Lucian selalu jijik dengan Giselle. Tidak ada yang pernah dia lakukan yang baik di matanya. Meskipun dia melakukan segalanya untuk memenangkan cintanya, pria itu tidak pernah mengakui usahanya selama tiga tahun. Giselle melihat neraka. Ketika dia akhirnya memutuskan untuk meninggalkannya, dia merasa seperti telah diberi kesempatan hidup baru. Dia memutuskan untuk menjauh dari pria itu dan fokus pada kariernya. Lucian mengira dia akan menderita dan kembali berlari ke arahnya. Namun, yang paling mengejutkan, dia muncul sebagai CEO perusahaan yang menyaingi perusahaan miliknya. Dengan siapa dia menikah? Lucian sangat terkejut ketika mengetahui bahwa Giselle memiliki beberapa identitas rahasia. Semua dalam satu, dia adalah seorang pengacara yang dihormati, seorang peretas teratas, dan seorang desainer terkemuka! Lebih dari segalanya, Lucian merasa tertipu. Dia memojokkannya suatu hari dan berteriak, "Siapa kamu, Giselle? Berapa banyak yang kamu sembunyikan dariku?" "Dan siapa kamu untuk menanyakan pertanyaan seperti itu padaku? Aku tidak mengenalmu, ingat?" Giselle balas berteriak dan melewatinya. Giselle mengira pria itu akan menundukkan kepala karena malu setelah dia membalas. Sedikit yang dia tahu bahwa dia berada dalam kejutan besar. Entah bagaimana, Lucian jatuh cinta padanya. Dia menggunakan banyak trik semata-mata demi memenangkannya kembali. "Ayo menikah lagi, Giselle. Aku mencintaimu," katanya penuh semangat. Dengan tangan di pinggangnya, dia menjawab, "Oh, sayang. Maaf itu tidak mungkin." "Tapi kamu satu-satunya untukku. Aku tidak bisa hidup tanpamu. Aku minta maaf atas tindakanku di masa lalu." Giselle tertawa terbahak-bahak dan kemudian menatapnya. Sambil mengatupkan giginya, dia mengucapkan setiap kata, "Sudah terlambat untuk meminta maaf sekarang." Bisakah cinta dipulihkan ketika memang tidak pernah ada?
Klik!
Tiba-tiba, pintu vila terbuka.
Giselle Maximilian yang terkulai di sofa menoleh ke arah pintu dan melihat suaminya, Lucian Calvino, yang akhirnya pulang.
Setengah jam sebelumnya, dia menerima panggilan telepon dari Lucian. Pria itu memberitahunya bahwa kekasihnya, Erin Brooks, membutuhkan transfusi darah lagi dan memintanya untuk menyiapkan diri.
Kedua wanita itu memiliki golongan darah yang langka, yaitu rh-negatif. Erin yakin bahwa Lucian akan kembali meminta Giselle untuk mendonorkan darah untuknya.
Melihat Giselle sudah berpakaian rapi, Lucian berkata dengan puas, "Ayo kita pergi."
Giselle melirik suaminya, pria itu mengenakan setelan hitam elegan, wajahnya tetap tampan seperti biasanya.
Itulah pria yang dia cintai selama tiga tahun, tetapi pria itu hanya menganggapnya sebagai pasokan darah cadangan yang bisa dibawa ke mana pun.
Gisella menderita anemia dan dia sangat menyadari bahwa dia tidak mampu memberikan darahnya lagi saat ini, akan tetapi Lucian sama sekali tidak peduli.
Hati Giselle terluka, tetapi dia berhasil menjaga suaranya tetap terdengar tenang. "Biasanya, pendonoran darah dibatasi hanya sekali sebulan. Tapi, kamu terus memaksaku untuk lebih sering mendonorkan darah. Baru setengah bulan sejak terakhir kali aku memberikan darahku, apa kamu mengerti tubuhku tidak sanggup menerima beban itu? Lucian, apa kamu ingin aku mati?"
Lucian mendengus sinis, sorot matanya dipenuhi dengan penghinaan yang terlihat jelas. "Apa lagi sekarang?" Bukankah kamu berjanji padaku bahwa selama kita berdua masih menikah, kamu akan mendonorkan darahmu tidak peduli kapan pun aku memintanya? Apa kamu ingin menarik kata-katamu sekarang?"
Genggaman tangan Giselle mengerat, jari-jarinya yang ramping menjadi sedikit pucat.
Ini pertama kalinya dia menolak mengikuti kemauan Lucian, dan itu ditanggapi dengan amarah pria itu. Dia sepenuhnya buta terhadap penderitaan yang Giselle rasakan setiap kali mendonorkan darah!
Dia berharap setidaknya ada sedikit simpati dari pria itu, tetapi apa yang dia terima?
Melihat ketidaksetujuan di wajah Giselle, kesabaran Lucian semakin habis. Dia berkata dengan tajam, "Jangan berpikir aku tidak tahu apa yang kamu pikirkan. Jika bukan karena darahmu sangat penting bagi Erin, aku sudah sejak lama menceraikanmu."
Setiap kata yang dia ucapkan terasa seperti pisau yang menancap di hati Giselle.
Di matanya, Giselle tidak lebih dari seorang wanita iri yang enggan membantu seseorang yang nyawanya berada di ambang kematian. Namun, bukankah nyawa Giselle sama pentingnya juga?
"Jika kamu tidak mau pergi, tidak ada gunanya bagi kita untuk mempertahankan pernikahan ini."
