Mencintai Pria Misterius
agi Sofia merasa risih jika terus ditatap dengan tajam oleh laki-laki bertubuh tinggi itu. Sudah sejak lama sebenarnya ia mengetahui kalau Stefan menyuka
erus-terusan bertemu dengan Stefan setiap saat. Saat hendak mempercepat langka
an fatal kepadamu?" tanya Stefan pada Sofia
ihat hal itu dan akan menimbulkan masalah baru baginya. "Eee..., maaf mas saya harus segera pergi," pinta
erlesung pipi itu. Apa ada yang salah dengannya? atau ada sesuatu terjadi yang tidak diketahuinya. "Ah, sudahlah
*
anannya meninggalkan bekas kemerahan di area itu. Dengan cepat ia melihat siapa or
n wajahnya tepat di depan wajah Sofia yang masih memerah akibat tamp
tau bahkan menjawab pertanyaan yang baru saya dilontarkan kepadanya. Dengan tenang ia mencoba menari
rah belakang sebuah tangan panjang menarik kerah bajunya m
lai merintih kesa
merayu atau mendekati mas Stefan, laki-laki itu milikku," ben
ia tak terkecuali Dara sahabatnya. Ia juga tidak berani membantu Sofia karen
ndu ke arah sahabatnya itu, apalah
m gadis bertubuh ke
bali berjalan ke meja kerjanya. Dengan cepat ia mengambil map merah yang sempat terjatuh tadi dan kemba
n mencabik-cabik wajah sok polosnya. Namun saat hendak melakukan aksinya, tiba-tiba pintu ruang
i-laki itu mendekat dan mena
nya Stefan pada Selin yang ki
n jika ini adalah perbuatan Selin. "Apa yang terjadi padamu?" tanyanya lagi dengan na
k bisa dibendung lagi. "Mengapa engkau terus saja membela gadis munafik ini mas,!"
los agar semua orang bisa terpengaruh olehnya," hardi
kuat. "Di Mataku kamulah sosok gadis kampungan yang tak punya etika dan sopan
tak menyangka jika laki-laki itu akan tega mengatakan hal itu kepadanya. Meng
sudah tak mampu menahan tumpahan air itu agar tidak keluar. Dadanya sa
ali ke arah meja kerjanya dan
ah Selin untuk sedikit menenangkannya. "Sudahlah Selin," ucap s
tuk pergi ke rooftop gedung untuk menenangkan diri. Pikirannya sangat kacau sekarang, ia bingung mengapa hidupnya
i perusahaan Arwana Group. Ia lebih memilih pergi melewati anak tangga dibandingkan men
duduk di salah satu anak tangga sambil merokok dengan sangat tenang. Gadis berlesung pipi ini te
itu melangkahkan kakinya menuju ke anak tangga
saja dan seolah-olah tidak menganggap bahwa
gadis itu dan seg
p. Entah mengapa menurutnya tempat ini sangat bisa membuat hatinya tenang dan bahagia. Tidak ada or