Bidadari Tak Bersayap
n Inara pun tiba. Keluarga besar yang dulunya melarang Aiza untuk datang akhir
n mau date
ergi adalah keputusan yang sulit bagi keluarganya, dia yakin jika keluarganya takut dia akan merasa tersakiti jik
ga dalam hidupnya, dan dia tak ingin mel
angsung bilang ke Ma
yum kecil. Senang rasanya melihat Hayd
masih tak rela Aiza datang kesana dan tak sudi melihat pernikahan Inara, dia h
rz
ita, takut bakal ada apa
saja Arza ini. Padahal dia sudah bilang jika dia baik-ba
lambaian tangan oleh Arza, pemuda itu terliha
-apa," kata Aiza yang membu
saya harus tetap ja
," potong Aiza saat mendengar ba
l pada Aiza dan memanggilnya dengan sebutan 'Ibu'. Namun setelah kecelakaan dan Aiza bekerja di kantor yang sama
adapan dengan Aiza dengan busana perempuan itu saat ini membuatnya lupa jika Aiza kini melarang
akhiri pembicaraan keduanya dan mengajak keduanya untuk pergi sekarang. Lebih
keluarga Asqad. Dalam diamnya Aiza tengah berusaha
h keramaian yang ada. Para tamu berdatangan
an suasana ini. Entah kenapa dia jadi ingat pernikahanny
ydar saat melihat
pintu belakang diikuti oleh Arza. Kenapa pintu belak
za dan Arza menuju sebuah kamar di mana orang tua mereka menunggu. Sesampainya d
t melihat siapa yang sud
un
mendengar panggilan Aiza. Dua wanita i
berkaca, melihat Aiza yang begitu tegar hingga da
t mereka saat ini. Baik Sarah maupun Nakiya lebih memilih memeluk
iza seraya mengusap punggung keduany
rsenyum di balik cadarnya saat sang Abi menghampirinya dan
rasa gagal menjadi seorang ayah yang baik untuk putrinya. Dia benar-benar
lanya keras. "Abi ngga pernah gagal ngusahain
g. Ayah janji sama kamu, ngga akan lama." Kali ini Andra--Ayah Rayhan yang
pamit karena acara akan segera dimulai dan
kiya sebelum Aiza keluar dari kamar, wanita itu mengusap pipi Aiza membua
sa jadi menantu yang baik buat Bund
ya, Bunda bersyukur karena kamu yang dit
suami kamu. Bunda yakin suatu saat dia bakal inget dan balik lagi sama kamu," balas
mar Inara, Kakaknya. Meski Haydar sudah melarangnya, t
jadi milik Mbak," kata Inara melihat Aiza berada di kamarnya. Gadis itu menyambut k
nji Mbak, kan?" tanya A
k lupa akan hal itu, tapi sebisa mungkin dia
bakal biarin kamu kasih tau kebenarann
kuin apa aja, tapi lakuin setelah Mbak ngga ada. Tolong biarin Mbak nger
adiknya itu untuk segera keluar. Aiza mau tak maupun akhirn
u nemuin dia," kata Haydar yang mend
mengajak pria itu untuk segera pergi melihat
acaranya benta
rempuan itu memilih menyaksikan pernikahan suaminya dari atas sini
a wa tazwijaha b
ah
ndengar kata sah yang terucap dari para saksi. Saat ini s
erucap dari bibirnya, tapi sungguh dalam lubuk hatinya yang paling da
n, belum sempat Haydar mendekat untuk menenangkan adiknya, ponselnya tiba-tiba ber
nap
telah mendengar apa yang dikatak
rza yang melihat waja
le
ya Aiza yang mendengar
g membuat tangis Aiza semakin pecah. Ada apa lagi sek