I Hear(t) You
ih terasa lemas, bahkan kantuk masih kerap hinggap hingga sulit sekali untuk me
tanya Mama sambil menekan tom
dong." Aku capek terus terbujur seperti itu. Sed
. Tidak seperti kemarin. Bibir rasa
Mama lega
a berkaca-kaca menatap
siakan. Ingat, ada satu orang yang merelakan jantungnya buat ka
ini kan, Pa? Bukankah itu artinya ... sudah kita HAR
apa setenga
dney kan baru sembuh, Pa. Tolonglah,
anjang. Sejurus kemudian, dia sudah sibuk dengan t
kami memburuk sejak dua tahun lalu. Tanpa sengaja, aku melihat Papa bersama wanita lain di sebuah hotel. Yan
n terbuka, tempatku makan siang bersama teman-teman. Wanita
ma. Dia malah bersikap biasa saja. Mama tidak peduli.
tahu jalan pulang, tidak masalah, Sayang. Dia hanya butuh bersenang-sen
alau suaminya berselingkuh? Dia tid
ada harganya dan pasti bisa dia beli dengan harta, termasuk cinta dan Mama. Selagi bisa menghujan
kmatinya, termasuk jantung baru ini. Aku yakin kalau Papa pasti menemukan orang yang mau merelakan jantungnya demi sejumlah
atau pertukaran barang dengan uang. Jadi, tidak pe
dia merelakan tubuhnya dibongkar seperti ayam di pasar. Itu kalau memang dia sudah mati. Kalau masih hidup? Bukan hanya serakah,
ak mau terkontaminasi. Uang bukan segalanya bagiku. Aku lebih menghargai ket
Kalau kita tidak edan, ya tidak akan kebagian, kata mereka. Namun, bukankah sebaik-baikny
titas pendonor jantung in
itu? Bagaimana kehidupan dia sehar
l merah menggunakan pisau kecil. Aku memang tidak suka makan apel beserta kul
apa yang rela menjual jantun
baca di internet, deh. Mereka berpikir, daripada tubuh mereka membusuk sia-sia di dalam tanah, lebih baik didonorkan saja biar bisa lebih bermanfaa
begitu saja percaya sama ucapan Ma
ih di atas nakas. Dia letakkan juga piring berisi sampah kulit apel tadi di sebelahnya.
emas dengan logo apel di bagian belaka
antung. Benar yang dikatakan sama Mama tadi. Ternyata, banyak dari mereka yang melakuka
Mama tadi?" Mama pasti memper
tulus di dunia ini yang isi otaknya nggak mel
itu sudah pada punah. Eh, ternyata
sama orang lain, Sayang. Cobalah untuk se
juga harus mikir positif, Ma? Mungkin ... mereka capek dan
, mereka di dalam berbuat apa.
kan potongan apel yang sudah dikupas tadi ke mulutku. Mungkin, dia be
atap geram ke arah Papa. Dia sok cuek. Padahal, a
amu setelah operasi. Nyadar, ngg
itu