulang menggema di lorong-lorong sekolah. Aira melangkah pelan menuju lokernya, seperti biasa, tanpa tergesa. Kepalanya masih dipenuhi pelajaran matematika yang membuatnya sedikit pening. Ia membuka pintu loker dengan gerakan lambat, berharap menemukan buku catatannya yang tertinggal. Namun, bukan buku catatan yang menarik perhatiannya kali ini.
Di antara tumpukan buku dan alat tulisnya, ada sebuah amplop kecil berwarna putih. Matanya terpaku pada amplop itu. Tangannya terhenti sejenak, mencoba memahami apa yang baru saja dilihatnya. Amplop itu tampak sederhana, tanpa hiasan atau gambar apa pun, hanya tertulis namanya di bagian depan: *Untuk Aira*. Tulisan tangan itu rapi, nyaris sempurna, seperti seseorang yang benar-benar berhati-hati saat menulisnya.
Rasa penasaran mulai menyusup di benaknya. Siapa yang menulis surat ini? Dengan hati-hati, Aira mengambil amplop tersebut dan membukanya. Isinya adalah secarik kertas dengan tulisan tangan yang sama rapi dan tegasnya.
"Aira, sejak lama aku ingin mengungkapkan perasaanku. Namun, keberanian itu tak pernah benar-benar datang. Mungkin ini caraku untuk lebih dekat denganmu, meski dari kejauhan. Akan ada banyak kesempatan untuk kita, tapi saat ini, biarkan aku bersembunyi dalam huruf-huruf ini. Dengan perasaan tulus,"
Aira membaca surat itu berkali-kali, mencoba mencari petunjuk lebih lanjut tentang siapa pengirimnya. Namun, tidak ada nama, tidak ada tanda-tanda siapa sosok di balik inisial "S" itu. Hanya sebuah pesan singkat, tapi penuh makna, yang meninggalkan seribu tanya di benaknya.
"Siapa ini?" gumamnya pelan, memandangi surat itu dengan kening berkerut.
Ia mengulang lagi kata-kata di surat itu, mencoba mengenali gaya penulisan atau mungkin menemukan petunjuk tersembunyi. Tapi semuanya terasa samar. Satu-satunya hal yang pasti adalah bahwa seseorang di sekolah ini menyimpan perasaan padanya. Entah siapa, entah sejak kapan.
Rasa penasaran mulai menjalar di benak Aira. Tatapannya kosong sejenak, tenggelam dalam spekulasi tentang siapa sosok misterius di balik huruf "S" itu. Ia memutar otak, mencoba mengingat siapa saja yang mungkin dekat dengannya atau menunjukkan tanda-tanda ketertarikan. Tapi semuanya terasa seperti teka-teki yang sulit dipecahkan.
Sebelum sempat lebih jauh tenggelam dalam pikirannya, Rina, sahabatnya, datang menghampiri dengan ceria.
"Aira! Kok masih di sini? Ayo pulang!" seru Rina sambil melempar senyum. Tapi senyumnya memudar saat melihat wajah serius Aira. "Kenapa kamu kayak mikir berat gitu?"
Aira hanya menggeleng pelan, masih memegang surat itu di tangannya. "Aku... nemu sesuatu di loker."
Rina langsung penasaran. "Apa? Surat?" tanyanya sambil mencoba melihat lebih dekat. "Dari siapa? Aduh, siapa yang naksir kamu nih?"
Aira menghela napas dan menyerahkan surat itu kepada Rina. Ia berharap sahabatnya bisa memberikan sedikit pencerahan tentang misteri ini. Rina membaca surat itu dengan cepat, lalu matanya membesar.
"Wow! Ini serius banget!" Rina memandang Aira dengan tatapan penuh rasa penasaran. "Siapa sih 'S' ini? Kamu tahu siapa yang sering kasih perhatian ke kamu?"
Aira menggeleng lagi. "Enggak tahu. Aku benar-benar enggak ada ide. Ini aneh banget."
/0/27410/coverorgin.jpg?v=20251019182524&imageMogr2/format/webp)
/0/27078/coverorgin.jpg?v=20250926002837&imageMogr2/format/webp)
/0/20041/coverorgin.jpg?v=20241030112700&imageMogr2/format/webp)
/0/21624/coverorgin.jpg?v=20250117145749&imageMogr2/format/webp)
/0/14709/coverorgin.jpg?v=20250123120241&imageMogr2/format/webp)
/0/20067/coverorgin.jpg?v=ce8d2e081f4e44690efd5d5892534e67&imageMogr2/format/webp)
/0/19556/coverorgin.jpg?v=9a9eb52edc520ea5cbec2871ef3d874d&imageMogr2/format/webp)
/0/5777/coverorgin.jpg?v=88b08f7d4264446951b5f7ed1a5a823d&imageMogr2/format/webp)
/0/13113/coverorgin.jpg?v=603d878cfe27a72adc41261c26c4094b&imageMogr2/format/webp)
/0/8546/coverorgin.jpg?v=fbf9b0193808dfbf370ab42642e71e9f&imageMogr2/format/webp)
/0/22488/coverorgin.jpg?v=bd3b089dd86c22ff56b497ba74e18b3f&imageMogr2/format/webp)
/0/26401/coverorgin.jpg?v=20250812190959&imageMogr2/format/webp)
/0/18381/coverorgin.jpg?v=d9bc88ac68a7d05c397fcbb99a23090e&imageMogr2/format/webp)
/0/5752/coverorgin.jpg?v=20250121171755&imageMogr2/format/webp)
/0/15546/coverorgin.jpg?v=68e49a6799763f5b881a1460afd503d4&imageMogr2/format/webp)
/0/12941/coverorgin.jpg?v=20250123144806&imageMogr2/format/webp)
/0/15068/coverorgin.jpg?v=fbd51862a8cec951ec91fa8185276564&imageMogr2/format/webp)