icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bukan Salesman Biasa

Bab 6 File Penting

Jumlah Kata:1000    |    Dirilis Pada: 17/10/2023

ai tugas dari kini Prama ikut memberikan titah padanya. Lelaki itu ingin Ardhan u

ikan tugas dari Pak Bobby. Setelah itu, Ardhan mempersiapkan diri unt

ak jadi datang?”tanya Ardhan pad

di, kami makan siang bersama. Maaf karena s

sudah mempersiapkan diri tampil sebaik mungkin. Nyatanya tamu yang ditunggu suda

itornya. Mata coklatnya tak sengaja melihat ke arah tangan kiri Prama yang terluka. Seketi

k Ardhan?”

awab Ardhan gugup karena ke

gan kepalanya. Cepat-cepat ia memfokuskan pandangannya ke monitor komputer jinjingnya. Namun

an. Ardhan ingin bertanya mengenai luka ditangan Prama tetapi ia mengurungka

an motor bututnya. Sayangnya motor tua berwarna hijau te

ba-tiba muncul di samping Ardhan, tentu s

a ngadat lagi,"

ama tetapi hal itu ditolak secara halus oleh Ardhan. Ia tak mau diantar pulang oleh pri

an pulang, Ardhan berpapasan dengan mobil putih yang mirip dengan mobil Kinanti. Ardhan tergerak untuk

ibaku selama satu jam akhirnya lelaki tiba di rumahnya, seperti bia

di ranjang. Ia masih memikirkan tentang Prama dan Kinanti dan mengaitkan perilaku k

," ucapnya

pir kantor]”ujar Pak Bobby, ia memerintahkan anak buah kep

a di kantor namun lelaki itu akan menggunakan kesempatan itu untuk

berhasil dilalui oleh Ardhan.Ia tertidur nyenyak hingga alarm memaksanya untuk bangun. Setelah melakuka

yang baru. Pagi ini motor hijaunya tak rewel, kendaraan jadul itu bisa menyala dalam sek

ang berangkat kerja. Ardhan gelisah, ia takut terlambat sampai ke tempat kerjanya

ar dari mobilnya. Bukannya menjawab sapaan terse

bil Pak

injamnya sebentar,” lanjut Prama. Ardhan merespon dengan senyuman simpul. Ter

han segera memulai aktivitas mereka. Hari ini Ardhan cukup sibuk karena Pak Bobby me

wawancara singkat dengan pekerja dan atasan mereka. Waktu terus berjalan

ikut denganku?”t

ma kasih,”tolak Ardhan. "Sa

n Ardhan sesaat setelah mendapatkan penolakan tersebut. Lelaki yang

ggu laporan darinya sehingga ia harus mengirimkannya dengan segera. Ardhan k

i, Ardhan memberanikan diri berjalan menuju meja Prama. Lelaki itu mulai

itu,”batin Ardhan yang frustasi kar

kurusnya menarik laci tersebut dan semua file terpampang jelas. Ia mengeluarkan tumpukan kertas ter

ama tega berbuat seperti itu pada dirinya dan perusahaannya. Ia mengambil berkas-berkas tersebut untuk diberikan

hnya. Akibatnya mereka berdua bertabrakan. "Maaf Pak, maaf, saya buru-bur

dapat dari ma

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka