icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Reruntuhan Hati

Bab 4 Kau Yakin

Jumlah Kata:1154    |    Dirilis Pada: 01/12/2022

ini luas langit memang sering dipenuhi mendung. Sekela

taplah menjadi tekad dan komitmennya. Meski di lain sisi, jujur dirinya tak pernah ingkar bahwa hatinya tertaut pada Gus Adnan. Tak sanggup rasanya jika kelak

langkahnya yang beranjak. Pintu yang kemudian ia buka menampilkan sosok wanita yang hampir

lihat seisi pesantren dan bangunan-bangunan lain yang tampak kecil dari atas sana. Akhir-akhir ini memang secara tiba-tiba dia menyukai sendiri dan hening.

. Sama sekali berbeda dengan Athiyah yang biasanya. Mbok ya bilang kamu ini kenapa, Nduk?" tanya Nyai

. Njenengan dan Abah tida

iyah yang seolah kehilangan jiwanya. Barangkali putrinya itu mau buka suara. Meski sebenarnya sudah tampak jelas sebab kega

ngin membahas

ia membujuk Athiyah. Bahkan Abahnya yang sejak kecil selalu mampu menyita cinta kasihnya pun sama ta

. Di depan ada teman

utuskan bangkit. Mematut diri sebentar di hadapan kaca. Sejenak dirapikannya jilbab yang berantakan sambil menyemprot parfum. Sekacau-kacaunya,

u kemana

malam, Umi.

ahan Athiyah akan kembali normal. Hanya ditekankan pesannya agar jaga diri dan tidak

*

sasi kemahasiswaan mereka sendiri yang mengadakan pasar malam itu. Hasil dari kegiatan tersebut akan mereka donasikan untuk anak yatim, fakir miskin, kaum duafa, serta korban bencana alam. Athi

ng mereka tumpangi menepi. Ketiganya bergegas turu

ng

k di aplikasi hijaunya. Sontak matanya membe

r-mutar menandakan pikirannya terpacu bekerja. Sebentar kemudian gadis yang tengah memakai tunik selutut dan sarung batik pekalongan itu membu

isa kita bertemu? Aku ingin bicara.

pandangannya, menatap sekeliling, samar-samar mencari keberdaan sang p

. Saya tunggu jika

sa bersalahnya menjadi-jadi, penyesalannya bergentayangan setiap mal

ya," pamit Athiyah sambil ber

an, Ning? Ayo

sah, aku

angguk. Cepat Athiyah melangkah hingga

Adnan. Bukan tidak ingin, mengingat Gus Adnan sudah mengancam dengan kata 'terakhir kali', tetapi apa yang harus dia kataka

mematung beberapa meter darinya. Tanpa kata, gadis itu menurut. Meletakk

gan bicarakan, Gus?" ta

dengan yang

an. Segelas kopi susu dan segelas lagi jus alpukat kesukaan gadis

yakin rasa itu juga pasti ada di hatimu untukku. Lantas

gung jawabku membenahi hafalan yang telah lama berantakan. Abah mengirimku ke Sabilus Surur semata-mata hanya karena itu. Aku terikat

emaksaku untuk segera menikah. Maka dari itu aku bergegas melemar atau Umi akan menikahkanku dengan perempuan lain. Apa ini yang kau mau

sar malam yang mengalahkan bintang gemintang. Hat

eminta. Namun, ikatan janji itu terlampau kuat untuk bisa ia lepas. Harus bagaimana

hancurnya hatiku di hari di mana semua itu akan ter

a memedulikan puluhan pasang mata yang menyorotnya keheranan. Tangisnya p

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka