Oh My Juan
hat apa
selalu merasa terlihat cantik di mata orang la
u panda. Ha ha ha!" tunjuk Juan
r!" gerutu Marsya yang keluar dari mobil sambil menutup pintu dengan kencan
ah hati ya?" ledek Juan yang sengaja m
esuatu dengan
au, bisa diam nggak! Sana pe
ami berkumpul di rumah Bima. Kekasihmu itu diam-diam sibuk chat d
kan masalah pribadi. Jadi sekarang pergi keruanganmu jangan sampai ada gos
tri yang sedang broken. Cuma mau n
saja Marsya me
ucap Juan meninggalkan Marsya de
a di rumah sakit ini bisa stres menghadapinya. Kalau bukan temannya Bima sud
kter Marsya membuat Dokter wanita lain dan suster ir
rdua Dokter Juan terlihat akrab dan tid
mah sakit ini sebulan yang lalu Dokter Juan gandeng kekasihnya. Terlihat sekali m
iapa kekasih
dan Nona Rose. Wanita itu hanya seorang staff biasa. Dokter Juan terpikat ka
Dokter Ju
perusahaan orangtuanya. Tapi Dokter Juan lebih memfokuskan karirnya sebagai Dokter jantung. Semua yang bekerja disini tahu
baru disini, jadi n
rumpi Dok. Nanti akan ada admin yang memberitahu Kita
tu sambil mengerjapkan matanya dengan mulut te
*
ang menerima telpon dari seseorang w
alkan tunanganmu terlih
aksakan Juan. Aku memikirkan keputusanku den
ku bertemu diparkiran. Tunanganmu itu menangis didalam mobil.
menderita apalagi ada anak diantara Kami. Kami sudah menikah sekarang, mmm ... maaf tidak mengundangmu karena Aku juga harus menja
agaimana lagi mungkin kalian tidak be
neh memang Yasmin itu. Aku akan bertemu dengan Marsya
keras kepala buang egomu sebagai lelaki sejati temui Dia nanti
as saran Kamu perasaan i
lpon. Juan menyenderkan punggungnya sambil memejamkan matanya. Tapi sek
iba wajah wanita itu yang terli
o
o
o
n menunggu suster
jantung. Pasien dilarikan ke ruang operasi atas perintah D
ngkah lebarnya menuju ruang operasi. Sepanjang jalan menuju ruang operasi suster memberikan inform
suk ada Marsya yang sedang menangis didepan ruang operasi disampingnya
ini," tanya Juan y
anpa ragu Dia menyambar
ter Juan, selamat
basah dengan air mata. Dia pun menepuk punggung tangan M
Setelah mengucapkan sedikit kata yang membuat Marsya sedikit
maninya. Di saat seperti ini, Dia dan Ibunya hanya sebatang kara. Keluarganya menjauhinya setelah kematian Ayahnya. Semua harta Ayahnya dikuasai Paman dari Ayahnya. Sedangkan hidup dengan Ibunya di Apartmen hasil dari dia menabung selama bekerja di Jerman. Sekali-kali sepupunya datang menjenguk mereka diam-di
tu ruangan operasi beliau kel
rga Ib