Mencintai Pria Misterius
nya yang berada sekitar 4 kilometer dari rumah sakit jiwa tempat ibunya dirawat. Ia meninggalkan Sofia ke
erlihat sangat ramai seperti sedang terjadi acara pernikahan. Dengan tubuh kecil yang tidak
bahagia di kursi pengantin dengan seorang perempuan yang juga tidak asing
i sedang berbahagia sementara ibu nya sedang menderita di rumah
ke arahnya dengan tatapan bingung. Sadar akan kehadiran anak laki-lakinya di tengah pesta pernika
mengapa kamu disini?" tanya laki-laki berkumis itu dengan nada tinggi dan penuh tekanan pada tiap kata nya. "Sekarang ka
h, ia sama sekali tidak menyangka laki-laki yang selalu dianggap
sakit jiwa dan membutuhkan biaya agar bisa sembuh," ucap B
iwa tidak ada yang mengurus. Ia benar-benar sudah sangat gila," jawa
angat-sangat marah dan kecewa pada ayahnya. Dengan penuh amarah ia bangk
aku bukan anakmu," ucap Bryan kecil sebe
*
u melihat sekumpulan wanita-wanita yang tengah membicarakan sesuatu dengan heb
p dekat, Sofia alih-alih penasaran dengan apa yang sedan
pi itu penasaran pada salah satu re
uk gadis itu ketika sadar jika S
menatap Sofia dengan tatapan meremehkan. Kini semua mata tertuju pada gadis berl
anya gadis berlesung pipi itu berulang kali sembari terus melihat penampilannya. Ia sangat bingung, apakah a
dirinya. Menurutnya pagi ini ia berpenampilan sama saja seperti setiap hari, na
dengan tatapan penuh dengan kebencian pada Sofia. "Sejak kapan,!" tanyanya lagi dengan nada yang cukup tin
baru saja terjadi padanya membuatnya diam kebingungan, ap
yang kini sudah berada di hadapannya dengan jarak yang cukup dekat. Ia mencoba merapikan pakaiannya yang
sudah tahu dan lihat apa yang kamu lakukan dengan mas Stefan kema
engan mas Stefan yang merupakan anak dari pemilik perusahaan Arwana Group. Sudah
ti," jawab Sofia dengan suara
pingnya. Dengan cepat ia membuka galeri yang berisikan sebuah video kemudian segera memutarnya. "Ini apa? m
gsung mengerutkan dahinya. Pantas saja Selin marah kepadanya ternyata ada seseora
ada selin dan juga yang lain. Saat ini ia merasa sangat dipojokkan oleh semua
marin memang aku bertemu dengan mas Stefan ketika hendak pulang kerja, ia sedikit membantuku ketika melihat
u yang lebih, han
mas Stefan dan setelah itu tertawa bahagia dengannya," peki
ah angle hingga membuat kesan mesra di dalamnya. Saat hendak melanjutkan perkataannya tiba-tiba seorang laki-laki mema
umpul membentuk sebuah kerumunan pergi dan