Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Fallin Love With Jerk Billionaire

Fallin Love With Jerk Billionaire

Windabp

5.0
Komentar
29.4K
Penayangan
34
Bab

Thania Callasandra Moran, gadis cantik berusia 20th yang naif, ceria dan juga mandiri. Terlahir dari keluarga kaya dengan orangtua dan juga kakak laki-laki yang sangat menyayanginya. Hidup Thania amat sangat sempurna, hingga ia bertemu dengan seorang pria tampan dan juga berbahaya. Bermula dari kebencian berubah menjadi rasa cinta, itulah yang Thania rasakan. Disaat Thania telah melabuhkan hatinya masalah lain pun muncul, ia dijodohkan oleh kedua orangtuanya. Dan entah keberuntungan atau kesialan pria yang dijodohkan itu adalah cinta pertama Thania. Zachary Devon, pria berusia 24th yang sangat sempurna dan juga berkuasa. Berwajah tampan bak titisan dewa yunani namun berhati dingin. Diusianya yang terbilang masih muda ia telah menjadi salah satu pengusaha tersukses di Amerika. Seorang Lady killer yang menganggap semua wanita sama hanya menginginkan harta serta popularitas. Wanita baginya ibarat baju yang dapat diganti kapan pun dan dimana pun. Namun semuanya berubah disaat Zach bertemu dengan seorang gadis yang mampu meluluhlantakan hatinya serta membuat Zach takluk akan pesona gadis itu.

Bab 1 PROLOG

Barcelona, Spanyol


Terlihat seorang gadis kecil berusia 5 tahun tampak berlarian dikeramaian pesta. Gaun pesta berwarna pink dengan aksen renda serta pita pada bagian depannya tampak bergoyang mengikuti gerakan lincahnya. Tidak ketinggalan sebuah crown menghiasi kepala gadis kecil itu dengan rambut coklat yang dibiarkan tergerai indah semakin membuatnya terlihat bagai seorang Princess. Gadis kecil itu tengah menghadiri sebuah pesta di kediaman keluarga Weston yang berada di Barcelona. Ia tampak mencolok dari undangan lain, bukan hanya karena penampilannya tapi juga karena kecantikannya bak boneka hidup, dengan sepasang mata bulat indah, rambut coklat keemasan serta kulit putih bagai pualam.

Hari ini bertepatan dengan berlangsungnya acara pernikahan William Brantley Weston, Putra ketiga dari pasangan Robert Emmanuel Weston dan Liliana Weston. Pada bulan Juli berlangsung musim panas di Barcelona. Meskipun disebut musim panas, namun suhu udara dan cuacanya tidak begitu menyengat karena suhu rata-ratanya adalah 16-21 derajat Celcius. Dan itu membuat suasana pesta makin meriah dan penuh suka cita.

Gadis kecil itu berlari kearah mempelai pengantin yang sedang sibuk menyapa para kerabat serta kolega bisnisnya.

"Uncle Williii...." panggil gadis kecil dengan suara lantang yang terdengar imut

Ia tersenyum gembira sambil berusaha melompat kedalam gendongan seorang pria tampan dengan balutan jas formal.

"Oh Tuhan kau sudah sangat berat Sweety, kenapa kau berlarian seperti ini? Bagaimana jika nanti kau terjatuh hm?" pria tampan itu pun mencubit hidung si gadis kecil

Gadis kecil itu adalah Thania Callasandra Moran. Putri dari pasangan Thomas Andara Moran dan Clara Madelyn Moran yang merupakan kakak kandung dari William.

"Aku hanya ingin mengucapkan selamat berbahagia untuk Uncle dan juga Aunty baruku, hai Aunty Eve kau tampak sangat cantik malam ini"

Thania tersenyum sangat manis kearah bibinya, Evelyn Gabriella Hudson yang hari ini telah sah menjadi istri dari William, pamannya.

"Terima kasih banyak tuan putri, kau juga sangat cantik dan manis Thania" Evelyn berkata sambil mengecup kedua pipi Thania

"Ya ampun, Mama sangat lelah mengejarmu dari tadi Thatha" keluh Clara yang sudah berdiri di dekat mereka dengan nafas terengah-engah

Wanita cantik itu berkacak pinggang sambil mendelik gemas kearah putrinya sebelum kemudian menurunkan Thania dari gendongan William.

"Maaf ma, aku senang di mansion Uncle Willi. Disini sangat indah, tapi sekarang aku lapar. Tolong temani aku mengambil makanan ya?" rengek Thania manja

Dengan tergesa Thania menggenggam tangan Clara dan menarik sang Mama agar mengikuti langkah kaki mungilnya. William dan Evelyn hanya tertawa melihat tingkah manja keponakan cantiknya itu.

Thania yang memiliki hobi makan tentu saja sangat senang jika diajak ke acara pesta seperti ini. Dimana akan ada berbagai jenis makanan, terutama makanan manis yang menjadi kesukaannya. Jadi jika Thania mengatakan lapar maka disinilah ia berada, di depan dessert table yang menyajikan berbagai jenis kue serta makanan penutup lainnya. Kedua tangan mungil Thania memegang piring yang sudah terisi penuh berbagai macam kue dan coklat.

"Thatha, Mama ingin ke toilet sebentar dan kau jangan kemana-mana ya sayang. Jika Thatha ingin pergi berkeliling mansion ini tunggu Mama datang oke?!" ujar Clara sambil membelai rambut sang Putri tercinta

"Oke ma, Thatha mengerti" sahut Thania tanpa mengalihkan pandangan dari cake di depannya

Clara pun tersenyum geli melihat tingkah Thania yang terlihat sibuk dengan kue-kuenya, setelah itu ia berlalu dari sana untuk menuju ke toilet. Thania tidak juga berhenti mengisi piringnya walau kedua piring di tangannya itu sudah tampak penuh. Saat Thania terlalu fokus dengan piring dan juga makanannya, ia tidak sengaja menyenggol seorang bocah laki-laki yang juga sedang mengambil kue namun kalah cepat dengan Thania.

"Gadis kecil apa kau sanggup memakan kue sebanyak itu?" tanya bocah laki-laki itu

Thania mengalihkan pandangannya kepada bocah laki-laki yang berdiri disebelahnya dengan setelan tuxedo hitam. Walau wajah bocah lekaki itu meliriknya dengan sinis namun tetap saja terlihat sangat tampan di mata Thania. Untuk pertama kalinya Thania yang biasanya cerewet hanya bisa terdiam dengan mulut menganga lebar. Ia benar-benar terpesona pada bocah laki-laki tampan di depannya itu.

"Dasar gadis kecil rakus" dengus bocah lelaki tampan itu

Ia pun melangkah pergi dari sana sambil menggerutu panjang pendek karena gadis kecil di depannya tak kunjung menjawab ucapannya. Thania yang baru tersadar dari lamunannya mengejar anak laki-laki tampan itu.

"Hei apa katamu tadi? Aku rakus? Aku tidak rakus hanya lapar, apa kau juga mau? Aku akan membagi kueku padamu jika kau mau" tawar Thania pada anak laki-laki itu

Namun anak laki-laki tersebut tidak menanggapi ocehan Thania, ia bahkan mengabaikan keberadaan gadis kecil itu. Anak laki-laki itu tampak berbincang dengan keluarganya sebentar sebelum berjalan hingga ke taman belakang mansion itu. Thania yang tidak mudah menyerah terus mengekori dan mengikuti anak laki-laki tampan itu kemana pun ia pergi. Thania telah menganggap bocah laki-laki itu sebagai pangerannya. Seorang pangeran seperti cerita dogeng yang sering dibacakan mamanya setiap malam sebelum ia tidur.

Anak laki-laki itu pun akhirnya membalikkan badannya kearah Thania, kemudian menatap sepasang mata bulat berwarna hazel dengan wajah cantik bagai malaikat.

"Apa kau tidak lelah membuntutiku terus sedari tadi?" tanya bocah laki-laki itu pada Thania

Thania menggelengkan kepalanya dengan semangat sambil mengerjap dengan wajah lucu menggemaskan.

"Hey siapa namamu? Kau sangat tampan, apa kau mau menikah denganku jika kita sudah besar nanti?" Thania bertanya dengan polosnya

"Aku Jojo, kau siapa? Jangan bermimpi bodoh, kita ini masih kecil. Lagi pula kalau nanti aku ingin menikah yang pasti bukan dengan gadis cerewet dan rakus seperti dirimu" jawab Jojo dengan wajah angkuh serta melipat kedua tangannya didepan dada

Namun Thania tidak terpengaruh dengan sindiran Jojo, ia malah tertawa menunjukan deretan gigi rapi serta senyum yang menawan. Tanpa sadar senyum itu menular dan membuat bocah tampan di depannya ikut tersenyum.

"Tidak, kau pasti akan menjadi suamiku nanti. Karena aku adalah seorang princess dan kau seorang prince. Satu lagi, aku bukanlah gadis cerewet tau!" hardik Thania cemberut

Bertepatan dengan itu ayah Thania datang dan mengajaknya untuk kembali masuk ke dalam mansion.

"Thatha kau membuat Papa bingung mencarimu kemana-mana. Ayo kita masuk kedalam dan berpamitan pada Uncle William" Thomas pun menggandeng putri kecilnya pergi dari sana dan meninggalkan Jojo sendirian

"Sampe bertemu lagi prince Jojoku yang tampan, kita pasti berjumpa lagi kan?" pamit Thania

Thania menoleh ke belakang dan menatap Jojo dengan pandangan berbinar kemudian mengedipkan sebelah matanya genit.

Jojo berdecak pelan melihat tingkah Thania sambil melambaikan tangannya tanpa menjawab pertanyaan gadis kecil itu. Setelah Thania menghilang dari pandangannya barulah ia tersenyum sambil bergumam pelan.

"Kuharap juga begitu Princess"

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Windabp

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku