/0/14428/coverorgin.jpg?v=e673db163036ee391c656ce0b40786ba&imageMogr2/format/webp)
Selina Arista duduk di kursi tunggu dengan jemari yang menggenggam ponselnya erat. Dinding klinik bernuansa putih bersih terasa begitu steril, seperti tidak ada ruang untuk kesalahan atau dosa. Tapi Selina tahu, tempat ini akan menjadi awal dari sebuah dosa yang mungkin tidak akan bisa dihapuskan.
"Nyonya Astor?"
Sebuah suara dalam yang sangat dikenal menyebut namanya. Tubuh Selina menegang. Ia mendongak, dan di hadapannya berdiri seorang pria dengan jas putih, sosok yang sudah lama ia coba lupakan-Adrian Vaughn.
Mata mereka bertemu, dan dalam sepersekian detik, dunia seakan berhenti berputar. Pria itu tidak banyak berubah. Rahangnya tetap tegas, sorot matanya tajam, dan bibir itu-bibir yang dulu pernah mengucapkan janji manis padanya-masih mengukir senyum tipis yang sama.
"Kita bisa mulai sekarang," kata Adrian akhirnya, suaranya tenang, nyaris datar, tapi Selina bisa merasakan ketegangan yang tersembunyi di baliknya.
Ia berdiri, berusaha mengatur napasnya sebelum mengikuti pria itu ke dalam ruang pemeriksaan. Langkahnya terasa berat, seperti ada sesuatu yang menyeretnya kembali ke masa lalu-masa ketika ia masih Selina yang bebas, bukan seorang istri dari Nathaniel Astor, pria yang ia nikahi bukan karena cinta, melainkan karena kewajiban keluarga.
Begitu pintu tertutup, keheningan menyelimuti mereka. Selina duduk di ranjang pemeriksaan, sementara Adrian berdiri di dekatnya, menatapnya lekat.
"Jadi kau sudah menikah," gumam Adrian, bukan sebuah pertanyaan, melainkan sebuah kenyataan yang ia ucapkan dengan getir.
Selina mengalihkan pandangannya. "Begitu juga denganmu."
Adrian tidak menjawab. Selina tahu, pria itu juga sudah menikah. Semua orang tahu siapa Katherine Vaughn, istri sempurna seorang dokter sukses. Tapi mengapa ada keraguan di mata Adrian saat ia menyebutkan hal itu?
"Apa kabarmu?" tanya Selina akhirnya, mencoba meredakan ketegangan.
Adrian tertawa kecil-bukan tawa bahagia, melainkan tawa yang penuh luka. "Pertanyaan yang aneh setelah bertahun-tahun."
"Kau benar. Seharusnya aku tidak bertanya."
/0/23561/coverorgin.jpg?v=20250518122655&imageMogr2/format/webp)
/0/21470/coverorgin.jpg?v=2a676694218483d7f32933059637276a&imageMogr2/format/webp)
/0/20514/coverorgin.jpg?v=cbae0145facc47724d4ece626a5abb5f&imageMogr2/format/webp)
/0/21468/coverorgin.jpg?v=b4f10ed7f590a8668d58329165d920e6&imageMogr2/format/webp)
/0/26688/coverorgin.jpg?v=c4b3c2c782fc14e4cf02f18cc7392d82&imageMogr2/format/webp)
/0/21578/coverorgin.jpg?v=20250115173755&imageMogr2/format/webp)
/0/16572/coverorgin.jpg?v=5915862c9bc9ea973978f6f0c7d0e7f0&imageMogr2/format/webp)
/0/5756/coverorgin.jpg?v=22395f8a604d06774cbebbcddcc206b3&imageMogr2/format/webp)
/0/27921/coverorgin.jpg?v=4eda760d43a833803876b057d0adbf78&imageMogr2/format/webp)
/0/14093/coverorgin.jpg?v=4aa6e70fcd12d74f5c60b1176aac593c&imageMogr2/format/webp)
/0/26700/coverorgin.jpg?v=20251106140852&imageMogr2/format/webp)
/0/29620/coverorgin.jpg?v=a87c6fbfb17234ed3ed950d7d30c2683&imageMogr2/format/webp)
/0/29057/coverorgin.jpg?v=fb2b6fb57b02bcb8c4d7569a9227d493&imageMogr2/format/webp)
/0/16875/coverorgin.jpg?v=8f5eef8ac0bd03172776a704e3e4f585&imageMogr2/format/webp)
/0/26693/coverorgin.jpg?v=b2148014816a517e19d336e1d45d40f5&imageMogr2/format/webp)
/0/29107/coverorgin.jpg?v=0a091751938cae92afff12c3b593e4fd&imageMogr2/format/webp)