Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
"Kenapa kehidupanku menjadi kacau dasar dunia sialan," ucap Lu nie sang roh naga legendaris, dia saat ini memukul pegangan kursi yang biasanya diduduki sang raja dengan sangat keras.
Lu nie yang menganggap kehidupannya hanya penuh luka tetap mencoba tabah, dan terus bertahan dari gempuran rasa sakit yang terus berulang.
Namun dia hanyalah seorang gadis biasa yang pastinya tidak akan pernah mampu untuk menahan rasa sakit yang begitu besar.
Apabila ada orang yang melihat Lu nie pada saat ini, maka sudah dipastikan orang yang melihat akan merasa menggigil disekujur tubuhnya.
******
50000 tahun sebelum Lu nie mengucapkan kalimat kutukan itu kepada dunia.
Kumpulan serbuk berwarna kuning yang berterbangan dari arah barat, membut para roh baik bersiap untuk melakukan pertempuran, kumpulan itu disebakan oleh barisan pasukan musuh yang begitu banyak.
Pertempuran meletus sampai tujuh hari lamanya, awan awan yang ada ditempat perperangan itu berubah warna menjadi gelap.
Dentuman guntur terus menggelegar membuat indera pendengaran berdenggu, gunung gunung yang ada dipulau itu memuntahkan larva merah Membuat guncangan tanah disana.
Perperangan itu menewasakan berbagai mahluk yang sedang melakukan tindakan yang tidak pantas, cairan merahlah yang saat ini membanjiri semuanya.
Dalang dibalik semua ini sedang tertawa sambil duduk disinggah sananya, dia melihat neraka yang sangat diingin inginkannya terjadi, dalang itu bernama dayoner dia melihat perperangan dari bola keristal hitam miliknya.
"Serahkan ini semua kepada kami, kalian berempat fokus saja untuk menuju kemarkas roh hitam itu," Teriak Lun fi dia adalah salah satu roh yang berada dipihak Lu nie.
Dia saat ini sudah pasrah akan nyawa miliknya, jika dibolehkan untuk meminta harapan yang akan dikabulkan maka dia pasti akan meminta kemenangan.
Setelah Lun fi berteriak seperti itu, dia dan beberapa roh yang masih tersisa membukakan jalan agar memudahkan Lu nie dan ketiga roh lainya, untuk menuju ketempat Dayoner berada sekarang.
Dengan langkah kaki ragu ragu keempat roh itu tetap melangkahkan kaki mereka, dan meninggalkan teman teman seperjuangan.
Kesempatan yang telah diberikan oleh teman teman pasti tidak akan dibiarkan begitu saja oleh mereka berempat.
Mereka terus berlari dan belari sampai tidak ada satu suara sedekit saja yang terdengar ditelinga mereka. Lu nie menoleh kebelakang menyadari bahwa jarak mereka dengan Lun fi sudah semakin jauh.
Setelah keempat roh itu tiba ditempat Dayoner berada, sang iblis roh pembawa mala petaka itu berkata sambil duduk dikursi yang terbuat dari tengkorak, "Akhirnya kalian tiba juga aku sudah lelah menunggu."
Entah apa yang terjadi atau mungkin karena sangking tidak sabarnya dengan pertarungan, sehingga membuat Dayoner melesatkan serangan sebesar lidi berwarna hitam kearah Lu nie.
Hanya butuh berberapa detik saja, dayoner mampu membuat Lu nie kehilangan kesadaran, Lu nie yang terkulai lemas membentur dinding dinding bangunan memejamkan matanya.
Setelah melakukan serangan fatal itu Dayoner melesat seperti peluru kearaah musuhnnya.
Disaat jarak musuh dengannya sudah dekat dia memukul Lun si, serangan yang pertama dilesatkanya tidak mampu membuatnya puas walaupun sedikit saja.
Setelah itu dia melepaskan pukulan kedua keperut Lun si lagi setelah mengenai titik vital milik Lun si.
Dia melanjutkan serangannya kearah Lower, dan seketika tanpa sepengelihatan kaki kananya melesat seperti peluru yang langsung mengarah tepat keatas kepala Lower.
Melihat saudarnya kesulitan melawan dayoner Lon hi segera membantu, dia melepaskan gelembung peledak kearah Dayoner. Dia berhasil melakukannya, tubuh Dayoner diselimuti oleh gelembung peledak milik Lon hi.
Suara ledakan terjadi begitu keras Lon hi segera menarik kerah zirah yang dikenakan oleh kedua saudarnya, dia berhasil menjauh sehingga tidak ada luka fatal yang merka alami.
Akan tetapi ledakan itu tidak mampu membuat dayoner terluka, disaat dia akan menyerang lagi.