Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Kecemerlangan Tak Terbelenggu: Menangkap Mata Sang CEO
Sang Pemuas
“Cepat persiapkan semua kebutuhanmu. Sebentar lagi akan ada pengawal dari keluarga Dakasa yang akan menjemputmu ke sini,” ucap Farhan.
Lavira hanya mampu menunduk sambil memikirkan nasibnya setelah ini. Kehidupannya selama ini sudah sangat hancur dengan segala tindasan dan cacian yang selalu dia terima. Namun, sifat penakut Livara membuat gadis itu hanya diam dan tidak pernah melawan.
“Apa lagi yang kau tunggu? Apa kau ingin membuat suamimu itu mengamuk nanti? Apa kau tidak tahu kalau dia adalah psikopat kejam? Cepat bergerak, jangan sampai sifat bodohmu ini menyeret kami,” bentak Marni marah.
“Baik, Tante,” balah Lavira pelan.
Tuk … Bruk …
Lavira terjatuh begitu keras ke atas lantai setelah kakinya baru saja disandung oleh Joana, saudara tirinya. Lavira diam menahan ringisannya. Sedangkan Joana nampak tersenyum miring sambil menatap remeh ke arah Lavira.
“Heh, kau sesuai bersanding dengan laki-laki seperti itu. Manusia kejam berdarah dingin. Aku jamin umurmu sudah tidak akan lama lagi. Mungkin saja kau akan mati karena setiap hari disiksa, atau mungkin juga kau mati karena langsung dibunuh. Apalagi dia selalu menyembunyikan wajahnya. Aku jamin dia adalah laki-laki buruk rupa, pasti wajahnya hancur,” papar Joana sinis.
Lavira diam, gadis itu berusaha menghilangkan rasa takutnya mengingat setiap lontaran kalimat yang diucapkan oleh Joana. ‘Tenanglah, Vira. Semuanya akan baik-baik saja, sama seperti beberapa tahun ini. Kamu pasti bisa melalui semuanya,’ batin Lavira mencoba menguatkan dirinya sendiri.
“Selamat masuk ke dalam neraka yang sebenarnya, saudar tiriku tersayang,” bisik Joana licik.
Berada di kediaman yang berbeda, seorang laki-laki masuk dan bersuara sopan teruntuk seseorang. “Tuan, istri Anda sudah sampai. Apa Anda akan ke sana untuk menyapanya?” ucap Rino.
“Untuk apa? Dia hanya barang pembayar hutang. Tidak ada kebanggaan dia untuk aku sambut,” sahut Avram dingin.
Rino hanya bisa diam tidak lagi bersuara. Laki-laki itu tahu betul bagaimana sifat atasannya itu. Avram Dakasa, laki-laki misterius yang merupakan penerus sah perusahaan Dakasa. Avram dikabarkan sebagai laki-laki dingin nan kejam sekaligus psikopat berdarah dingin.
Hal yang membuat publik bertanya-tanya adalah wajah dari pemimpin utama Dakasa Group. Avram tidak pernah memperlihatkan wajahnya. Lebih tepatnya selalu mengurung diri di dalam mansion dan tidak pernah keluar dari lingkup mansion kecuali untuk mencari mangsa.
“Jadi untuk nanti malam, Anda masih akan melanjutkan aksi itu, Tuan?” tanya Rino.
“Hem,” sahut Avram.
“Apa ada yang perlu saya persiapkan sedari sekarang?” tanya Rino lagi.
“Pergi ke kantor dan pantau pekerjaan Fero. Laki-laki bodoh itu masih tidak berkembang. Masih saja bodoh,” tutur Avram begitu kasar.
“Baik, Tuan. Akan segera saya laksanakan,” balas Rino.
“Terus juga siapkan mangsaku untuk nanti malam,” tutur Avram.
“Baik, Tuan,” sahut Rino patuh.
Lavira menoleh keadaan sekitar mansion mewah itu. Entah sudah keberapa kali gadis itu berdecak kagum melihat bangunan mewah itu. “Astaga, apa ini istana? Pantas sih, ini kan kediaman keluarga Dakasa. Keluarga ternama se-Asia,” gumam Lavira terpana.
“Hei, kau.” Suara seseorang mengejutkan Lavira dari rasa kagumnya. Gadis itu menoleh dan melihat keberadaan seorang wanita paruh baya sedang menatapnya menilai dari atas sampai bawah.
“Kau putri dari keluarga Amrin itu?” tanya Siara angkuh.