Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
Hari ulang tahun anak dari sepupuku aku jadikan sebagai jalan untuk menggoda pria yang aku suka.
Namanya Kenan. Aku biasa memanggilnya mas Kenan. Pria itu sangat menggoda, dengan tubuhnya yang atletis dan wajah tampannya.
Tidak masalah dia suami dari sepupuku, aku ingin sekali mencoba melakukan sex dengannya. Dengan segala cara rayuan dan godaan yang aku buat, akhirnya aku dan Kenan berakhir di ranjang yang panas.
Ini kisahku, Julia. Aku wanita liar yang penyuka kenikmatan. Aku suka jika pria menikmati tubuhku, dan saling mengumpat kotor mengejar puncak klimaks bersama.
^^
"Julia! Akhirnya kamu sampai juga," sambut Nadia sepupu Julia pemilik acara malam ini.
Mendekat dan memeluk Nadia, Julia melakukan cipika cipiki dengan sepupunya itu. "Maaf ya, telat. Kerjaanku numpuk banget hari ini."
"Iya, nggak papa. Yang penting kamu dateng. Udah lama banget, kita nggak kumpul. Pas momen begini baru bisa ketemu dan ngobrol lama, kan?" Nadia senang dengan kedatangan sepupunya itu. Kedekatan Julia dan Nadia sudah sangat akrab sejak kecil.
Mereka ke ruang tengah tempat keluarga yang lain berkumpul. Julia menyalami para orang tua keluarga mereka, beserta sepupunya yang lain.
Tak ketinggalan, Julia menyalami Kenan suami dari Nadia. Namun salamannya berbeda. Ia mengusap lembut tangan Kenan dan menatap Kenan dengan tatapan lembut menggoda.
Mencari tempat duduk, Julia sengaja duduk yang jaraknya dekat dengan Kenan. Pria itu mulai salah tingkah dengan sikap Julia yang lebih agresif. Apalagi dengan sengaja Julia duduk melipat kedua kakinya memperlihatkan paha mulusnya. Rok span pendek yang digunakan tersingkap ke atas dengan sengaja dilakukan oleh Julia.
Acara pesta ulang tahun anak Nadia berlangsung meriah. Meski selama itu, Julia tak putus memandang Kenan yang sangat tampan dengan kemeja putih dan bagian lengan di gulung.
Setiap Kenan menatap ke arah Julia, saat itu Julia masih menatap Kenan dengan tatapan memuja dan menginginkan sesuatu dari Kenan.
Momen pemberian kado, semua anggota keluarga mendekat ke arah anak Nadia dan memberikan pemberian mereka.
Disitulah Julia melancarkan aksinya. Ia mendekat dengan membawa paper bag berisi mainan untuk anak sepupunya.
"Selamat ulangtahun, Sayang ...." Julia berjongkok menghadap anak kecil berusia lima tahun itu dan mencium pipin kanan kirinya.
"Makasih, Aunty Julia ...."
Julia berdiri dan kala itu Kenan tepat berdiri di sebelah anaknya. Nadia sedang sibuk menerima tamu yang lain sehingga tidak fokus pada anaknya.
"Makasih, Julia." Kenan menatap Julia dan tersenyum.
"Sama-sama, Mas ...." Julia sedikit bergeser untuk melewati Kenan. Namun tangannya dengan nakal menyentuh bagian tepat di bawah tali pinggang Kenan.
Kenan cukup tersentak kaget. Julia terang terangan sekali menggodanya.
Kembali ke tempat duduk, Julia tersenyum lagi melihat ke arah Kenan yang terlihat masih syok dengan sentuhannya.
^^
Keluarga mulai melipir pulang. Julia sengaja mendekati anak Nadia, dan membujuk anak kecil itu untuk menyuruhnya tidur di rumahnya.
Alhasil, Nadia meminta Julia untuk menginap malam ini. Senyum Julia makin berbinar, ia menatap Kenan yang mungkin sedang mempertimbangkan apa yang akan terjadi.
Julia menempati kamar tamu di lantai satu. Ia membersihkan tubuhnya segera, untuk bersiap siap menggoda Kenan lagi malam ini.
Tanpa ragu ia menggunakan hotpant pendek dan kaos polos yang menerawang payudaranya tak menggunakan bra.
Ia berjalan mencari kamar anak Nadia terlebih dahulu. Ia tahu jika setiap malam, Kenan akan membacakan buku cerita untuk anaknya.
Dan benar saja. Kenan sudah duduk di pinggir kasur membacakan buku cerita untuk sang anak. Kebetulan juga, anaknya sudah terlelap. Sehingga Julia bisa langsung melancarkan aksinya.
"Julia?" Kenan cukup kaget dengan kedatangan wanita itu. Bersama penampilannya yang seksi.
"Mas ...." Julia berbisik, dengan jalan mendekat. Ia mengusap pundak Kenan dengan sensual. "Ke kamar aku sebentar, yuk ...."
"Huh? Ngapain?" Kenan bertanya.
"Aku mau minta tolong ... sebentar aja ...." Julia sengaja membuat suaranya lebih mendayu dengan desahan.
Kenan akhirnya mengangguk. Julia menarik Kenan untuk keluar dari kamar anaknya dan turun ke lantai satu tempat kamarnya berada.
Ternyata Nadia sudah tidur. Semakin memberikan kesempatan untuk Julia malam ini menikmati tubuh suaminya.
Pintu kamar tertutup, Julia langsung merapatkan tubuhnya dengan Kenan. Dengan sengaja ia tempelkan payudaranya yang kenyal itu ke dada Kenan.
