icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bukan Salesman Biasa

Bab 4 Wanita dan Masalahnya

Jumlah Kata:1021    |    Dirilis Pada: 17/10/2023

ng pakai dukun!" banta

tukang tagih lalu bagaimana bisa dipercaya sebagai perwakilan kantor," l

ntuk menjadi le

h baik, kamu pasti pakai ilmu hita

tuduh ya!"

by yang tiba-tiba datang da

kan sepatah kata pun. Sedangkan Ardhan hanya bisa tersenyum simpul mel

konsumen lagi. Kamu fokus pada projek kerja

Pak, buk

apan anak buahnya. Tak ada yang bisa lelaki itu lakukan kecuali melaksanakan tugas ber

a keluar dari ruangan berbarengan dengan para pegawai yang lain. Ardhan sadar masih ban

yalakan motor bututnya dan mulai meninggalkan area kantor. Di tengah perjalanan

emutar arah untuk mengejar pria tersebut. Ardhan tak ingin menyia-nyiakan kesem

ang apapun Ardhan memacu kendaraannya. Ardhan terus mengikuti kakek tua tersebut hingga tanpa sadar dirinya

u merasa tak mungkin di kota besar padat penduduk seperti itu masih lahan kosong sebesar itu. R

ikut membuat keadaan menjadi lebih buruk. Beruntungnya ia bertemu dengan seorang penjual nasi goreng. "Permisi Bang," s

seratus meter lalu belok ka

ahut Ardhan, ia kembal

ia belum juga menemukan jalan keluarnya. Kepanikannya bertambah ketika ia men

rnya mengarah pada satu sosok perempuan yang duduk tertunduk di pinggir jalan. Kini Ar

hampiri sosok itu. Dengan gugup Ardhan menyapa dan bertanya pad

reka sudah sama-sama berdiri, Ardhan memundurkan langkahnya saat matanya beradu dengan

as? Saya mau pulang,

Kenapa bisa di sini?" sahut

car saya di sini, bis

kah lawan bicaranya itu sungguh manusia atau makhluk lain. Karena Ardhan tak

nti bagaimana kalau kita berdua tersesat lebih jauh

ri jalan pulang berdua. Yang pen

pat itu. Tak ada pembicaraan di antara mereka, banyak hal yang dipikirkan oleh

u dan kuning, apa arti

mikirkannya. "Kenapa Mas?” tanya perempuan itu. Tentu saja Ardhan menjadi

perempuan itu langsung mengambil posisi di belakang lelaki itu. M

kapan. Ia menanyakan nama serta alasan menga

sa setiap kami ribut besar, pacar sa

a kalian

but. Ardhan menganggukkan kepalanya, ia semakin bersimpati dengan perempuan tersebut. Lelaki itu lantas bert

saya yang berwarna biru," ujarnya. Belum sampai tempat tujuannya, Kinanti meminta Ardhan untuk mematikan

ama dengan seseorang yang dia kenal. "Itu pacar kamu? Siapa

mpuan itu turun dari motor lalu menghampiri sosok yang disebut sebagai pac

uknya. Ardhan yang tidak ingin mencampuri urusan percintaan klien-nya, ia memutuskan untuk segera pergi.

kam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka