Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Gairah Liar Pembantu Lugu
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Istri Sang CEO yang Melarikan Diri
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Sang Pemuas
Gairah Sang Majikan
Hidup bergelimang harta membuat Keluarga Harold menjadi salah satu keluargaterpandang di Jakarta.Tuan Kenan Harold dan Nyonya Clement Harold memiliki seorang anak lelaki, satu-satunya bernama Zefki Harold.
Zefki adalah seorang lelaki tampan dengan wajah blasteran Indonesia Amerika yang diwariskan oleh kedua garis keturunan orang tuanya.
Hal itu membuat Zefki menjadi idaman setiap wanita. Baik dari kalangan remaja maupun wanita dewasa.Saat ini, zefki telah berumur tiga puluh tahun dan dia telah memimpin satu perusahaan ayahnya yang bergerak dalam bidang property. Berbekal pendidikan S2 dari sebuah universitas di luar negeri, membuat Zefki dipercaya ayahnya untuk mengelola bisnis keluarga.
Zefki terlahir sebagai anak tunggal, membuat sifatnya terkesan angkuh dan semaunya saja. Wataknya yang keras dan cuek membuat banyak wanita, semakin penasaran dengannya.
Saat Zefki duduk dibangku sekolah pun, dia menjadi idola di sekolahnya. Banyak cewek-cewek di sekolahnya nya yang menaruh hati kepadanya. Akan tetapi tak satu pun yang digubris olehnya.Baginya, cinta dan semacamnya adalah omong kosong belaka.
Zefki tidak butuh cinta, logika dan cara berpikirnya terlalu dominan sehingga otaknya tidak berkoneksi dengan cinta untuk lawan jenis.
Bahkan sampai banyak orang beranggapan jika dia adalah seorang pecinta sejenis. Akan tetapi, Zefki seolah tidak peduli dengan opini publik tentang dirinya.
Namun pada suatu ketika kabar itu pun sampai kepada orang tuanya.
Sang ibu, Nyonya Clement, sampai menitikkan air matanya mengingat anak satu-satunya yang sampai saat ini, masih belum berumah tangga.
Suatu ketika di kamar Zefki,
"Mami ... kenapa sih menangis, gitu? Aku heran deh dengan tingkah Mami. Menangisi sesuatu yang abstrak, gitu." Tukas Zefki, kepada ibundanya.
Sambil menghela napas panjang, Nyonya Clement mengusap dadanya, lalu berkata,
"Bagaimana Mami tidak merasa sedih, jika melihat anak Mami satu-satunya, masih belum menikah juga. semetara anak teman sosialita Mami lainnya yang seumuran denganmu, sudah pada menikah dan memiliki anak. Bahkan mereka sangat antusias menceritakan perkembangan dari cucu-cucu mereka." Nyonya Clement, semakin mendramatisir tangisannya.
Akan tetapi, hal itu tidak membuat Zefki berempati sedikitpun.
"Sudahlah, Mi. Lupakan dan jangan ingat apa kata orang. Toh aku juga tidak hidup dengan uang mereka, iya kan Mamiku ... yang cantik?" Zefki lalu memeluk tubuh sang mami. Namun Nyonya Clement tetap ngotot kepada putranya,
"Pokoknya Mami nggak mau tahu! Tahun ini kamu harus menikah! Titik!" Tukas, sang ibu.
Mendengar perkataan ibunya, Zefki pun tertawa lebar,
"Ha-ha-ha! Mami ini ada-ada saja, deh. Aku menikah dengan siapa? Aku sama sekali tidak memikirkan pernikahan, Mi. Masih sangat jauh dari planning-ku. Ha-ha-ha Mami lucu deh!" Zefki pun berlalu dari hadapan ibunya, menuju ke dalam kamarnya dan tidak mempedulikan ibunya, lagi.
"Zefki, kamu mau ke mana, Nak?"
"Aku mau exercise, Mi.Apakah Mami mau ikutan? Angkat berat gitu, Moi Pasti Mami nggak bisa, ha-ha-ha."
"Zefki! kamu ledekin Mami, ya?"
"Aku hanya bercanda, Mami."
"Ya, sudah sana kamu, olahraga dulu, tapi ingat pesan Mami, tadi." Nyonya Clement kembali mengingatkan anaknya.
Zefki seketika bersenandung ria. Seolah-olah dia tidak mendengar perkataan Nyonya Clement.
Zefki pun mulai melangkah ke ruang gym yang ada di rumahnya. Dia melakukan pemanasan terlebih dahulu. Setelah itu Zefki mulai mengangkat beberapa alat berat yang ada di dalam ruangan itu.
Dengan bobot tubuh yang proporsional dada six pack dan tinggi seratus delapan puluh lima senti meter. Membuat para wanita tergoda dengan pesonanya.
Setelah puas angkat berat, Zefki lalu melangkah menuju ke samping rumahnya dan mulai menceburkan dirinya ke dalam kolam renang.
Namun disaat Zefki sedang asyik berenang, tiba-tiba telepon genggamnya berdering. Dia pun menghentikan sebentar kegiatan olah raganya dan mengangkat telepon itu.
Zefki"Halo, ini siapa?"
Sutan "Maaf Tuan Muda, jika saya mengganggu istirahat, Anda."
Zefki"Saya sedang berolah raga. Iya, langsung saja katakan, ada apa?"
Ternyata telepon itu dari Asisten Pribadi Zefki bernama, Sutan. Sutan mengabarkan, jika ada klien yang ingin bertemu dengannya besok pagi.