Kata-kata yang kejam ini menarik Giselle kembali ke kenyataan. Akhirnya, hari yang tak terhindarkan telah tiba. Senyuman pahit terbentuk di bibirnya.
Memang, tidak ada gunanya. Kenapa dia harus mengorbankan masa depan yang menjanjikan untuk berperan sebagai istri penurut pada seorang pria yang terus menyiksa dirinya baik secara fisik maupun emosional?
Dia menarik napas dalam-dalam, lalu mengeluarkan dokumen dari laci.
Terdapat dua kata besar di bagian atas dokumen itu.
Surat perceraian.
Giselle sudah membubuhkan tanda tangannya pada surat tersebut.
Mata Lucian membelalak, sebelum dia sempat mengucapkan sepatah kata pun, Giselle dengan cuek menyela, "Seperti yang kamu mau, aku menyerahkan semua aset pernikahanku. Selama bertahun-tahun, kesehatanku sudah menjadi harga yang kubayar atas persetujuan kita. Lucian, aku memberikan kebebasan padamu. Mulai saat ini, kita tidak lagi memiliki utang pada satu sama lain."
Satu jam setelah itu, Giselle keluar dari vila tersebut.
Ketika dia mengemas barang-barangnya, Lucian menatapnya sebagai penawaran untuk memberikannya kesempatan lain. Jika saja Giselle setuju memberi transfusi darah lagi untuk Erin, Lucian akan berpura-pura seolah-olah tidak ada yang terjadi.
Giselle pun tersenyum sinis. Apa Lucian sungguh-sungguh percaya bahwa dia akan terus mengorbankan diri setelah pria itu menginjak-injaknya dengan kejam? Bagaimanapun juga, setelah diperlakukan buruk sejauh ini, menjadi lebih mudah bagi Giselle untuk melepaskan hal-hal yang sebelumnya dianggap penting baginya.
Getaran mendadak dari ponselnya memecahkan lamunan Giselle. Melihat siapa yang meneleponnya, dia ragu sebelum akhirnya menjawab panggilan tersebut.
"Ada apa?"
Penelepon itu menghela napas, terdengar tanpa daya. "Bu Maximilian, saya mengerti ini bukan situasi yang ideal untuk mengganggu Anda, tetapi situasinya sudah di luar kendali. Anda harus hadir secara langsung."
Bab 1 Perceraian
17/10/2023
Bab 2 Kembalinya Giselle
17/10/2023
Bab 3 Proyek yang Direbut Grup Calvino
17/10/2023
Bab 4 Apa Kali Ini Dia Serius
18/10/2023
Bab 5 Pengunjung Tak Terduga
18/10/2023
Bab 6 Apa Kamu CEO Grup Maximilian
18/10/2023
Bab 7 Dia Pria yang Tidak Tahu Terima Kasih
19/10/2023
Bab 8 Aku Ingin Memiliki Cicit
19/10/2023
Bab 9 Giselle Telah Berubah
19/10/2023
Bab 10 Wajahku Cacat
20/10/2023
Bab 11 Mari Kita Lakukan di Lain Hari
20/10/2023
Bab 12 Itu Sangat Mengerikan
20/10/2023
Bab 13 Bisakah Kamu Bersikap Sedikit Serius
20/10/2023
Bab 14 Giselle Pergi Menemui Pria Lain
20/10/2023
Bab 15 Gemetar
20/10/2023
Bab 16 Pasangan Tak Tahu Malu
20/10/2023
Bab 17 Dipenuhi Penyesalan
20/10/2023
Bab 18 Ada yang Aneh Tentang Giselle
20/10/2023
Bab 19 Dia Sudah Bertindak Keterlaluan
20/10/2023
Bab 20 Mengambil Alih Bisnis Keluarga
21/10/2023
Bab 21 Sialan Kamu, Pria Tua!
21/10/2023
Bab 22 Bertekad Mengungkapkan Kebenaran
21/10/2023
Bab 23 Berperilaku Seperti Anak Manja
21/10/2023
Bab 24 Apa Kamu Sangat Ingin Menyingkirkanku
21/10/2023
Bab 25 Tiga Prinsip
21/10/2023
Bab 26 Apa Kamu Lebih Menyukai Pria yang Jelek
21/10/2023
Bab 27 , Aku Menganggapmu Seperti Adikku
21/10/2023
Bab 28 Cepat atau Lambat, Kamu Akan Menjadi Milikku
21/10/2023
Bab 29 Wanita Jalang Tidak Akan Berakhir dengan Baik
21/10/2023
Bab 30 Menabur Kecurigaan
22/10/2023
Bab 31 Jangan Membuatku Mengulanginya untuk Ketiga Kalinya!
22/10/2023
Bab 32 Kamu Sungguh Menyebalkan
22/10/2023
Bab 33 Jangan Salahkan Aku Karena Bertindak Kejam
22/10/2023
Bab 34 Jangan Salahkan Aku Karena Melakukan Sesuatu Padanya
22/10/2023
Bab 35 Kerja sama Telah Ditetapkan
22/10/2023
Bab 36 Kuengar Bu Maximilian Sudah Kembali
16/10/2023
Bab 37 Lebih Banyak Mengambil Inisiatif
16/10/2023
Bab 38 Jelas Bahwa Dia Kampungan
16/10/2023
Bab 39 Erin Sangat Senang
16/10/2023
Bab 40 Giselle Sialan!
16/10/2023