Reinkarnasi ke Dunia Lain
epat menuju kelas, dia melewati banyak anak tan
ah terengah-engah melewati anak tangga. "Akhirny
engar pak Petra yaitu guru Biologi Ray
baiklah! Aku akan menunggu hingga bapak itu selesai menjelaskan, dan d
duk, Ray teringat satu hal yaitu dimana ia dulu pernah terlambat masuk kelas dan ketika
u adalah hal yang memalukan dimana aku berjalan dari lorong sekolah dengan keadaan perme
ku, yahh... seperti menyembunyikan sepatuku, menyuruhku membersihkan kelas sendiri, terkadang mereka juga memakan jajananku, walaupun aku sebenarnya jarang jaja
a buku halaman 13 sampai halaman 20, dan juga ke
ngkah mendekati pintu kelas, hanya saja saat Ray ingin membuka pintu itu masih ada keraguan didalam hatinya. 'Ap
yang harus kukejar untuk mencapai cita
bunyi pintu
misi
anmu?, apa kamu sudah baikan
i pembelajaran untuk hari ini." Jawab Ray dengan r
ya bukan ingin mengusir, melainkan saya kasihan saja kepadamu karena mungkin saja kamu masih ku
ngikutinya, ta...tapi walaupun begitu saya tetap ingin mengikuti kelas ini walau hanya tinggal beb
duk lah di kursi kosong yang dibelakang, dan kerjakan tugas
asih atas perhatia
ia di sandung oleh Jerk yang merupakan orang yang sel
ah lelucon yang pantas ditertawakan. "Hei hei hei...kenapa malah
." ucap Ray sambil menopang tubuhnya untuk k
adi, ia mengusap lututnya yang berdarah dan langsung mengerjakan tugas yan
....
ukul 13.00 dimana wa
arena Jerk dan anggota-anggotanya tidak terlalu menjahiliku hari ini, sehingga aku bisa merasa aman dan juga aku sangat bersyukur, berka
Ray pun melangkah m
angku pas untuk
kses dan dapat hidup dengan kekayaan yang tiada habisnya yah.' Gumam Ray s
.
pakaian dan sarapan. Setelah itu ia berist
p senang tanpa kekurangan uang yah?.'
n Ibu Ray bekerja membanting tulang untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari mereka. "Ma
a Ray." ucap ibu Ray sambil me
Bapak kerja di kebun." Ucap Ray sambil
u selesaikan?." Tanya Ayah Ray sambil berjala
tugas-tugas Ray di sekolah tadi, yahhh... agar Ray
pun Ray adalah anak yang memiliki tubuh pendek sekitar 140 cm dan dengan otot tubuh yang lemah, te
erja diladang, ia tidak meras
ang." Panggil ayah Ray dari seberang kebun yang sed
gi." ucapnya yang berusaha menyelesaik
ng lama, Ray akhirnya meny
esai juga, saatnya
sampai ke rumah bersama Ayah dan
ini , apakah menyenangkan?." Tanya
kok mah." Ucap
di anak yang sukses dimasa depan nanti Ray
rta dengan kedua orang tuanya
dan juga kakak" ucap Seni
nya Seni dengan nada khawatir sambil membantu m
mi selesaikan deh agar Mama, sama Papa bisa istirahat besok dirumah." Ucap
awaan ini semua, nanti setelah beres semuanya kita sarapan bareng. Seni sudah masakin makanan untuk kit
nisan. Suara tawa dari mereka membuat malam yang sunyi