Seyrha (Rise From Oppression)

Terlihat seorang gadis cantik menaiki sebuah bus dengan seragam sekolahnya, dari papan nama yang menempel di bajunya bertuliskan nama Shin Seyrha, ia menaiki bus dengan senyum ceria yang membuat penumpang bus yang hampir keseluruhannya adalah anak remaja pria itu begitu terpesona melihat kecantikan gadis cantik yang bernama Seyrha itu. Seyrha yang sudah terbiasa dengan keadaan seperti itu begitu santai, semua berdesakan untuk berada di samping Seyrha membuat bus sedikit miring karena para remaja pria itu berkumpul di satu sisi.

Setelah sampai, Seyrha segera turun dari bus dan semua anak pria di dalam bus mengeluh karena mereka tidak satu sekolah dengan Seyrha.

Setibanya di gerbang sekolah, beberapa Pria mendekati Seyrha dengan memberikan coklat, bunga dan berbagai hadiah lainnya.

Seyrha hanya menerimanya dengan mengembangkan sebuah senyum yang membuat hati para pria itu meleleh.

Belum sampai ke dalam, Seyrha kembali di hadang oleh beberapa pria badung di sekolah itu.

" Hei gadis cantik, mau gak jadi pacarku?" ucap asal pria badung dengan pakaian yang tidak rapi layaknya anak nakal pada umumnya sembari menghisap rokoknya dan meniupkan asapnya ke arah wajah Seyrha membuat Seyrha terbatuk batuk.

Tentu saja hal itu membuat Seyrha begitu kesal " Ya, bisakah kau berhenti merokok. Ini lingkungan sekolah dan pelajar di larang merokok," ucap Seyrha sembari mengibas ngibaskan tangannya untuk mengusir asap rokok yang mengepul.

Bukannya menurut anak anak badung itu justru tertawa dan semakin menjadi saja, Seyrha kesal dan hendak meninggalkan mereka namun tangannya di tarik oleh salah satu dari mereka "Ya, lepas tidak," teriak Seyrha tak tahan.

Mereka bukannya melepaskan Seyrha justru semakin mengencangkan tawanya membuat Seyrha semakin kesal, ia menendang kaki pria yang memegang lengannya dengan keras membuat pria itu meringis kesakitan.

" Wanita kurang ajar, kau mencoba main main denganku rupanya," gertak pria itu namun Seyrha tak gentar sama sekali.

Pria itu hendak melayangkan pukulan di wajah Seyrha namun seseorang dengan cepat menahannya, Seyrha yang menutup matanya perlahan membuka dan mendapati seorang pria berbadan tinggi sedang berdiri di depannya dan memegang tangan pria badung itu.

" Ya, apa yang kalian tunggu. Cepat bantu aku," teriak pria badung itu meminta bantuan pada teman temannya dengan segera teman temannya datang membantunya dan perkelahian yang tak seimbang itu pun tak bisa di hindari.

1 lawan 5 tentu saja membuat pria itu kewalahan dan mendapat beberapa pukulan meski berhasil menghindari yang lainnya dan membuat ke lima anak badung itu babak belur.

Anak badung yang sudah babak belur itu pun lari lontang lantang sedangkan Seyrha segera menolong pria itu. " Kau tidak apa apa?" tanya Seyrha.

Pria itu hanya mengangguk pelan " Iya aku gak apa apa kok," ucapnya.

Seyrha melihat sudut bibir pria itu berdarah "Bibirmu berdarah," ucap Seyrha begitu kawatir.

Pria itu menyentuh bibirnya dan meringis ke sakitan. Seyrha segera mengambil sapu tangan yang ada di dalam tasnya dan membersihkan darah di bibir pria itu. "Kenalin namaku Seyrha," ucap Seyrha

Pria itu tersenyum tipis " Aku Rafael,"

" Ya udah, ayo kita ke uks biar aku bantu membersihkan lukamu dan mengobatinya," ucap Seyrha sembari membantu Rafael berdiri dan memapahnya ke ruang Uks.

Di dalam ruang uks Seyrha begitu telaten membersihkan dan mengobati luka Rafael.

Rafael tersenyum memandang ke arah Seyrha dan Seyrha pun membalas senyuman Rafael.

" Nah, sudah selesai," ucap Seyrha begitu menyelesaikan pekerjaannya.

" Terima kasih," ucap Rafael

" Hei, harusnya aku yang berterima kasih karena kau membantuku dari anak anak badung itu. Jika tidak ada dirimu, aku mungkin sudah di sakiti oleh mereka," balas Seyrha dengan senyum manis.

Rafael tentu saja begitu terpesona pada kecantikan Seyrha, selesai mengobati luka Rafael, mereka pun akhirnya ke rungan kelas masing masing.

Seyrha dan Rafael tidak satu kelas, Seyrha kelas A dan Rafael berada di kelas B. Dari sanalah awal mula perkenalan mereka, hingga akhirnya mereka sering bersama membuat banyak pria patah hati karenanya.

Karena mereka sering bersama, akhirnya Rafael memberanikan diri menungkapkan perasaannya pada Seyrha. Seyrha yang begitu polos dan lugu tentu saja menerima cinta Rafael yang ia nilai begitu baik dan penuh perhatian.

Awalnya hubungan mereka begitu sangat romantis, tiap hari Rafael selalu mengantar jemput Seyrha.

Seyrha yang menjadi primadona sekolah itu pun kini sudah resmi menjadi milik Rafael yang terkenal tampan dan dari keluarga terpandang.

Rafael sama sekali tidak mempermasalahkan akan asal usul Seyrha yang di besarkan di panti asuhan dan tak tahu siapa ke dua orang tuanya.

Cinta mereka terus bersemi, hingga tiba saat hari kelulusan. Seyrha tentu saja begitu senang karena lulus dengam nilai tertinggi, ia mendatangi Rafael yang sedang berkumpul dengan teman temannya sedang membicarakan untuk merayakan kelulusan mereka.

"Kalian ingin buat acara?" tanya Seyrha yang duduk di samping Rafael.

" Hmmm, kami berencana akan menyewa sebuah vila dan merayakan kelulusan di sana sembari liburan. Kau akan ikut kan?" kata Rafael menatap Seyrha penuh harap.

" Apa aku boleh ikut?" tanya Seyrha merasa rendah diri karena semu teman teman Rafael adalah anak dari keluarga terpandang sedangkan dirinya hanyalah anak dari panti asuhan.

" Tentu saja, kau adalah pacarku dan tidak ada yang bisa menghalangimu untuk datang," kata Rafel menyakinkan Seyrha.

Seyrha hanya tersenyum dan Rafael merangkul Seyrha dengan penuh kasih membuat teman temannya menjadi iri melihat kemesraan keduanya.

" Baiklah, aku akan ikut bersama kalian," ucap Seyrha menyetujui ajakan Rafael.

Mendengar, jika Seyrha akan ikut bersama mereka membuat Rafael tersenyum lebar penuh semangat.

" Kalau gitu aku ke toilet dulu yah," ucap Seyrha yang sedari tadi menahan diri dan Rafael mengangguk. Setelah Seyrha pergi, seorang teman pria duduk mendekati Rafael " Wah, sepertinya malam ini kau akan bersenang senang bro!" ucap temannya itu menggoda Rafael dan Rafael hanya tersenyum miring menatapnya.

" Kau akan untung besar ni, menjadikannya sebagai kekasih saja sudah membuatmu menjadi pria nomor satu di sekolah yang menaklukkan primadona sekolah dan sekarang kau akan mendapatkan sesuatu yang lebih dari itu. Kau sungguh pria yang luar biasa!" puji salah satu temannya membuat yang lain ikut berseru.

Rafael dengan wajah bangga penuh kesombongan di wajahnya terus tersenyum puas dengan apa yang telah ia dapatkan selama ini.

Tidak mudah menaklukkan Seyrha yang merupakan gadis cantik dan nomor satu di sekolahnya yang menjadi incaran banyak pria, namun di tangannya ia mampu menaklukkan gadis itu.