Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Affair
5.0
Komentar
3K
Penayangan
83
Bab

Kehidupan rumah tanggaku, yang berjalan sangat hambar. Sehingga membuatku terus teringat dengan mantan kekasih yang sudah lama terpisah. Perlakuan manis Hany tergambar jelas, sehingga menjadi bayang-bayang buruk dalam kehidupan rumah tanggaku. Bagaimana nasib rumah tanggaku selanjutnya?

Bab 1 Kenangan yang menyiksa.

Malam ini aku sedang melakukan ibadah yang paling disukai oleh semua pasangan suami istri, Apa lagi kalau bukan hubungan suami istri. Di usia pernikahan yang terbilang lumayan lama, Aku menikah dengan mas Adam lima tahun yang lalu. Namun kami masih belum di karuniai seorang anak. Entah apa yang salah. Padahal kegiatan seks kami tergolong rutin hanya saja Setiap kami berhubungan, aku seperti tak pernah merasakan apa yang selalu aku ingin rasakan.

Seperti malam ini, Mas Adam melakukan aksinya yang paling menggairahkan menurutnya. Tapi tidak menurutku.

"Ah, sayang. Terus, aku hampir sampai." MAs Adam terus meracau sembari ia terus memompa pinggulnya. Sedangkan aku yang berada di bawah hanya diam. Aku merasakan kehampaan dalam hubungan bercinta ini.

Tak berapa lama Mas adam pun terkulai lemas. Ini yang membuat aku tak pernah bersemangat melakukan hubungan suami istri dengan mas Adam. Karena aku tak pernah merasakan kepuasan itu.

Mas adam langsung menganggkat pingglnya dan ia berbaring di sampingku. Sedangkan aku langsung ke kamar mandi membersihkan sisa-sisa cairan yang tertinggal. Di dalam hati aku selalu mengerutu. Saat aku kembali ke kamar, aku melihat mas Adam sudah terlelap.

Aku pun duduk di sofa sembari mengambil sebatang rokok kemudian aku memantikkan api di ujungnya. Aku menyandarkan kepala sembari menikmati sebatang rokok. Entah setan apa yang merasuki otakku.

Aku seketika teringat dengan mantan sekasihku sebelum mas Adam. Dan aku teringat bagaimana permainan ranjangnya. Saat aku menutup mata pun, Aku merasakan detak jantungku sangat cepat dan ada sesuatu yang berkedut di bawah sana.

"Hany, apa kabar kamu sekarang?" Gumamku tanpa sadar memanggil namanya.

Aku masih menutup mata, namun kini tanganku seperti memiliki reflek tersendiri. Tanganku menyusuri tubuhku sampai ke bawah. Sedangkan tangan satunya masih memegang rokok dan aku terus menghisapnya.

Ingatan itu kembali, dan seketika tubuhku merasa sangat panas.

Flashback

Aku dan Hany beciuman di ruang tamu, ciuman yang selalu membuatku ingin merasakan lebih.Kini tangannya semakin trun ke bawah dan menggeser tapi dres yang aku kenakan. Kecapan demi kecapan masih terdengar sangat nyaring memekakkan telinga.

"Ahh, Hany," kataku ketika Hany tengah mencium leherku dengan lembut. Ia pun tersenyum dan memandang wajahku.

"Apa sayang?" tanya Hany.

Aku hanya terdiam. Namun dalam hati menginginkan yang lebih. Hany selalu bisa memanjaakanku dengan caranya sendiri. Kini aku pun di baringkan di sofa, Hany perlahan melepas Dres yang aku kenakan.

"Kamu masih sama. Selalu menggairahkan di mataku." Puji Hany sembari memainkan kedua gundukan kenyal ku. Aku hanya bisa mendesah keenakan dengan apa yang Hany lakukan.

" Teruslah mendesah, Sayang. Itu membuatku bahagia." Kata Hany sembari terus memijit, namun matanya tetap memandang ke arahku.

"Jangan begitu sayang. Aku malu," ucapku sembari memalingkan wajah.

"Kenapa malu, Aku suka kok." Hany pun berbisik sembari ia menempelkan mulutnya ke telingaku.

"Asssh," Aku kembali mengeluarkan desahan dengan apa yang HAny lakukan. Kini aku meremas rambut dan pundaknya.

"Terus sayang, jangan di tahan. Aku suka." Pinta Hany.

Dan tak membutuhkan waktu lama kami sudah telanjang di ruang tamu. Hany memandangku dengan penuh damba, sedangkan aku hanya tersenyum malu.

"Sekarang ya sayang?" Tanya Hany sembari ia memainkan jemarinya di intiku. Aku sudah tak bisa berkata apapun sekarang. Hanya ingin segera menyelesaikan apa yang serasa ingin meledak di bawah sana.

Hany kini melumat bibirku penuh nafsu, dan aku semakin menggila karena permainannya. Hany langsung melepas ciumannya dan memandang wajahku. Dia pun langsung bergeser ke bawah. Kini wajah Hany sudah berada di depan inti tubuhku, bahkan hembusan nafasnya pun terasa sangat lembut menerpa kulit sensitifku.

"Ah, udah nggak kuat yank," racauku.

Namun Hany hanya tersenyum melihatku yang sudah horny berat.

"Bersiaplah sayang." Kata Hany.

Ia pun langsung menciumi intiku dengan lembut. Aku hanya bisa mencengkeram rambutnya dan menggigit bibir agar desahanku tak keluar. Namun itu membuat Hany menggila. Karena memang Hany leih suka mendengar lawan mainnya expresif. Tak hanya dengan mulut, ia pun terus memasukkan jari ke dalam intiku.

"Udah nggak kuat aku, Sayang," kataku.

"Katakan apa maumu?" Pinta Hany dengan memperlihatkan senyum menawannya.

" Please, Han. Lakukan sekarang." Pintaku.

" Lakukan apa?" Tanya Hany masih terus dengan memaju mundurkan tangannya di bagian inti tubuhku. Aku yang sudah tertutup kabut nafsu pun langsung duduk, dan otomatis tangan Hani terlepas dari inti tubuhku. Hany terkejut untuk sesaat namun ia pun langsujng tersenyum.

Aku pun langsung melahap pusakanya dengan sangat rakus. Hany pun tersenyum menikmati permainanku.

" Yeah, terus sayang." Katanya sembari memaju mundurkan pinggulnya.

Aku semakin tak tahan di buatnya. Kiniaku pun mendorong Hany ke sofa, dan aku langsung duduk di pangkuannya. dengan perlahan aku memasukkan pusakanya di dalam intiku. Hany tampak menikmati sembari menutup matanya.

"Yeah, terus sayang." Hany terus meracau Sembari mennggoyangkan pinggulnya.

" Aku hampir sampai." Kataku.

" Ganti yank." Perintah Hany.

Dengan cemberut Aku pun menuruti permintaan Hany. Kami berganti posisi. Kini Hany yang memegang kendali. Ia terus memompa pinggulnya sembari terus mengeluarkan kata-kata yang memkbangkitkan gairah.

" Sedikit lagi." Kini ia semakin cepat mengehentakkan pinggulnya. Dan tak berapa lama kami terkulai lemas, dengan Hany berada di pelukanku.

" Terima kasih, sayang." Kata Hany sembari mencium keningku. Aku hanya tersenyum dan tak berniat menjawap perkataannya.

Flashback off.

Tanpa sadar jemariku sudah menari di bagian intiku yang sudah basah. Hanya dengan mengingat setiap apa yang hany lakukan padaku suah membuatku sangat basah.

'Tuhan, kenapa aku sangat merindukannya sekarang?' gumamku dalam hati.

Aku memutuskan untuk menyudahi khayalan yang tengah menyiksaku. Aku pun ke kamar mandi, berniat untuk membersihakn sisa-sisa permainan solo ku.

Sesampainnya di kamar mandi, saat aku ingin membersihkan bagian dalamnya malah aku merasakan ada sensasi tersendiri dari sentuhanku. Aku hanya bisa membayangkan tentang Hany, Entah kenapa hanya dirinya yang saat ini tebayang di dalam ingatanku.

