Jodoh Raja Alpha yang Terhapus

Jodoh Raja Alpha yang Terhapus

Gavin

5.0
Komentar
132
Penayangan
27
Bab

Pasangan takdirku, Alpha Bima, menyebut cinta kami dongeng yang direstui Dewi Bulan. Tapi dongeng hanyalah kebohongan. Aku menemukan kebohongannya adalah seorang selingkuhan yang sedang hamil, yang di depan umum dia sebut "ratuku". Dia mengirimiku selfie memakai Kalung Ikatan Suci keramat yang Bima berikan padaku, sementara kawanan kami berbisik bahwa aku hanyalah "masalah garis keturunan" yang akan disingkirkan begitu pewaris sejatinya lahir. Jadi di hari jadi kami, aku memberinya sebuah hadiah. Di dalamnya ada surat cerai dan penolakan resmiku. Lalu, aku menghilang.

Bab 1

Pasangan takdirku, Alpha Bima, menyebut cinta kami dongeng yang direstui Dewi Bulan.

Tapi dongeng hanyalah kebohongan. Aku menemukan kebohongannya adalah seorang selingkuhan yang sedang hamil, yang di depan umum dia sebut "ratuku".

Dia mengirimiku selfie memakai Kalung Ikatan Suci keramat yang Bima berikan padaku, sementara kawanan kami berbisik bahwa aku hanyalah "masalah garis keturunan" yang akan disingkirkan begitu pewaris sejatinya lahir.

Jadi di hari jadi kami, aku memberinya sebuah hadiah.

Di dalamnya ada surat cerai dan penolakan resmiku.

Lalu, aku menghilang.

Bab 1

Sudut Pandang Maya:

Kalung itu terasa dingin menusuk kulitku.

Bima menyebutnya "Air Mata Dewi Bulan," sebuah safir berbentuk tetesan air mata yang begitu dalam dan biru seolah menyimpan langit malam di dalamnya.

Dia mengalungkannya di leherku pada Upacara Ikatan Suci kami, suaranya sarat emosi saat dia menyatakanku sebagai miliknya, serigala betina yatim piatu yang semua orang yakini hanyalah manusia biasa, keajaiban terbesar yang pernah Dewi Bulan anugerahkan padanya.

Kenangan pertemuan pertama kami menyerangku, seperti luka lama yang tak kunjung sembuh. Saat aku melihatnya, duniaku seakan jungkir balik.

Sebuah aroma, seperti badai salju yang menerjang hutan pinus purba, membanjiri inderaku, membuat lututku lemas.

Jantungku berdebar liar dan purba di dalam dada, dan jauh di dalam diriku, sebuah suara yang belum pernah kudengar sebelumnya-suara serigalaku sendiri yang tertidur-mengaumkan satu kata penuh kepemilikan: Milikku!

Bagi dunia, kami adalah dongeng.

Tapi dongeng hanyalah kebohongan.

Aku mengusap permata itu dengan ibu jariku, mataku beralih ke ponsel kedua yang tersembunyi di bawah papan lantai yang longgar di dalam lemariku. Ponsel cadangan murahan, perangkat manusia yang tidak bisa dia akses. Perangkat yang tidak dia ketahui keberadaannya.

Ikatan Batin, jembatan suci tanpa penjagaan yang seharusnya menghubungkan jiwa sepasang Pasangan Takdir, seharusnya menjadi saluran kepercayaan mutlak. Itu adalah aliran pikiran dan perasaan yang konstan, cara bagi seorang Luna untuk selalu mengetahui hati Alpha-nya.

Tapi dengan Bima, ada sebuah dinding. Penghalang yang halus dan sopan yang tidak pernah bisa kutembus. Dia bilang itu untuk melindungi "pikiranku yang rapuh karena dibesarkan sebagai manusia" dari kebrutalan urusan Alpha.

Sekarang aku tahu itu untuk menyembunyikan aroma serigala betina lain yang melekat padanya seperti noda. Samar, selalu dibersihkan, tapi serigalaku-bagian dari diriku yang bangkit secara eksplosif di ulang tahunku yang kedelapan belas-bisa menciumnya. Baunya seperti bunga sakura sintetis dan keputusasaan.

Baunya seperti Vania Suryakencana.

Buktinya tidak datang dari sebuah penglihatan atau selip lidahnya, tetapi dari layar aplikasi media sosial yang mencolok. Vania, seorang influencer serigala betina populer dari Kawanan Darah Emas kami sendiri, sedang siaran langsung, mengedipkan bulu matanya ke ponsel dan berterima kasih kepada para pengikutnya atas hadiah mereka.

Dan kemudian sebuah nama pengguna muncul di layar, memberinya "mahkota" virtual senilai puluhan juta rupiah. SerigalaKaisar.

"Oh, Alpha-ku," desahnya, senyum kemenangan tersungging di wajahnya. "Terima kasih. Kau selalu tahu cara memperlakukan ratumu."

Darahku seakan membeku. Ratuku.

Lalu, beberapa minggu kemudian, aku berada di klinik kawanan untuk pemeriksaan rutin-salah satu ritual kecil Bima untuk memantau "kerapuhan garis keturunanku yang tidak biasa." Saat aku menunggu, Vania keluar dari bangsal kesuburan, satu tangan bertengger posesif di perutnya yang sedikit membuncit.

Tapi bukan benjolan bayi itu yang membuat napasku tercekat. Melainkan gelang di pergelangan tangannya. Rantai perak dan batu bulan yang halus, pusaka keluarga Adiwangsa kuno yang diwariskan dari Luna ke Luna. Gelang yang Bima katakan padaku sedang "dipugar" untuk hari jadi resmi kami.

Konfirmasi terakhir datang saat makan malam kawanan. Beta Bima, Marco Chen, mengangkat gelas, kata-katanya sedikit cadel seolah berpura-pura mabuk.

"Untuk sang Alpha," kata Marco, dengan ekspresi sombong di wajahnya. "Seorang pria yang tahu cara mengurus... aset-asetnya. Seorang Alpha sejati bisa menyeimbangkan tugas dan kesenangan."

Beberapa prajurit lain terkekeh, mata mereka melirik antara aku dan kursi kosong tempat Vania seharusnya duduk. Mereka semua tahu. Mereka semua terlibat dalam lelucon ini, dan aku adalah bahan tertawaannya.

Aku teringat kembali pada saat-saat yang membuatku jatuh cinta padanya. Malam Perubahan pertamaku, tulang-tulangku patah dan terbentuk kembali dalam penderitaan, dia memelukku, kehadiran Alpha-nya yang kuat menjadi balsam yang menenangkan jiwaku yang retak, berbisik bahwa dia akan menjagaku tetap aman.

Ketika belati berlapis perak milik serigala liar membuatku kehabisan darah, logam terkutuk itu membakar pembuluh darahku dan mencegah serigalaku menyembuhkan diri, dia menentang para Tetua kawanan, menyayat telapak tangannya sendiri dan memaksa darah jantungnya yang memberi kehidupan melewati bibirku untuk menyelamatkanku.

Dia tidak sedang menyelamatkanku. Dia sedang menjinakkanku.

Aku memejamkan mata, kata-kata sumpahku di upacara kami bergema di benakku, sebuah janji yang dibuat di hadapan Dewi Bulan sendiri. "Jika kau membohongiku, Bima Adiwangsa," bisikku, tanganku di tangannya. "Sebuah kebohongan sejati, kebohongan yang menghancurkan jantung ikatan ini, aku akan meminta Dewi Bulan untuk memutuskan hubungan kita. Aku akan menghilang dari hidupmu seolah-olah aku tidak pernah ada."

Mataku terbuka. Keputusan telah dibuat.

Aku mengambil ponsel cadangan dan menekan nomor yang telah kuhafal. Suara di ujung sana terdistorsi secara elektronik. "Phoenix."

"Ini Nightingale," kataku, suaraku mantap. "Aku mengaktifkan rencananya. Aku ingin kau menghapus Maya Adiwangsa. Calon Luna dari Kawanan Darah Emas."

Satu jam kemudian, Bima pulang. Dia berbau pinus, musim dingin, dan jejak samar wanita lain yang tertinggal.

"Pertikaian di perbatasan dengan beberapa serigala liar," katanya, suaranya rendah dan lelah. Dia tidak menatap mataku. Dia membuka sebuah kotak beludru, identik dengan yang ada di meja riasku. Di dalamnya ada Air Mata Dewi Bulan. "Aku meminta para Tetua menyihirnya kembali untuk hari jadi kita. Untuk perlindungan."

Sebuah kebohongan. Kebohongan yang sempurna dan indah.

Aku tersenyum, senyum yang rapuh. Malam itu, saat dia tidur, aku mengambil kotak kosong yang identik. Di dalamnya, aku meletakkan dua dokumen: surat gugatan cerai untuk pengadilan manusia, dan permohonan Penolakan resmi, yang ditulis dengan tinta kuno kaum kami.

Kertas itu hanyalah simbol baginya.

Aku tahu pemutusan yang sebenarnya mengharuskanku mengucapkan kata-kata kuno itu di hadapannya, sebuah ritual terakhir yang menyakitkan yang aku tidak yakin punya kekuatan untuk melakukannya. Tapi ini... ini akan menjadi pukulan pertama.

Keesokan paginya, aku menyerahkannya padanya. "Selamat ulang tahun, cintaku," kataku dengan manis. "Jangan buka selama dua minggu. Aku ingin ini menjadi kejutan."

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Gavin

Selebihnya
Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

xuanhuan

5.0

Aku adalah Alina Wijaya, pewaris tunggal keluarga Wijaya yang telah lama hilang, akhirnya kembali ke rumah setelah masa kecilku kuhabiskan di panti asuhan. Orang tuaku memujaku, suamiku menyayangiku, dan wanita yang mencoba menghancurkan hidupku, Kiara Anindita, dikurung di fasilitas rehabilitasi mental. Aku aman. Aku dicintai. Di hari ulang tahunku, aku memutuskan untuk memberi kejutan pada suamiku, Bram, di kantornya. Tapi dia tidak ada di sana. Aku menemukannya di sebuah galeri seni pribadi di seberang kota. Dia bersama Kiara. Dia tidak berada di fasilitas rehabilitasi. Dia tampak bersinar, tertawa saat berdiri di samping suamiku dan putra mereka yang berusia lima tahun. Aku mengintip dari balik kaca saat Bram menciumnya, sebuah gestur mesra yang familier, yang baru pagi tadi ia lakukan padaku. Aku merayap mendekat dan tak sengaja mendengar percakapan mereka. Permintaan ulang tahunku untuk pergi ke Dunia Fantasi ditolak karena dia sudah menjanjikan seluruh taman hiburan itu untuk putra mereka—yang hari ulang tahunnya sama denganku. "Dia begitu bersyukur punya keluarga, dia akan percaya apa pun yang kita katakan," kata Bram, suaranya dipenuhi kekejaman yang membuat napasku tercekat. "Hampir menyedihkan." Seluruh realitasku—orang tua penyayang yang mendanai kehidupan rahasia ini, suamiku yang setia—ternyata adalah kebohongan selama lima tahun. Aku hanyalah orang bodoh yang mereka pajang di atas panggung. Ponselku bergetar. Sebuah pesan dari Bram, dikirim saat dia sedang berdiri bersama keluarga aslinya. "Baru selesai rapat. Capek banget. Aku kangen kamu." Kebohongan santai itu adalah pukulan telak terakhir. Mereka pikir aku adalah anak yatim piatu menyedihkan dan penurut yang bisa mereka kendalikan. Mereka akan segera tahu betapa salahnya mereka.

Perhitungan Pahit Seorang Istri

Perhitungan Pahit Seorang Istri

Romantis

5.0

Suamiku, Banyu, dan aku adalah pasangan emas Jakarta. Tapi pernikahan sempurna kami adalah kebohongan, tanpa anak karena kondisi genetik langka yang katanya akan membunuh wanita mana pun yang mengandung bayinya. Ketika ayahnya yang sekarat menuntut seorang ahli waris, Banyu mengusulkan sebuah solusi: seorang ibu pengganti. Wanita yang dipilihnya, Arini, adalah versi diriku yang lebih muda dan lebih bersemangat. Tiba-tiba, Banyu selalu sibuk, menemaninya melalui "siklus bayi tabung yang sulit." Dia melewatkan hari ulang tahunku. Dia melupakan hari jadi pernikahan kami. Aku mencoba memercayainya, sampai aku mendengarnya di sebuah pesta. Dia mengaku kepada teman-temannya bahwa cintanya padaku adalah "koneksi yang dalam," tetapi dengan Arini, itu adalah "gairah" dan "bara api." Dia merencanakan pernikahan rahasia dengannya di Labuan Bajo, di vila yang sama yang dia janjikan padaku untuk hari jadi kami. Dia memberinya pernikahan, keluarga, kehidupan—semua hal yang tidak dia berikan padaku, menggunakan kebohongan tentang kondisi genetik yang mematikan sebagai alasannya. Pengkhianatan itu begitu total hingga terasa seperti sengatan fisik. Ketika dia pulang malam itu, berbohong tentang perjalanan bisnis, aku tersenyum dan memainkan peran sebagai istri yang penuh kasih. Dia tidak tahu aku telah mendengar semuanya. Dia tidak tahu bahwa saat dia merencanakan kehidupan barunya, aku sudah merencanakan pelarianku. Dan dia tentu tidak tahu aku baru saja menelepon sebuah layanan yang berspesialisasi dalam satu hal: membuat orang menghilang.

Putra Rahasianya, Aib Publiknya

Putra Rahasianya, Aib Publiknya

Modern

5.0

Namaku Alina Wijaya, seorang dokter residen yang akhirnya bertemu kembali dengan keluarga kaya raya yang telah kehilangan aku sejak kecil. Aku punya orang tua yang menyayangiku dan tunangan yang tampan dan sukses. Aku aman. Aku dicintai. Semua itu adalah kebohongan yang sempurna dan rapuh. Kebohongan itu hancur berkeping-keping pada hari Selasa, saat aku menemukan tunanganku, Ivan, tidak sedang rapat dewan direksi, melainkan berada di sebuah mansion megah bersama Kiara Anindita, wanita yang katanya mengalami gangguan jiwa lima tahun lalu setelah mencoba menjebakku. Dia tidak terpuruk; dia tampak bersinar, menggendong seorang anak laki-laki, Leo, yang tertawa riang dalam pelukan Ivan. Aku tak sengaja mendengar percakapan mereka: Leo adalah putra mereka, dan aku hanyalah "pengganti sementara", sebuah alat untuk mencapai tujuan sampai Ivan tidak lagi membutuhkan koneksi keluargaku. Orang tuaku, keluarga Wijaya, juga terlibat dalam sandiwara ini, mendanai kehidupan mewah Kiara dan keluarga rahasia mereka. Seluruh realitasku—orang tua yang penuh kasih, tunangan yang setia, keamanan yang kukira telah kutemukan—ternyata adalah sebuah panggung yang dibangun dengan cermat, dan aku adalah si bodoh yang memainkan peran utama. Kebohongan santai yang Ivan kirimkan lewat pesan, "Baru selesai rapat. Capek banget. Kangen kamu. Sampai ketemu di rumah," saat dia berdiri di samping keluarga aslinya, adalah pukulan terakhir. Mereka pikir aku menyedihkan. Mereka pikir aku bodoh. Mereka akan segera tahu betapa salahnya mereka.

Buku serupa

Terjebak Gairah Terlarang

Terjebak Gairah Terlarang

kodav
5.0

WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku