I love u more, Mas Zaky!

menga

hkanmu dengan wanita itu." M

hwa dia dijodohkan baru saat ini? Zaky merasakan perutnya kembang-kemp

ng difoto itu ben

mengganggunya. Meski samar, itu cukup untuk membuatnya cemas. Ditambah lagi dengan kejadian barusan, ia seolah berhalus

●

kan tanpa cinta pun, masih banyak kehidupan rumah tangga yan

bisa hidup bersama. Toh, tanpa cinta pun, kesepakatan tetap bisa dij

a sekali tak mereka suka bukanlah suatu hal yang baik. Rasulullah SAW

l-awal berumah tangga bisa diwujudkan, dengan begitu ikatan mereka semakin kuat. Egoiskah? Mungkin benar itu egois jika

memang benar Tiara. Wanita yang sama dengan yang ada dala

untuk Tiara, keduanya membuat Zaky benar-benar mantap meyakinkan dirinya : bahwa Tiara adalah penye

ng tengah rumah Tiara saat menyampaikan niat perjodohan untuk mereka ber

ki sang bunda sebagai satu-satunya keluarga. Bahkan demi ibunya, Tiara sempat

ya telah memiliki kesepakatan yang mengikat.

empat membuat Tiara merasakan ketenangan meski hanya mendengar ucapan sal

si secara pribadi dengan sang lelaki yang menyejukkan mata itu, Tiara tak segan-segan menggunakan kata-kata yang jauh dari kerama

a hanya takut meninggalkan sang bunda

n imamnya Tiara yang sang bunda inginkan mengatakan bahwa hari-hari ibu Tiara tak lagi bisa diprediksi. Memang benar kehidupan tak a

ang bunda ingini. Bukan demi dirinya juga bukan untuk kebahagiaannya,

ti ibunya Tiara dan uminya Zaky untuk segera men

Tiara memutuskan untuk setuju dengan perjodohannya, Siska dan

t betapa sang bunda benar-benar bisa bahagia dan selalu banyak tersenyum cukup bagi Tiara untuk perlahan mengi

, di rumah Tiara. Tak digelar pesta meriah. Tertutup. Dihadiri hanya oleh orang-orang

tak tenggang rasa. Begitu cepat. Membua

erapa kali saja. Untuk pencatatan dokumen dan foto bersama. Hanya i

ra sudah tak tenang. Siska mencoba berkali-kali meghib

ang gelisah. Tapi tetap saja, dara bermata jeli itu susah untuk dib

nikahnya?" Tiara bersuara pelan, menat

g-orang akan datang Tiar. Semuanyakan suda

u. Tiara cemas." Ti

tu ingin menikah dengan ayah." Sang bunda membal

agian ibu dan ayah saling cinta. Nggak seperti Tiara sekarang, liat Zaky aja

ng juga kebanyakan seperti itu." Sang bunda menatap Tiara dengan pandangan yang lembut sambil memegang pergelangan tangan putrinya agar berhenti mondar-mand

elas." Tiara merengut, "Apalagi si irit bic

bu Tiara tersenyum menatap anaknya, "Siap-siap gih! Jan

ya. Menuju ke tempat Siska dan Dava ya