Lumayan lama aku melakukan solo, dan aku merasakan lebih baik di banding sebelumnya. Aku pun memutuskan untuk membesihkan diri. Saat aku keluar kamar mandi hanya menggunakan kimono di badan. Aku pun memutuskan untuk merebahkan tubuhku di sofa. Entah kenapa aku sudah tidak ada selera dengan mas Adam.

Paginya, aku terbangun dengan tubuh lebih fres. Saat aku membuka mata, Mas Adam sudah tak berada di atas ranjang. Aku pun berjalan keluar kamar mencari keberadaan mas Adam.

" Hay, sudah bangun sayang?" Sapa mas Adam.

" Iya mas, Mas kok sudah rapi?" Tanyaku.

" Iya. Mas ada rapat pagi ini mungkin sampai sore. Kamu bisa kan mewakili mas hadir di pernikahannya Rama?" Tanya Mas Adam.

" Oke lah. Nanti aku akan datang ke pernikahannya Rama." Jawabku.

" Oke. Mas sudah siapkan sarapan untukmu Dan mas berangkat dulu ya." Kata Mas Adam sembari mencium keningku.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh RIAAL

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Affair
1

Bab 1 Kenangan yang menyiksa.

18/04/2024

2

Bab 2 Kembalinya sang mantan

01/05/2024

3

Bab 3 Kenangan bersama mantan

01/05/2024

4

Bab 4 Selalu menjadi candu.

01/05/2024

5

Bab 5 Kenyamanan yang aku rindukan.

01/05/2024

6

Bab 6 POV Adam. (Dendam di balik cinta)

02/05/2024

7

Bab 7 POV Hany. (Kecemasan & amarah)

05/05/2024

8

Bab 8 POV Risna (mencintai Hany, kembali)

06/05/2024

9

Bab 9 Bak memiliki pintu Doraemon.

13/05/2024

10

Bab 10 POV Tarina( Berusaha merebut cinta pertama)

03/06/2024

11

Bab 11 Adam (seperti Benang Kusut.)

16/06/2024

12

Bab 12 Pov author

25/06/2024

13

Bab 13 Hany (flash back Hany & papa Rino)

26/06/2024

14

Bab 14 Adam.( Gugatan perceraian)

27/06/2024

15

Bab 15 Adam. (Mencari Risna.)

28/06/2024

16

Bab 16 Risna (Pertemuan tak terduga)

30/06/2024

17

Bab 17 Risna (Bucinnya Hany)

30/06/2024

18

Bab 18 Hany (Rencana Berpisah)

01/07/2024

19

Bab 19 Tarina (Kesepakatan dengan Hany

02/07/2024

20

Bab 20 Hany (Kepergian Papa Rino)

03/07/2024

21

Bab 21 Tarina (Setelah kepergian Papa Rino)

03/07/2024

22

Bab 22 Tarina (Pembacaan Wasiat)

04/07/2024

23

Bab 23 Hany (Bermain siasat)

04/07/2024

24

Bab 24 Risna (berkunjung ke makam)

05/07/2024

25

Bab 25 Hany(Bucinnya aku)

06/07/2024

26

Bab 26 Adam ( Bimbang)

07/07/2024

27

Bab 27 Risna. ( I love you, Hany)

09/07/2024

28

Bab 28 Risna ( Resmi bercerai)

09/07/2024

29

Bab 29 Adam (kekesalan Adam.)

10/07/2024

30

Bab 30 Hany (Di intai)

11/07/2024

31

Bab 31 Tarina. (Kemarahan Tarina.)

12/07/2024

32

Bab 32 POV. Author

13/07/2024

33

Bab 33 Risna(memasak bersama Dhanter)

14/07/2024

34

Bab 34 Alex (Semakin dekat dengan Wati)

15/07/2024

35

Bab 35 Wati (Cinta Alex)

16/07/2024

36

Bab 36 POV author

17/07/2024

37

Bab 37 Pilihan Dhanter

18/07/2024

38

Bab 38 Dhanter yang suka mengganggu.

19/07/2024

39

Bab 39 Rencana busuk Tarina

20/07/2024

40

Bab 40 Kesedihan Dhanter.

21/07/2024