"Julia ... apa, maksud kamu?"
"Mmhh, Mas ... mau nggak ngentot sama aku malem ini? Aku lagi sange berat ...." Julia meraih tangan Kenan lalu meletakkannya di salah satu payudaranya.
"Shh, ahh ... aku udah lama bayangin pengen ngentot sama kamu, Mas. Dan malam ini, aku pengen itu terjadi. Kamu mau, kan?" Julia membuat tangan Kenan meremas payudaranya.
"Tapi, Julia ... kita-"
"Sstt! Ini bakal jadi rahasia kita berdua, Mas. Kamu tenang aja ... aku cuma pengen kita sama sama puas, kok. Hmmm?"
Kenan ikut panas dingin. Godaan dari Julia sejak tadi sudah memberikan signal untuknya.
Julia berjinjit, lalu meraih rahang Kenan dan menciumnya lembut.
Tak sampai lima detik, Kenan langsung menyerang bibir Julia. Dan Julia ikut membalasnya tak kalah nafsu.
"Mmchh! Mmchh ... mcmhh ...." Julia mengalungkan tangannya di tengkuk Kenan.
Tangan Kenan mulai menggerayangi tubuh Julia. Ia remas payudaranya, dan memainkan puting yang sudah keras di balik kaos polos tersebut.
Kenan mengangkat Julia dengan sekali angkat, membawanya seperti koala ke arah kasur.
"Mmchh, mmchh ...." Julia makin membalas ciuman Kenan dengan penuh nafsu. Tangannya menyingkap kaos Kenan untuk segera dilepas. Membuat ciuman mereka terhenti beberapa saat, namun Kenan kembali menyerang bibir Julia.
Tak mau kalah, Kenan menarik hotpants Julia untuk dilepas.
Julia membuka kaosnya, membuat ia langsung telanjang di hadapan Kenan saat itu juga.
"Seksi sekali tubuh kamu, Julia ...." Kenan menatap lapar pada tubuh Julia yang sangat sempurna.
"Nikmatin, Mas ... malam ini aku punya kamu. Nikmatin seluruh tubuh aku ini," kata Julia membuka kakinya menjadi mengangkang untuk menunjukkan vaginanya yang merah merekah.
Kenan semakin gelap mata. Ia langsung menarik kaki Julia dan menundukkan wajahnya ke arah selangkangannya.
"Ahh! Shh, yeah ... ahh ...." Julia mendesah nikmat karena Kenan langsung melahap vaginanya.
"Ummhhh, uhh ... ahh ...." Diusap kepala Kenan oleh Julia agar semakin menikmati daging mentah miliknya itu.
Bunyi decapan mulut Kenan terdengar intens, selayaknya ia sedang memakan hidangan penutup yang sangat manis.
"Ummhh, udah dulu Mas ... aku pengen kontol kamu ... mmhh!"
Kenan menegakkan tubuhnya, dan Julia mendorong Kenan agar menjadi terlentang di kasur. Dengan nafsu yang sudah menggebu gebu, Julia membuka celana pendek Kenan untuk segera melihat bagian yang membuatnya penasaran.
"Owhh ... mmhh, besar banget, Mas ...." Julia takjub melihat penis Kenan yang besarnya melebihi khayalannya.
Bahkan di sandingkan dengan wajahnya, penis Kenan sama panjangnya. Julia makin merasa binal ingin segera memasukkan penis tersebut ke dalam vaginanya.
"Oghh ...."
Namun sebelum itu, ia lumat dan jilat dulu penis Kenan dengan keahliannya dalam melakukan blowjob. "Mmchh, mmpphh! Mmchh ...."
"Agh, agh ...." Kenan menunduk melihat bagaimana Julia dengan rakus menikmati penisnya. Tidak perlu disangkal, keahlian Julia dalam hal ini yang terbaik menurut Kenan. Istrinya, Nadia tidak pernah mau melakukan blowjob.
Dengan berani Julia menyodok penis kenan sampai mentok ke telaknya. Air liurnya menetes ke dagu, juga ke bagian penis Kenan.
"Ugh! Shh, mantap sekali, Julia ...."
Julia makin menjadi jadi. Ia mengapit penis Kenan dengan kedua payudaranya yang kenyal itu, dan ia goyangkan naik turun.
"Mmhh, ini yang selalu aku bayangin, Mas ... bisa nyicip kontol kamu ... ahh ... cuhh ...." Julia melumuri ujung penis Kenan dengan air liurnya, dan kembali ia kocok menggunakan payudaranya.
Kenan terus mendesah, melupakan jika saat ini mereka di dalam rumahnya yang ada keberadaan Nadia beserta anaknya di lantai atas.
"Aku nggak tahan, Mas. Mau masukin ke memek aku," ucap Julia bangun dan langsung duduk di perut Kenan.
Kenan meremas payudara Julia yang besarnya sangat pas, tidak berlebihan. Namun sangat seksi. Putingnya yang merah dan kecil itu membuatnya gemas ingin menggigit.
"Uhh! Pasti mentok banget, ini ... ummhh ...." Julia perlahan menekan pinggulnya untuk menancapkan penis Kenan.
Dan tak lama, Jlebbbb!
"Ohh! Fuck ... nghh ...." Julia menganga merasakan penis besar untuk pertama kali, penis sebesar milik Kenan ini.
"Ogh, God! Sempit banget, Julia ...." Kenan meremas payudara Julia lebih kencang, sampai benda kenyal itu memerah bekas remasannya.