CINTA DAN OBSESI
angi oleh Afra bersama dengan aktor papan atas yang sangat populer bernama Billy Yuniar, bertemakan comedy romance di mana kedua pemeran ut
hat banyak sekali warga berkumpul. Angkasa mendekati kumpulan warga tersebut. Ternyata di sana sedang ada syuting fil
ya," kata salah seorang gadis berkepa
ya aku punya kulit seperti dia,"
a tak jauh darinya. Matanya menatap Afra yang sedang duduk ist
salah seorang kru yang tib
tika kru itu menghampirinya. Bag
b Angkasa d
a bisa bertem
Angkasa. Tentu saja Angkasa langsung
u Bapak yang menjadi distributor maka
n untuk seluruh kru. Itu sebagai tanda kesopanan karena mereka telah datang ke desa
rol dengannya kini tengah terlihat akrab dengan salah satu
annya Angkasa. Pria itu mengenakan kaoa dan celana pendek. Dari penampilannya tam
ersenyum seramah mungkin. Seperti
ta selama di sini sebulan penuh," jelas kru tersebut ketika menyadari ketidaksukaan
uara yang sangat nyaring. Ia sangat terke
a kalinya ia mendengar seorang gadis berteriak begitu
memang selalu seperti ini,"
antah Afra tak terima. Afra langsung
ilangan kata-katanya keti
!" teriak Deny
an kru tersebut dan juga Angkasa. Sepeninggalan
emudian pergi meninggalkan lokasi syuting bersama sepedanya
. Aone Group merupakan perusahaan besar yang bekerja di bidang insfrastruktur. Tidak hanya di bidang itu, mereka juga bekerja sama dengan
ngan CEO bukanlah kabar baik bagi Asia. Ia merasa ia akan mendapat kesia
ntuk mengatakan maksud kedatangannya kemari. Setelah itu ia di arahkan untuk men
tu membuatnya cukup jengkel. Benar-benar CEO yang semena-mena. Hanya karena dia memiliki kekua
ke ruangan CEO karena CEO mereka telah selesai meeting. Beberapa kali
an tersebut di desain dengan gaya klasik dengan nuansa warna hitam yang mendominasi. Dari desainnya saja sudah sangat jelas kalau pem
tu ketika hawa dingin menusuk kulitnya. Entah karena AC a
nita cantik itu kepada pria yang kini duduk di bal
boleh
keluar meninggalkan ruangan yang bersuhu dingin seperti di kutub itu. Asia semakin gugup karena ditinggalkan berdua den
kursi kebesarannya. Di kursi itu, duduklah seorang pria tampan dengan alis tebalnya dan k
dingin. Tatapan pria itu begitu tajam
yang duduk di hadapannya ini adalah pria yang sama sewa
kenapa saya memanggil ke si
ya bertemu. Asia terpaku setel
adalah Aksa Narendra. Asia juga ingat bahwa dirinya telah m