icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

SABDA CINTA

Bab 4 Seratus Tangkai Bunga Kertas

Jumlah Kata:1015    |    Dirilis Pada: 29/12/2021

pria itu tak bisa berkat

ang tepat?'

nyai kekasih?" tanya pria

wab Cint

ya gimana, apakah kekasihmu tidak

ian air mata wanita itu menetes. Sabda terkesiap, bin

" tany

engan pertanyaan Cinta. Karena tak mend

kamu siapa?!"

k percaya. Sabda kira, Cinta sudah mengenalinya,

ia itu tanpa meno

a mau seburuk apapun aku, aku juga membutuhkan pendamping hidup yang tepat. Yang mau menerimaku apa adanya, yang benar-benar tulus mencintaiku, yang mau menuntunku ke jalan yang lebih baik. Farel, dia memang kekasihku, tapi lihatlah dia, kepribadiannya, kesehariannya, apakah dia bisa membimbingku ke jalan yang benar? Aku

ekian lamanya dia menjadi wanita pendiam. Cinta menoleh ke arah Sabda, pria it

ra, aku tidak akan mengulang

baik karena sudah mengeluarkan unek-unekmu. Cinta, jika kamu butuh teman mengobrol, aku

ar bola mat

anmu, aku yakin setelah ini pasti kamu aka

aku hanya ditugaskan untuk menjagamu saja, tidak lebih. Itu murni

sa sudah dibuang oleh ayahnya, bahkan untuk menjaga dia saja harus melalui orang lain. Apakah Cinta sudah ter

rkan celotehanku, aku harap itu adalah

Wanita itupun turun dari mobilnya. Tapi, baru saja pintu itu tertu

ikut turun?"

ggu di sini saj

tidak

eng. "Aku sud

," cibi

Cinta kembali mendekati mobil itu, wanita itu tersenyum menyeringai

a ada yang tertin

. Bibir wanita itu masih

al

Sabda,

Sabda tetap mengan

u yang dulu pernah nangis karena s

malu karena Cinta ingat dengan kejadian i

ingat ketika aku kasih bunga kertas sebanyak seratus tang

mengusap tengkuknya, jelas sekali

sudahlah, lagian itu juga masa la

unjung pergi, malah semakin

" pangg

menatapku seperti itu

u kenal sekarang berubah seratus persen. Kamu seka

berkali-kali, pria itu ma

ksudnya

ma. Walaupun begitu, senyum Sabda tak pernah lepas dari bibirnya. Tadi Cinta mengatakan jika Sabda tamp

pan juga, pantas saja Cinta berkata

hat Farel berjalan bergandengan tangan dengan Kezia. Mata Sabda melo

sebelum Cinta melihat semuanya. Sabda takut jika perasaan Cinta ak

Kezia saling melempar senyum, tidakkah mereka kasihan

a kekasih Cinta? Lalu Kezia? Ya ampun, Cinta, kenapa

k bisa membayangkan bagaimana perasaan Cinta. Tapi, kalau dia ta

ua, tanpa sadar Sabda mengumpat keras. Ingin rasanya menonjok wajah pria itu. Namun sayangnya dia tidak bisa. Saat ini yang ada dipik

ain di sini? Kamu

endengar suara Cinta. Apakah

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka