bocahtua
Buku bocahtua(1)
TERPERANGKAP GAIRAH CINTA SATU MALAM
Romantis "Maaf, sepertinya aku salah ruangan." Shopie mencoba mencari alasan. Dan, bukankah ini sempurna. Siapapun pasti tahu, dia sedang mabuk berat. "Aku akan keluar."
Shopie berusaha bangkit dan laki-laki itu hanya memperhatikan dengan acuh. Tidak berusaha membantu.
Saat berusaha berjalan, langkah Shopie gontai. Membuatnya limbung dan mendarat di tubuh lelaki itu. Membuat mereka berdua sudah tidak ada jarak sama sekali.
"Maaf," kata Shopie lirih. Menekan tubuh lelaki itu agar ada kekuatan baginya untuk mendorong diri.
Tangan Shopie merasakan tubuh di balik baju yang dikenakan lelaki itu, padat dan berotot. Di bagian mana sebenarnya dia meletakkan tangannya?
Dada.
Dia pasti benar-benar seksi saat seluruh pakaiannya terbuka, batin Shopie. Membuat pipinya terasa panas.
Penasaran, Shopie ingin sekali lagi melihat wajah lelaki itu. Jadi dia mengangkat kepalanya. Pandangan mereka bertemu kembali. Kali ini, hanya sejengkal jaraknya.
"Pergilah," kata lelaki itu. Kali ini suaranya tidak setegas tadi.
Lelaki itu sebenarnya serius mengatakan hal itu. Shopie dapat membaca dari wajahnya. Namun, hal itu malah membuat Shopie bertingkah di luar nalarnya. Dia malah semakin merapatkan diri. Berjingkat. Meletakkan tangannya yang bebas ke balik kepala lelaki itu dan mendorongnya. Membuat bibir lelaki itu bertemu dengan bibirnya.
Jadi, semua yang terjadi, Shopie lah yang memulainya.
Anda mungkin suka
Gairah Citra dan Kenikmatan
Juliana Seto lalu merebahkan tubuh Anissa, melumat habis puting payudara istrinya yang kian mengeras dan memberikan gigitan-gigitan kecil. Perlahan, jilatannya berangsur turun ke puser, perut hingga ke kelubang kenikmatan Anissa yang berambut super lebat.
Malam itu, disebuah daerah yang terletak dipinggir kota. sepasang suami istri sedang asyik melakukan kebiasaan paginya. Dikala pasangan lain sedang seru-serunya beristirahat dan terbuai mimpi, pasangan ini malah sengaja memotong waktu tidurnya, hanya untuk melampiaskan nafsu birahinya dipagi hari.
Mungkin karena sudah terbiasa, mereka sama sekali tak menghiraukan dinginnya udara malam itu. tujuan mereka hanya satu, ingin saling melampiaskan nafsu birahi mereka secepat mungkin, sebanyak mungkin, dan senikmat mungkin.