/0/17384/coverorgin.jpg?v=824555dd66945fa97551dd6fb5bd7e30&imageMogr2/format/webp)
"Kamu ngapain disitu?" tanya Yuga yang sudah lelah kerja seharian, tapi sesampainya di rumah justru harus mencari Chessi yang tiba-tiba menghilang.
Ternyata Chessi ada di taman dekat apartemen mereka dan sedang memangku kucing liar yang entah dari mana Chessi dapat.
"Yuga, kenapa kesini? Kamu nyariin aku?" tanya Chessi polos.
"Menurut kamu? Kenapa jadi pegang-pegang kucing liar begitu. Cepet turunin kita pulang!" ajak Yuga dengan suara tegas.
"Anu, Yuga."
"Anu apa?"
"Kasian kalau kucingnya di tinggal disini sendirian. Boleh gak aku pelihara aja? Tadi, aku nemu di jalan depan hampir ketabrak motor."
Wajah Chessi memelas dan seperti menaruh banyak harapan supaya Yuga mengijinkannya memelihara kucing itu.
"Aku gak suka kucing!" tegas Yuga.
"Yuga, please! Aku, janji akan rajin mandiin dan rumah gak akan kotor karena kucing ini."
Chessi benar-benar memohon pada Yuga.
Yuga sendiri lalu menghela napas kesal lalu memalingkan wajahnya. Biasanya dia akan mudah banget menolak apapun yang Chessi minta, tapi sekarang ada yang aneh. Melihat wajah sedih Chessi, Yuga justru jadi ikut sedih.
"Terserah kamu! Intinya aku gak mau rumah jadi kotor karena peliharaan kamu."
Yuga akhirnya luluh dan memperbolehkan Chessi untuk membawa pulang kucing liar itu. Chessi sendiri tersenyum senang dan menganggukkan kepalanya antusias. Yuga berjalan meninggalkan Chessi yang masih menimang-nimang kucing itu dengan senang.
Karena tidak kunjung disusul oleh Chessi, Yuga menghentikan langkah Yugainya dan kembali melihat ke arah Chessi.
"Kamu, mau disini terus? Aku, kesini itu cari kamu, Ches."
Mendengar suara Yuga yang mulai meninggi, Chessi melihat ke arah suaminya itu. Chessi tersenyum kecut lalu meminta maaf pelan.
"Iya, aku pulang."
***
Sudah seminggu sejak Yuga tidak pulang ke apartemen mereka. Chessi keluar dari kamar diikuti Pupus kucing berwarna belang tiga yang Chessi pelihara. Chessi sedikit terkejut melihat Yuga masuk bersama dengan ibu mertuanya.
"Mama," sapa Chessi pelan.
"Chessi, mama kangen banget sama kamu."
Ibu mertua Chessi langsung memeluk menantu pilihannya itu hangat. Chessi sendiri membalas pelukan mama Yuga tidak kalah hangat. Sekilas Chessi melirik Yuga yang terlihat jengah melihat kelakuan mereka berdua. Tanpa berkata-kata lagi, Yuga berjalan masuk ke dalam kamar.
"Ma, kok bisa pulang sama Yuga?" tanya Chessi sembari melepas pelukannya pada ibu mertuanya.
"Yuga nginep di rumah mama beberapa hari ini."
Chessi terdiam mendengar ucapan mertuanya itu. Ternyata Yuga memang sangat tidak menyukai dirinya hingga harus terus-terusan menghindar dari Chessi dengan banyak alasan.
"Padahal dia bilang harus keluar kota," lirih Chessi menundukkan kepalanya.
"Memang iya, Yuga baru pulang dari Surabaya 3 hari lalu. Terus dia demam tinggi, batuk dan pilek juga. Dia bilang gak mau pulang, takut nularin ke kamu. Jangan mikir yang gak-gak dulu, Ches," terang mama Yuga.
Chessi mengangkat kepalanya lalu melihat ke arah ibu mertuanya dengan wajah sedikit tidak percaya. Sedangkan mama Yuga yang biasa di panggil Mirna itu menganggukkan kepalanya untuk meyakinkan Chessi.
Setelah menghabiskan waktu mengobrol dengan mama Mirna. Chessi lalu mengantar ibu mertuanya itu keluar dari apartemennya. Setelah itu Chessi kembali masuk ke dalam apartemennya dan melihat ke kamar Yuga.
"Apa Yuga tidur ya? Tapi, dia belum makan malam," lirih Chessi yang kemudian memberanikan diri untuk mendekat ke kamar Yuga.
"Ga, kamu mau makan malam apa?" tanya Chessi sembari mengetuk pelan pintu kamar Yuga.
Tidak ada jawaban dari dalam kamar Yuga. Kening Chessi mengerut bingung, Chessi lalu memegang gagang pintu dengan ragu-ragu. Walaupun suami istri, Chessi belum pernah sekalipun masuk ke dalam kamar Yuga. Karena pemilik kamar melarang keras Chessi untuk masuk ke dalam kamarnya.
/0/20365/coverorgin.jpg?v=9ea048a156a07abc0a8d4e99c56abc47&imageMogr2/format/webp)
/0/4227/coverorgin.jpg?v=b47af9e7faa6c813985cfb4d2b9a7e0b&imageMogr2/format/webp)
/0/9641/coverorgin.jpg?v=43cad8b665eda56438d77b633611c6c1&imageMogr2/format/webp)
/0/17785/coverorgin.jpg?v=86dde25f3ab3d9f218ff50cc775f2d06&imageMogr2/format/webp)
/0/18268/coverorgin.jpg?v=297ee742711dcff1106f60cd69012e81&imageMogr2/format/webp)
/0/16253/coverorgin.jpg?v=b07eac91bdcf93e5e5c8aae30b2b5b3c&imageMogr2/format/webp)
/0/5470/coverorgin.jpg?v=cbdf88d81c2addfd83ee09b879732ab1&imageMogr2/format/webp)
/0/3445/coverorgin.jpg?v=65301042cde472e4db046a33b8ddc99d&imageMogr2/format/webp)
/0/3495/coverorgin.jpg?v=432c15f4c9da0a4d8f1c72fe80874691&imageMogr2/format/webp)
/0/12844/coverorgin.jpg?v=20250122183621&imageMogr2/format/webp)
/0/7146/coverorgin.jpg?v=cfc7e3b77fde65377f0a642b218879f9&imageMogr2/format/webp)
/0/18319/coverorgin.jpg?v=20240531182155&imageMogr2/format/webp)
/0/2920/coverorgin.jpg?v=98acc4a30862b06bcde37c55161ec75e&imageMogr2/format/webp)
/0/6471/coverorgin.jpg?v=7846692f7733b66aea51974cc3881a33&imageMogr2/format/webp)
/0/5151/coverorgin.jpg?v=20250121173735&imageMogr2/format/webp)
/0/3794/coverorgin.jpg?v=29b08152631e5a776cf22312e410b9a2&imageMogr2/format/webp)
/0/6657/coverorgin.jpg?v=de649b1a1ee57a9b54074c1e3f1503c9&imageMogr2/format/webp)
/0/10868/coverorgin.jpg?v=a4dd3d464d42cf7ac36d8b555a995d88&imageMogr2/format/webp)
/0/14257/coverorgin.jpg?v=6739d2b6e8d165ef97c017ae7d35c9ce&imageMogr2/format/webp)
/0/17653/coverorgin.jpg?v=20240401134619&imageMogr2/format/webp)