/0/25602/coverorgin.jpg?v=f78608e96138309796e790df68c40154&imageMogr2/format/webp)
"Nisa, letakkan cerminnya!" seruku, pada gadis berambut pendek itu.
Gadis itu mendongak, lalu menjawab dengan santainya. "Woke, Pak."
Kuembuskan napas berat. Harus sabar menghadapi siswi rewel itu. Kadang bersikap sopan, tetapi tidak jarang bersikap seenak jidat.
"Baik, sekarang buka halaman 55. Hari ini kita akan mempelajari Bab 5, tentang karya sastra puisi."
Para siswa menurut, tetapi lagi-lagi tidak dengan Nisa. Ia malah sibuk menyisir rambut sebahunya. Ada-ada saja yang dilakukan, membuatku geram.
"Nisa!" teriakku, sedikit emosi, "fokus pelajaran, jangan dandan terus!"
"Ashiaap!" Sisir yang dipegang, kini diletakkan di meja.
Aku berjalan mendekatinya, lalu menodongkan tangan untuk menyita barang yang mengalihkan perhatiannya itu ketimbang memperhatikanku.
"Sini, cermin dan sisirnya. Saya sita."
Wajahnya cemberut, lain dengan teman-temannya yang tertawa. "Kalau disita, Nisa pakai apa, dong? Emang Bapak mau gantiin yang baru?"
Haish!
Beli baru boleh saja. Masalahnya, memang ia mau dibelikan barang murah seharga di bawah lima puluh ribu? Dompet sedang masa kritis, bagaimana mungkin aku bisa menggantikan yang baru dan lebih mahal?
"Pak Sayang!"
"Eh!" Aku terlonjak. "Apa?"
Sorak-sorai dan tawa memenuhi seisi kelas. Memang aku pelawak yang patut ditertawakan? Kehidupanku saja sudah penuh jenaka. Namun, ketampananku menjadi plus-nya.
"Barusan kamu manggil saya apa? Coba ulangi!" desakku, membuat gadis itu menutup mulut menggunakan kedua tangannya.
Ia pikir, aku tidak mendengar?
"Manggil 'Pak Sayang', emang nggak boleh?"
Aku mendelik. Berani sekali mengatakannya.
"Kenapa harus ada kata 'Sayang'? Cukup panggil 'Pak' atau 'Pak Ilyas'."
Apa-apaan sembarangan menambahi embel-embel 'sayang'. Memang aku guru apa? Cukup dikenal sebagai guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang banyak fans di media sosial.
"Emangnya nggak boleh kalau anak didiknya sayang sama gurunya?" Pertanyaan konyol itu disambut suitan siswa lain.
"Boleh, tapi nggak gitu caranya. Saya nggak suka."
"Terus, sukanya yang kayak gimana?"
"Siswa yang nggak banyak tingkah. Kelihatan manis," kataku, sambil berlalu ke kursi guru.
"Berarti saya, dong?"
Aku berbalik, lalu menatapnya tajam. "Kamu?"
"Saya 'kan manis, Pak. Masih nggak mau ngakuin?"
Lagi-lagi, aku hanya bisa mengembuskan napas berat. Meladeni siswi itu, harus ekstra sabar. Untung aku bukan kang rayu seperti buaya pada umumnya, hanya kang baper yang pura-pura cuek di depan mereka. Aslinya? Ya, tetap biasa-biasa saja. Maksudnya baper kalau telat gajian.
"Iya, kamu manis." Gadis itu tersenyum, mengedip-ngedipkan matanya. "Tapi masih kalah sama gula."
Penghuni kelas tertawa serentak. Kulihat wajahnya memerah, mungkin menahan malu atau marah. Peduli apa, memang begitu kenyataannya. Berani mengawali, berani menerima akhir, bukan?
***
Jam pelajaran Bahasa Indonesia telah usai, itu berarti, waktunya pulang. Selesai berdoa dan menyalamiku, para siswa berbondong keluar kelas, kecuali Nisa. Dia memang suka cari perhatian, membuatku pegal meladeninya.
"Mana cerminnya, Pak?"
/0/6522/coverorgin.jpg?v=9f9b37ee7803233a9b20afcf7c897e59&imageMogr2/format/webp)
/0/3121/coverorgin.jpg?v=20250120140737&imageMogr2/format/webp)
/0/28444/coverorgin.jpg?v=e4f6e7ef7b28b81f9784822c76c7d3f1&imageMogr2/format/webp)
/0/20148/coverorgin.jpg?v=610d1466562cb507b996b1f6794ddd1c&imageMogr2/format/webp)
/0/3935/coverorgin.jpg?v=20250122110501&imageMogr2/format/webp)
/0/6080/coverorgin.jpg?v=5befed44dd1a83e3b70a0dbe5ab480bc&imageMogr2/format/webp)
/0/8088/coverorgin.jpg?v=6db9baf077fa2f8c0592bca5d0ce69dc&imageMogr2/format/webp)
/0/17016/coverorgin.jpg?v=1fc871c67e8daa5490ed1a3734438104&imageMogr2/format/webp)
/0/3550/coverorgin.jpg?v=a6f9e2928f61b6070e09f0b0c98d964c&imageMogr2/format/webp)
/0/23823/coverorgin.jpg?v=20250607090702&imageMogr2/format/webp)
/0/28970/coverorgin.jpg?v=10344e79afe4e75605576644215a88a9&imageMogr2/format/webp)
/0/28595/coverorgin.jpg?v=cc370ef253bdb5c2636bd21d34393e13&imageMogr2/format/webp)
/0/29142/coverorgin.jpg?v=b38885164abdd30fd131766a0b284955&imageMogr2/format/webp)
/0/6406/coverorgin.jpg?v=b75ff7c4e9196973128307b99b1bcee4&imageMogr2/format/webp)
/0/15270/coverorgin.jpg?v=cce27f6c056c5cb4ac2e9b0df141e243&imageMogr2/format/webp)
/0/2039/coverorgin.jpg?v=3d8cd84ad4908aa3769b5756d0bf67a8&imageMogr2/format/webp)