Rika langsung pura-pura memasang wajah kecewa agar gadis itu mau menuruti kemauannya.
"Atau kamu mau di suapin sama calon suami kamu aja ya!" Goda Rika saat melihat putranya itu sudah tiba di dapur bersama suaminya.
Lantas Ana pun langsung menolehkan wajahnya ke arah samping, di lihatnya majikannya itu sudah rapi dengan pakaian kantornya, bahkan semerbak wangi parfumnya sampai menyeruak ke indera penciumannya.
Ana sempat terpana saat melihat penampilan pria itu, berbeda sekali dengan penampilannya yang masih terlihat kusut saat ini karena belum mandi.
"Aris, Ana gak mau makan kalau mama yang nyuapin, jadi kamu aja ya!" Ujar Rika
seraya mengerlingkan matanya sebelah ke arah anaknya itu.
"Ah gak kok buk, Ana mau, Ana mau!" SahutAna cepat saat mendengar ucapan wanita paruh baya itu.
Bagi Ana lebih berbahaya lagi kalau sampai harus menyusahkan majikannya itu.
"Hahaaaaa.."
Mereka sekeluarga pun langsung tertawa saat mendengar ucapan Ana.
"Apa Ana ada berbuat kesalahan?" Tanya
Ana malu-malu karena mereka tiba-tiba tertawa saat mendengar ucapannya.
"Gak kok sayang" Sahut Rika seraya mengacak-ngacak rambut gadis itu karena gemas.
Setelah itu semuanya pun hening kembali untuk memakan sarapan paginya
"Gimana lukanya udah enakan?" Tanya Aris prihatin saat sarapannya sudah habis.
"Udah mendingan pak."
"Syukurlah.!" "Udah sayang kamu mandi aja dulu! siap-siap ke sekolah, urusan di meja makan biar ibuk Tegur Rika saat melihat gadis itu mulai berberes-beres di meja makan.
"Tapi buk."'Wajah Ana tampak tak enak karena ibu majikannya itu lagi-lagi membiarkannya bersantai.
"Gak papa An, apa yang mama bilang benar, mendingan kamu siap-siap sekarang!" Sela Aris.
"Baiklah' Sahut Ana akhirnya, lalu beranjak ke kamarnya.
"'Aris kamu berangkat kerja aja gih sekarang, Ana berangkat sekolah sama mama aja!" Tegur Rika saat melihat putranya itu masih duduk di ruang tamu.
"Tapi ma.
"Udah gak ada tapi-tapian, ingat pesan mama tadi malam, Wisnu itu kinerja nya bagus, kamu harus mempertimbangkan lagi agar merekrutnya kembali ke perusahaan!
"Untuk sekarang Aris belum bisa ma, Wisnu sudah terlanjur membuat Aris marah karena berani ikut campur dalam urusan pribadi Aris!"
"Ya kalau kau masih belum siap tak apa, tapi kau harus memikirkan kembali keputusanmu mengusirnya dari perusahaan, Wisnu itu kerjanya sangat bagus, kalau kau bertindak sedikit lebih lambat saja, mama yakin Wisnu akan di rekrut oleh perusahaan lain." Ujar Rika memperingatkan.
"Ya nanti Aris akan memikirkannya kembali,"Sahut Aris lalu pamit kepada kedua orang tuanya untuk berangkat ke kantor.
****
Teng...teng
Bell istirahat berbunyi.
Lantas anak-anak yang mengikuti ujian pun langsung berebutan keluar kelas untuk mengisi perut mereka.
"Lho An itu bukannya ibu-ibu yang kemarin bayarin baju kamu di Mall ya?"
Tanya Sheri saat melihat perempuan paruh baya yang menenteng tas di tangannya tengah berjalan ke arah mereka itu.
"Ya benar' Sahut Ana.
Tak lama setelah itu orang yang mereka bicarakan pun sudah tiba di hadapan mereka.
"Sayang pasti sekarang sudah laparkan? ayo kita ke kantin sekolah!" Ajak Rika.
"lbu saya Sheri temannya Ana,"
Ujar Sheri memperkenalkan diri kembali, takutnya wanita paruh baya itu sudah melupakannya.
"Ouuh kamu temannya Ana yang pas waktu kita ketemu di Mall tempo hari ya?"
"lya buk," Sahut Sheri seraya tersenyum. " Ya udah sayang, ayo ke kantin!
sekalian kamu ibu traktirin juga!"
Ajak Rika lalu memapah Ana untuk ke kantin sekolah.
"Ah gak usah buk, Ana bisa berjalan sendiri!" Tolak Ana.
Ana benar-benar tak enak, padahal ini hanya luka di kaki, ibu majikannya itu sampai rela ikut ke sekolah demi menjaganya. Dan lagi-lagi sampai harus repot memapahnya.
"Udah gak papa sayang."
Sahut Rika. Seraya tetap memapah gadis itu.
Ana pun terpaksa hanya menurut, sementara Sheri hanya memasang wajah penuh tanda tanya saat melihat wanita paruh baya itu begitu perhatian pada Ana.
Di Kantin.
"Perhatian, perhatian!"
Ujar Rika memberi instruksi untuk menarik semua perhatian anak-anak yang berada di kantin itu.
Lantas semuanya pun langsung menoleh ke arah suara.
"Oke anak-anak, ibu di sini hanya ingin memberitahu kalian, perkenalkan nama ibu Rika, dan ini Ana, calon menantunya ibu, pasti udah pada kenalkan sama calon menantu ibu yang cantik ini?"
/0/17481/coverorgin.jpg?v=8c3027a31b4f8a53203fcfb6b4783cc5&imageMogr2/format/webp)
/0/22772/coverorgin.jpg?v=e46496a6b33705989b174e47bb935022&imageMogr2/format/webp)
/0/15755/coverorgin.jpg?v=00ed280b5784c2fef3df0718b319fec8&imageMogr2/format/webp)
/0/2941/coverorgin.jpg?v=a113f933c51b68be507cce6d077e3c5a&imageMogr2/format/webp)
/0/5053/coverorgin.jpg?v=10956731975730da070c19fa4f539b70&imageMogr2/format/webp)
/0/29606/coverorgin.jpg?v=43de8d7d2e394f3d3f370d1b2566c8f7&imageMogr2/format/webp)
/0/17149/coverorgin.jpg?v=9e8822e567909a5e504ab1ee583fe92b&imageMogr2/format/webp)
/0/5487/coverorgin.jpg?v=5f14fba69636ed885f8b73f7a02fe96c&imageMogr2/format/webp)
/0/4586/coverorgin.jpg?v=651c662242c05b47245fd41f214c5dc9&imageMogr2/format/webp)
/0/8922/coverorgin.jpg?v=122f60a4aa4007bf4763bc7735e28281&imageMogr2/format/webp)
/0/18873/coverorgin.jpg?v=b8baa94752614edd376b3e18297a1c9e&imageMogr2/format/webp)
/0/3334/coverorgin.jpg?v=6e6d8f37662ef09cd884581b5c644618&imageMogr2/format/webp)
/0/3872/coverorgin.jpg?v=e9a4e6acc2dfae4e5b73afa34ec542aa&imageMogr2/format/webp)
/0/6494/coverorgin.jpg?v=d70cbc9e0fbe54e08469c203f165324f&imageMogr2/format/webp)