icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Suamiku Ustadz Romantis

Bab 10 Guru Disiplin

Jumlah Kata:1162    |    Dirilis Pada: 06/12/2022

engan kehadiranku mulai berbicara. Padahal mah gak harus gitu kan, ang

i pusat perha

ru yang ingin sama-sama melangkah ke jenjang yang lebih bai

a Pak

di lebih lemas? Ketahuan nih cuma suka sa

lmu fiqih yakni air suci dan menyucikan, air musyammas (air yang terkena langsung atau efek dari

dengar, justru fokus ku berpindah pada sebuah memori manis yang t

*

radara yang memanggilku saat kami melakuka

tahun, pertama kalinya aku menginj

akhirnya membuat hati kecil meronta-ronta ingin mencoba hidup dan menata karier di sana. Aku yang masih berstatus mahasiswa juru

ijalani dan ditekuni lama kelama

dunia entertainment karena bagi saya berada di sana seperti hidup kembali dalam dunia yang baru. Dunia yang

stri yang sering dianiaya oleh suaminya, seperti kekerasan fisik, tamparan, atau bentakan suara, atau misalkan

aku dituntut harus selalu bisa memerankan tokoh siapapun, dalam kondisi apapun, termasuk peran istri yan

. Satu, dua,

dalam hitungan detik ternyata air mata itu sudah keluar. Langsung ku pegan

*

terima shooting lalu berperan sebagai adik dari seorang artis yang berperan sebagai bint

ing belakang, perhatika

reka yang berada di barisan depan menoleh ke bela

ya situasiny

an jari telunjuk. Menengok kiri kanan p

saya sampaikan tentang bab pe

ar selesai perkara. "I-iy-ya mengerti Mas..eh Pa

dijelaskan atau dirangkum kembali

g jatuh karena dijodohin sama kamu aja deh, banyak yang kel

h, nye

*

emperhatikan pelajaran saya kan?" sambung

i kamar dan waktu mengajar seperti ini. Ternyata d

u itu istrinya, atau mungkin anaknya kelak, dia ti

di!" Tiada daya, akhirnya aku nyerah dan lebih baik

lis semua apa yang ada di bab pembagian air, termasuk contoh hadi

am mode serem begini. Rasanya pengen buka baju

tulis? Aku mengambil buku itu dan

kali Mas, masa sebanyak itu aku h

mau deh, toh meman

mau ditanyakan sebelum say

bangku paling depan. Dih, sok imut banget pakek tebar senyuman s

*

baru dua halaman, tapi pegel banget tangan ini. Kurang

u pegang hingga terpental ke lantai. Emosi ini udah sampai di puncak, aku begitu frustasi dengan mengomel

rmi

ranya. Ku lihat seperti seorang santri yang semasa belajar tadi dud

ambil lagi pulpen yang tadi terjatuh

Retno kak, saya tinggal di pe

n diri segala. Aku cuma senyum tipis aja

ucapku dan memang sedikit g

u cuma mau kenalan sama kakak. K

ivitas itu dan mencoba

kamu umu

ahun, kal

23 tahun

ederajat yang tak melanjutkan ke jenjang kuliah. Eh, t

in!" ujarnya dan membuat aku terkejut. Jadi di

gejar karir dan popularitas, bukan malah menikah begini. Aku,

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka