Cinta Itu Luka!
merasakan jika tangannya ini berda di pantatku meremas dengan pelan membuat gairahku semakin meledak. Lidahnya mulai berkeliaran di dalam rongga mulutku jem
ujar serak Tama ya
rnya. Ia mulai memegang pingangku dan berjalan masuk ke dalam ruagan pribadinya. Sebah tempat tidur yang berukuran sedang bernuasa putih beberapa foto Tama tersusun rapi di dinding itu. Dia m
ini,'' desisnya sembari meremas
Desahku yang menik
ng mulai khawatir dengan kondisi ruangan itu.
gan permainan ini,'' ujar yang kem
. ''Lakukan dengan cepat, pria tua itu mem
pria itu yang menyesuri pah
ku. Menatap lembahku yang mulai sedikit basah ia mengecup pelan bibirk
Ahh... shh... a-apa ini yang di lakukan seorang abang tiri untuk adik tirinya,'' ujarku yang
gai adik tiriku kau adalah wanitaku,'' ujar tama se
memejamkan mata merasakan setiap per
n ibunya petemuanku dann dia membuat sebuah kejadian dimana di malam pesta itu aku terlalu banyak meminum teh pucuk. Ya... alkhol, dia memapahku untuk masukk ke dalam
hh...'' desah tama sambil
ng...'' gumamku sembar
membuatku berada di posisi tengkurap. ''rasakan ini,'' desisnya sambil menarik rambutku seperti sedang
ti-hentinya mendesah. '
ama melepaskan penyatua
nda yang baru saja masuk ke dalam mulutku, aku
aju mundurkan kepalaku. Sial dia tidak tau bag
ingga sebuah cairan putih membuat tama
ang,'' gumamnya
bertemu dengan pria tua it
nya tama yang juga ikut berdir
ah,'' s
ng
ebesar Rp. 80.000.
menambahan saldo di rekeningku. Aku tersenyum m
ujar Tama berdiri dan
dinya. Dia merangkul tubuhku menghhirup aroma tubuhku dn sesekalli meremas gundukanku. Tidak ada perlawanan aku hanya diam d
jam dinding yang sudah menunjukkan pukul
a merangkul tubuhku da
amu ke apartemenku?'' ujar seorang wanita
tajam, dia adalah sella kekasih abang tiriku, gadis cantik yang berusia 25 tahun itu masih beridir
l mendorong tubuhku sehingga
sedikit manja. Tama langsung mengan
aja sayang?'' ujar ta
an ya panggilan sayang itu. ''ada apa? Kenapa wanita i
ma hanya diam dan melirik se
agar tidak melukaiku,'' ujarku menata
pat di depan ruangan itu sedikit mengintip tama yang berjalan mendekati
berhasil membuat sella diam seribu bahasa. Tama mengingit bibir tipis gadis itu
a. Sekarang saatnya bertemu deengan pria tua bangka yang selalu membuatku marah. Pria tua yang berusia 56 tahun cukupp tampan dan berkharisma . Adiputra sanjaya dia
ng
buah ruanganyang sangat luas dan bertulis