Bidadari Tak Bersayap
apartemen. Perempuan itu menghela napas kecil saat mengin
," ujar Haydar seraya mendo
sesuai dengan apa yang dikatakan Haydar tadi siang, pemuda itu tadi sore memaksanya untuk ik
buat makan malem," ujar Haydar kemudia
gannya dengan sendu. Dia tahu di balik diamnya Aiz
u dia tak keluar seperti yang Haydar perintahkan. Perempuan itu lebih memilih menduduk
za tersenyum kecil saat mengingat betapa bahagianya mereka dulu. Nam
ikin kamu selain Mas. Mas harap perasaan ini akan terus tumbuh dan subur buat kamu, sampai kapanpun itu bahkan kalau kita dipisahin oleh benang ta
n. Perempuan itu mengusap bingkai foto dalam genggama
isa sekuat dulu waktu masih
p mencintainya meski takdir memisahkan mereka, dia bilang dia akan menjadikannya yang pertama dan terakhir, tapi takdir justru membua
rnya memutuskan untuk masuk ke dalam. Pemuda itu mendudukk
kalau ngga kua
gisnya semakin pecah kala Haydar
itu ngga bisa semu
u harus kehilangan Mas Ra
rhenti terlihat baik-baik aja di depan semua orang. Sekarang biarin takdir yang
dia tak pernah membiarkannya menangis sekalipun, tapi saat ini dia merasa jika dirinya gag
emput Aiza maka Rayhan tidak perlu kehilangan ingatannya karena kecelakaan. Jika saja dia mengetahui penyakit y
ash
um empat," kata seorang gadis
am ruangan itu terasa menipis, keheningan sek
satu rumah sakit terbaik di Singapura aja udah nyerah. Nara ngga ma
kin," kata Haydar menata
. Kalau berhasil Nara akan sangat bersyukur, tapi kalau pada akhirnya gagal? Nara cuma buang-buang waktu doang. Nara pengin hab
u. Bukan berarti dia menyerah dan putus asa akan kesembuhannya, hanya saja dia sudah cukup lelah menghadapi semua i
ukkan dirinya di samping Inara. "Nduk kamu ngga boleh bilang seperti i
capek kalau harus kemo terus, rasanya sakit. Nara nggak suka di suntik dan di suruh minum obat terus. Obat yang sekarang aja udah banyak, Nara n
ng Ummi, gadis itu menatap Zafra
sekarang belum bisa Nara wujudin?" tanyanya yang membuat semua orang terdiam dengan hati yang rasanya ditusuk ribu
ran setelah keheningan melanda
Ray
gang mendengar ucapan Inara.
a, Zafran menatap putrinya
inya. Sesuai dengan perkiraannya, dia tak ak
Mas Rayhan
itu akan semakin membencinya kali ini, tapi siapa peduli, bukankah sejak awal pria itu memang mem
habis, Nara ingin bisa hidup dengan Mas Rayhan," sambungnya dengan nada sendu, membuat Haydar yang men
" peringat Haydar dengan penuh penekanan. Dia tak akan m
nya cukup membuat perempuan itu hampir gila, ditambah putrinya yang tak sadarkan diri dan suaminya yang
ambil apa yang seharusnya menjadi milikku Mas?" tanyanya dengan suara keras, merasa tak tahan saat Haydar bersikap seolah dirinya telah keja
aktu itu," kata Haydar kembali mengingatkan. Entah berapa kali dia har
am arah pembicaraan anak-anak m
apa? Nara mak
as rayhan awalnya buat aku, bukan buat Aiza," katanya mencari pembelaan dari Zafran. Kali ini dia benar-benar merendahkan harga
ang dia inget cuma aku, dia masih inget kalau dia dijodohin sama aku. Apa ngga bisa ka