Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
4.3
Komentar
887
Penayangan
6
Bab

Purple wanita panggilan berwajah cantik dan bertubuh seksi, kehidupan Purple sebagai wanita panggilan yang awalanya biasa saja berubah drastis saat dia menerima tawaran Gery lelaki tampan yang menjadi pelanggan setianya Bukan untuk menjadi kekasih palsu atau sejenisnya,Gery berniat menjebak Logan dengan meminta Purple menggoda sepupunya itu, Diantara kebenaran dan cinta Diantara kebohongan dan rasa takut kehilangan Segala yang awalnya mudah kini berubah menjadi sulit hanya karena sebuah permainan Cinta

Bab 1 Game Maya

POV Purple

Tring.....

Dering ponselku berbunyi ini sudah ke 5 kalinya dalam setengah jam sebenarnya apa sih yang membuat lelaki itu sibuk menelepon ku

"Halo..!! Aku sedang siap-siap bisakah kau sabar sebentar...!" Ucapku dengan nada kesal,

"Cepatlah baby...aku merindukanmu." Ucapnya dengan nada nakal tanpa dosa

"Simpan omong kosong mu dan matikan panggilan ini biarkan aku bersiap Gery, atau aku cancel saja ,kau cari wanita lain saja." Jawabku.

Siapa Gery? Dia adalah pelanggan ku, dan apa yang aku jual?

Aku menjual tubuhku,

Gery adalah lelaki tampan berusia mungkin 25 atau 26 entahlah dia pernah mengatakannya padaku namun aku tidak terlalu mengingatnya.

Gery bekerja sebagai direktur di sebuah perusahaan bernama LzT,

Jika kalian bertanya sifatnya,

Dia playboy dengan sikap yang terkadang sulit aku pahami tetapi aku tau dia seorang lelaki ambisius dan penuh rahasia.

***

Aku melangkah menuju kamar hotel yang telan Gery pesan seperti biasa lelaki itu selalu memesan Presidential Suit dengan nomor yang sama seperti yang biasa kami gunakan untuk bersenang-senang.

"Kenapa lama sekali baby." Ucapnya yang ternyata sudah menungguku di lorong pintu

"Aku harus bersiap kau kan pelanggan VIP." Jawabku sambil mengecup bibirnya sesaat dan melewatinya begitu saja

Jujur Gery sangatlah mempesona wajah dan tubuhnya bisa dikatakan sempurna beruntung wanita yang akan menjadi istrinya, mungkin? Jika di lihat dari sikap mesum dan playboy lelaki ini maka akan menderita sekali jika menjadi istrinya.

"Apa yang kau pikirkan." Ucapnya tepat di telingaku. Sial! Dia sengaja memancing gairahku entah mengapa lelaki ini tau betul titik kelemahan ku mungkin karena dia sudah menjadi pelanggan ku selama hampir 3 tahun

"Tidak ada,apa kau sudah membersihkan diri?"

"Tentu..." Jawabnya sambil merengkuh erat pinggulku dengan tangan kekarnya

"Apa ada masalah wajahmu terlihat lelah." Aku mengelus pipinya dapat kulihat sedikit warna gelap di bawah matanya

Bukan hanya Gery yang memahami ku tapi seiring waktu aku pun tanpa sadar juga memahaminya beberapa detail tentang lelaki itu yang tanpa sadar aku ketahui .

Tidak ada jawaban lelaki itu hanya langsung melumat bibirku dengan perlahan lumatan itu semakin dalam dan menuntut membuatku hanya pasrah menerima segala yang ia lakukan

"Mengapa tidak ada yang mengerti aku seperti dirimu." Ucapnya sesaat setelah merebahkan tubuhku di kasur

Raut mata lelaki itu meredup seolah banyak hal telah terjadi.

"Ada apa? Apa seseorang menyulitkna mu," entah mengapa aku harus peduli dengan apa yang terjadi padanya terkadang aku pun tidak mengerti.

"Aku lelah, aku muak dengan semuanya." Jawab lelaki itu sambil merebahkan kepalanya dia atas dada ku,

Aku memeluk Gery dan mengusap rambut lelaki itu perlahan, aku cukup sadar siapa diriku aku hanya seorang jalang yang ia sewa tapi jujur aku selalu tidak tega melihat tatapan sendu lelaki ini.

"Aku ada di sini...aku akan membantumu melupakan semuanya, aku akan membuatmu lelah hingga kau tidak mempunyai tenaga memikirkan hal lain." Aku menarik wajah Gery mendekat dan membisikan kata-kata sensual pada lelaki itu dapat ku liat kini raut wajahnya menghangat tatapannya mulai berkabut sambil menatap tubuhku yang sudah setengah telanjang

"Kau selalu bisa membuatku tenang..itulah kenapa aku tidak bisa berpaling darimu." Ucap Gery sambil memberikan sentuhan-sentuhan mengairahkan pada setiap inci tubuhku, Gery selalu bisa membuatku merasa nyaman berbeda dengan yang lain yang memperlakukanku seperti alat, Gery selalu melakukannya dengan penuh gairah walau saat sudah lepas kendali lelaki itu bisa sangat ganas dan panas

"Ger...." Desahku saat beberapa kecupan basah terasa menghangatkan perut dan pinggulku

Lelaki itu membalikan posisi membuatku kini berada di atas miliknya yang sudah mengeras

" give me a kiss baby." Ucapnya yang membuatku langsung menyambar bibir seksi lelaki itu, aku menciumnya dalam sembari meraba dadanya yang bidang,

"Do it now," bisiknya dengan nada berat yang membuat sekujur tubuhku meremang, ku gigit pelan bibirnya sesaat sebelum aku melakukan apa yang ia inginkan

Tatapan Gery tajam yang berarti lelaki itu sudah berada pada gairah yang tinggi

" Now baby." Ucapnya

"Ohh...shit,kau yang terbaik Rachel." Aku tersenyum mendengar racauan kenikmatan lelaki itu, melihat wajah tampannya yang penuh peluh membuatku semakin semangat untuk segera membawanya ke dalam puncak kenikmatan.

POV off

***

Tring...

Dering ponsel Gery berbunyi membuat dua orang yang sedang tertidur lelap itu mulai menjerap

"Halo," ucap Gery dengan suara parau khas orang bangun tidur

"Halo pak, saya di beri tahu kalau Presdir akan datang hari ini."

"Hari ini? Bukannya dia akan datang lusa?"

"Saya juga tidak tau pak, beliau mengganti jadwal kedatangannya tiba-tiba,"

Gery meremas rambutnya si brengsek itu selalu saja melakukan sesuatu sesuka hatinya

"Baiklah aku akan ke sana dalam 1 jam." Jawab Gery sabelum mengakhiri panggilan nya

Tatapan Gery beralih pada kasur yang sudah kosong sayup terdengar suara gemericik shower dari kamar mandi, Gery melangkah perlahan menuju kamar mandi yang kemudian membuatnya kembali bergairah karena mendapati Rachel sedang mandi dengan tubuh polosnya yang menggoda

Rachel? Ya dibanding memanggilnya Purple Gery lebih senang memanggil wanita itu dengan nama aslinya yaitu Rachel

"Kenapa tidak mengunggu ku," tanya Gery yang langsung bergabung bersama Rachel

"Ku pikir kau masih menjawab telepon." Jawab Rachel

Gery melingkarkan tangannya di erut ramping Rachel terkadang tangan lelaki itu nakal menyentuh beberapa area sensitif wanita itu

" Bisa kah kau beri aku Morning seks.," Tanya Gery

"Kita sudah lakukan seks beberapa kali tadi malam apa kau belum puas..dasar pria mesum." Ucap Rachel yang tidak memperdulikan ucapan Gery dan hanya asik melanjutkan kegiatan mandinya

"Aku tidak pernah puas jika denganmu,ayolah baby." Ucap Gery memelas..

" Maaf Tuan Gery jam kerja saya sudah habis." Jawab Rachel acuh

Toh memang benar lelaki itu hanya menyewanya untuk satu malam

"Apa aku pernah meminta sesuatu dengan gratis." Cela Gery

"Beri aku itu baby, maka aku akan memberimu pagi yang indah dan bayaran yang setimpal."

Rachel terkejut saat Gery menarik rambutnya hingga membuat kepalanya mendongak, Gery melumat kasar bibir Rachel bahkan sesekali menggigit

"Ahh...Ger," desah Rachel saat merasakan tangan lelaki itu bergelayar di tubuhnya dan tanpa peringatan. Lelaki itu melakukan penyatuan merek

" Ah...Ger, aku belum siap." Pekik Rachel namun hanya diabaikan oleh Gery lelaki itu hanya fokus pada ritme pinggulnya tanpa memperdulikan rintihan Rachel

Ini lah Gery yang Rachel maksud, terkadang lelaki ini berubah dan kasar tanpa dia pernah mengerti penyebabnya apa

"Ah..." Desahku saat pelepasan kami berdua cukup melelahkan bagi Rachel melakukan seks dengan posisi seperti itu

Gery memeluk Rachel erat sebelum merubah posisi mereka dan mendudukkan wanita itu di pangkuannya

Deru nafas mereka bersahut-sahutan akibat permainan panas yang barusan mereka lakukan

"Aku harus pergi...." Ucap Rachel yang berniat bangun namun tangan kekar Gery menahan tubuh wanita itu

Gery menyandarkan kepalanya di ceruk leher Rachel seolah itu mampu memenangkan pikirannya

"Tapi aku harus."

"Sebentar...sebentar saja kumohon aku butuh pelukanmu." Ucap Gery dengan nada sendu di sisi lain Rachel tidak mampu menolak permintaan Gery, Mengapa? Wanita itupun tidak mengerti

***

Selamat membaca, jangan lupa vote dan tinggalkan jejak ....

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku