Juan Alexian menghindari masa lalu yang kelam menjadi seorang Dokter jantung di salah satu rumah sakit ternama. Semua itu terjadi karena sahabatnya shopia berkhianat dan meninggal dengan tragis di tangan para mafia. Sejalan masa lalu yang berlalu Dia bertemu dengan kekasih temannya seorang Dokter yang sedang patah hati. Selama bertemu dengan wanita itu Juan merasa bahagia karena beban pahit kenangan masa lalu hilang dengan benih-benih cinta di antara mereka.
Hari sudah malam Juan segera membereskan pekerjaannya. Karena hari ini semua pasien sudah dia tangani dengan baik. Dia pun melihat jam yang melingkar di tangannya ternyata waktu sudah menunjukkan jam sebelas malam. Berdiri dari kursinya lalu mengambil kunci mobil di meja dan bergegas pergi melenggangkan kakinya keluar.
"Huuff, lelah sekali hari ini," keluh Juan. Sepanjang langkahnya di koridor rumah sakit banyak perawat menyapanya tapi hanya senyum tipis ditunjukannya.
Selain tampan Juan terkenal sebagai Dokter yang dingin dan tegas meskipun begitu banyak perawat dan Dokter wanita menyukainya. Juan menuju mobil sedan mewahnya yang berada di parkiran untuk segera pulang. Setelah menempuh perjalanan selama dua puluh menit dia pun sampai dikediamannya yang tidak jauh dari rumah sakit. Rumah modern yang dia beli hasil dari kerja kerasnya memang tidak semewah rumah orangtuanya. Tapi dia sangat bangga karena tidak bergantung pada orangtua.
Ada getaran ponsel di saku celananya. Setelah melihat siapa yang menghubunginya malam ini. Dia langsung menjawabnya dengan cepat.
'Halo sayang,' sahut Juan di ujung sana sambil berjalan memasuki kamar.
'Ya halo sayang, Kamu sudah pulang malam sekali,' sahutan suara yang sangat lembut dari sana membuat Juan sangat merindukan Mita kekasih hatinya yang sedang berada di Paris sebagai Direktur.
'Yah mau bagaimana lagi inikan tugas ku. Emm ... Kamu juga belum selesai apa sedang ada meeting?' tanya Juan.
"Iya sayang, Aku masih ada meeting mungkin masih lama,' ujar Mita di ujung sana.
'Benarkah? tukas Juan. Apa bisa Kita video call sayang?'
'Aduh, Aku lagi sibuk sayang! Besok siang saja yah,' sahut Mita.
'Baiklah besok saja, sekarang Kamu lanjutkan lagi kerjamu. Aku mau mandi dulu sayang. Love you honey,' ucap Juan yang langsung menutup panggilan itu.
Bip!
Sambungan pun terputus sebelah pihak tapi entah kenapa seakan Mita menutupi sesuatu darinya. Sesuatu yang selalu mengganggu pikiran Juan belakangan ini.
Juan masuk ke kamar mandi kemudian membuka semua pakaiannya dan pergi ke bawah aliran air shower dengan air yang hangat sambil memejamkan matanya.
"Mita jika kau mengkhianatiku, Kamu benar-benar akan kehilanganku," desisnya sambil menikmati air shower yang hangat membasahi tubuhnya.
Sementara di Paris sana Mita sedang tidur di dalam hotel, disampingnya ada pria yang sedang tertidur pulas karena lelah habis bercinta dengannya. Mereka memang ada mèeting tapi hanya satu kali pertemuan saja membicarakan proyek film.
Mita sudah berselingkuh sejak pertama kali bertemu dengan Erik, seorang model pria yang sedang naik daun di Paris. Erik memiliki wajah tampan dan tubuh sempurna bahkan Mitapun tak sanggup menahan bujuk rayuannya. Tapi sayangnya Erik tidak tahu Mita mempunyai kekasih di Indonesia. Karena memang Juan dan Mita tidak mau mempublikasikannya ke media sebagai kekasih, karena alasan keluarga. Begitu juga Mita pun tidak tahu masa lalu Erik yang sebenarnya.
Wanita itu begitu licik dan gampang menyembunyikan sesuatu. Sampai sekarang pun tidak ada yang tahu kalau dia hanya memanfaatkan kebaikan Juan dan kekayaannya. Bertemu dengan Juan dalam keadaan rapuh membuat dia mengambil kesempatan sebagai wanita yang pura-pura baik. Hasil yang dipetik sekarang ini dia menjadi seorang Direktur wanita di perusahaan Clan karena Juan lah yang ada dibelakangnya membantu sampai ke titik paling atas.
Setelah selesai membersihkan dirinya, Juan mengambil boxer dan naik keatas tempat tidur. Dia selalu tidur dengan bertelanjang dada dan hanya memakai boxer saja baginya itu sangat nyaman.
Ada bunyi pesan masuk diponselnya yang berada di atas nakas.
Diambilnya ponsel itu diatas nakas dan membuka isi pesan dari nomer yang tidak ada didaftar kontaknya tersebut mungkin dia lupa menyimpannya. Sambil mengerutkan dahinya Juan membuka pesan tersebut.
'Tuan Juan, besok Tuan besar dan Nyonya akan datang ke Indonesia. Mereka akan berkunjung sebentar ke rumah Anda. Apakah Anda bersama dengan Nona Mita sekarang? Sebaiknya jangan bersamanya dulu. Karena dari nada bicaranya sepertinya Tuan besar sedang kesal kepada Anda, Dia sempat menyebut nama kekasih Anda, sepertinya beliau mengetahui sesuatu. Lebih baik Anda menurut saja,' ucap orang yang mengiriminya pesan.
Sebuah pesan masuk yang dia yakini dari asisten Daddynya yang berada di Dubai yang belum sempat dia simpan. Juan tidak membalasnya dia merasa kenapa harus takut kalau ada Mita di sini. 'Daddynya itu memang sangat keras kepala. Memangnya kenapa kalau dia mencintai Mita.' monolognya. Juan menaruh ponselnya di atas nakas lalu memejam kedua bola matanya soal itu dia bisa pikirkan lagi besok hari.
Setelah mengalami trauma tiga tahun yang lalu. Juan menyibukkan dirinya dengan bekerja sebagai Dokter di salah satu rumah sakit ternama di Indonesia. Mempunyai gelar sebagai Dokter jantung membuat dia tidak kesulitan bekerja. Juan mencoba keluar dari zona aman sebagai anak pengusaha terkenal yang sukses supaya bisa membuktikan kepada orangtuanya kalau dia bisa berdiri sendiri tanpa embel-embel kekayaan kedua orangtuanya.
Besok paginya di kediaman rumah mewah milik orang tua Juan sudah ada pria paruh baya dan wanita cantik yang sudah tidak muda lagi sedang menikmati sarapan paginya. Suara langkah sepatu menggema di lantai rumah mewah bergaya Eropa. Juan datang dengan setelan jas putih kerjanya. Langkah gagahnya terlihat keren di mata para pelayan wanita yang bekerja disana. Tapi tak ada satu pun yang berani menggodanya. Juan melangkahkan kaki dengan santai mendekati kedua orang tuanya yang tersenyum melihat kedatangannya.
"Pagi Mom ... Pagi Dad," ucapnya dengan memeluk Luna dan Frans, Daddynya erat. Meskipun Juan anak satu-satunya yang berkecukupan tapi orang tuanya tidak pernah melarangnya bekerja di perusahaan lain. Seperti sekarang ini yang mereka tahu kalau anaknya bekerja di rumah sakit terbesar di Jakarta.
"Pagi nak bagaimana kabarmu? Mommy sangat merindukan Kamu setiap hari," ucap Luna manja membuat Juan terkekeh geli melihat sikap manja Mommynya ini.
"Mom Aku sudah besar jangan khawatir berlebihan Akukan disini juga sibuk bekerja," gerutu Juan.
"Siapa suruh Kamu tidak mau memegang perusahaan lagi nak," timpal Frans.
"Bukannya tidak mau tapi Aku hanya ingin cari suasana baru saja Dad."
"Ya tidak apa-apa asalkan jangan lepas dari tanggung jawabmu sebagai wakil Presdir Daddy," tukas Frans.
"Siap Bos!" sahut Juan sambil bergaya tangannya memberi hormat membuat mereka tertawa bersama dan melanjutkan sarapan paginya. Setelah berbincang-bincang santai Juan ijin pergi kerja kerumah sakit. Hari ini kebetulan tidak ada jadwal operasi. Jadi dia bisa bersantai dalam perjalanan.
Menempuh perjalanan selama setengah jam Juan memakirkan mobilnya diparkiran khusus Karyawan rumah sakit. Tanpa sengaja dia melihat seorang wanita sedang menangis di dalam mobil disebelah mobilnya.
"Ck ... masih pagi sudah menangis saja cengeng sekali," gumamnya yang masih betah di dalam mobil. 15 menit kemudian Juan membuka pintu mobil matanya sempat menoleh sebentar ke arah kaca mobil yang ditumpangi wanita itu. Dia berjalan dengan langkah pelan alisnya menukik dahinya pun ikut mengerut lama menimbang-nimbang. Dia memutar tubuhnya kembali menghampiri mobil wanita yang sedang menangis itu.
Tok! Tok! Juan menguk pintu mobil wanita itu. Lama dia menunggu kaca mobil tersebut pelan-pelan turun. Ada sosok wanita yang sedang menangis dengan mata yang sudah membengkak dan jangan lupakan riasan mata yang sudah luntur.
"Kau!"
Buku lain oleh Miss PK
Selebihnya