/0/13501/coverorgin.jpg?v=1a1199ebd16f44b6ec106fc74bf349fc&imageMogr2/format/webp)
Sudah pukul 8.00 WIB, anak gadis satu - satunya kesayangan nyonya Famala belum juga turun menuju meja makan.
Tuan Wisang dan nyonya Famala sudah menunggu selama 15 menit,Jesyca tak kunjung turun dengan sabar dua insan setengah baya itu duduk di tepi meja makan.
"Ma, papa udah telat nih." keluh tuan Wisang seraya melihat jam tangan di pergelangannya.
"Sabar, mama suruh panggilin Paijah dulu," ujar nyonya Famala dengan sabar.
Sebelum sang nyonya Famala memanggil asistennya, Jesyca sudah terlihat menuruni anak tangga menuju kebawah.
Jesyca lanngsung duduk di samping kursi nyonya Famala,ia meraih roti tawar dan langsung melahap tanpa menegur mama maupun papanya.
Tuan Wisang sudah hafal sifat unik sang putri satu - satunya,apa lagi nyonya Famala terkadang sampai pusing memikirkan bagaimana caranya merubah sifat jelek Jesyca.
"Jesyca!lain kali kalau ada jam kuliah pagi,tolong bangun lebih awal kita sarapan bareng - bareng," kata tuan Wisang setengah membentak sang putri yang malasnya sudah kelewatan.
"Ya amupun papa,ini masih pagi pa," bantah Jesyca.
"Kamu bisa nurut ngak!"ucap tuan Wisang lebih keras lagi.
" Please, Jesyca cepet berangkat ke kampus"tukas nyonya Famala, tak ingin mendengar suami dan putrinya berdebat.
Akhirnya Jesyca berdiri,dia meninggalkan meja makan di ikuti sang papa tuan Wisang serta nyonya Famala berjalan keluar rumah.
Saat sampai di parkiran mobil, mata Jesyca melihat jelas sesosok pria tampan gagah, mengenakan baju driver ia berdiri di samping mobil Jesyca.
"Woi, siapa lu!minggir gue mau pakai mobil ini," geram Jesyca pada pria yang berdiri di samping mobil Jaguar miliknya.
"Tolong kamu yang sopan,ini Geo supir baru kamu," jelas tuan Wisang pada Jesyca.
"Apa pa?" tanya Jesyca tak percaya.
Karena perawakan Geo tak seperti sopir yang pernah bekerja sebelumnya pada Jesyca,dia terlihat seperti atlet pemain bola.
Nyonya Famala menatap pria di samping mobil putrinya hampir tak berkedip,ia tampak kagum dengan Geo yang gagah,atletis serta berwajah tampan seperti bule eropa.
"Geo, antar Jesyca.mama papa pergi ke kantor dulu ya," kata tuan Wisang lagi memberi perintah pemuda tampan itu, serta berpamitan pada sang istri.
"Iya pa,hati - hati di jalan," jawab nyonya Famala seraya mencium punggung tangan sang suami.
Jesyca memasuki mobil yang sudah di bukakan oleh Geo,dengan wajah cemberut ia terpaksa mengikuti kemauan sang papa.Duduk pada bagian jok belakang mobil.
"heh,kalau nyetir yang kenceng!jangan lemot kaya siput!" sentak Jesyca pada sang sopir barunya.
"Oke,non Jesyca Angeline.tapi anda jangan kaget ya kalau mau ngebut," ujar Geo si pria tampan itu.
"alah paling pelan.Kaya sopir gue yang dulu,jangan sok lu cepet anterin gue ke kampus udah telat nih," Jesyca membetulkan duduknya.
Mobil yang di kemudikan oleh Geo melaju pelan meninggalkan,pelataran rumah tampak disana mama Famala masih antusias memandang wajah Geo sang supir baru.
Jesyca sangat kesal sekali, karena Geo mengemudikan mobil tak selaju ketika dirinya menyetir sendiri.
"Driver lelet!cepet dong udah telat ini," bentak Jesyca kesal.
Tanpa jawaban dari bibir Geo,mobil yang kini dikemudikan akhirnya tancap gas.Lalu melaju kencang memecah keheningan ibu kota pagi itu,gadis cantik yang duduk di bagian jok belakang tampak syok serta ketakutan.Karena mobil melaju bak angin puting beliung setiran Geo lebih halus dari driver sebelumnya Jesycapun bukan tandingan Geo sepertinya, jantung gadis itu seakan mau copot saja tangannya memegang kuat jok tempat ia duduk.Lima menit telah berlalu mobil yang di kendarai Geo sudah sampai pada pelataran kampus.
/0/16256/coverorgin.jpg?v=6c7605687348983f79d48434b599141b&imageMogr2/format/webp)
/0/2995/coverorgin.jpg?v=06aa508b4ba11739b98d46984c5305d4&imageMogr2/format/webp)
/0/6446/coverorgin.jpg?v=979880abb480e4b158854b48ce0ce053&imageMogr2/format/webp)
/0/5344/coverorgin.jpg?v=5ce329ffa048f11dbbec013da77b69eb&imageMogr2/format/webp)