icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Antara Cinta dan Derita

Bab 7 Derasnya Hujan yang Mengalirkan Kenangan

Jumlah Kata:1161    |    Dirilis Pada: 19/11/2022

gerjain proposal dengan Raza sepulang sekolah. T

ng telepon karena Rara

adi sudah janji sama Raza m

lagi kakak samp

ka ada janji sama Raza, membuat gadis itu sedikit merasa bersala

suara Rendy, pria itu m

a janji sama Raza mau m

apa sama te

utkan keningnya mendeng

awab Rara yang kemba

m. Rara langsung mengembangkan senyumannya ketika melihat sosok kakak terc

elukan kakaknya yan

ya?" u

temu, mana kakak pulang gak bilang-bilan

jut

u kejutannya,

Kakak gak ngelawak," Rara tersenyum

ria yang berdiri ag

ia

ngan Adam mende

n ini kakakk

endy mengulurkan tangannya

saling tatap membuat Rara merasa aneh deng

utan tangan mereka terlepas s

ang duluan ya

jawab Rendy sambil

enuju mobil. Adam melajukan mo

ek?" tanya Adam me

en,

rasa curiga dalam diri Adam y

, Kak. Jangan pikir yang macam-macam deh

ara. Setelah ayah Rara tidak ada lagi, kakaknya ini sangat protektif padanya. Apa lagi soal per

kkan kepalanya. Karena jika Adam sudah menunjukan ekspresi demikia

yang tertutup jilbab. Rara sontak menoleh mendapati kakaknya sudah tersenyu

ra yang selalu

ak nggak merasa direpotin, ini sud

rti Kak Adam," ucap Rara dengan

yusul Adam yang sudah berjalan lebih dulu ke dalam rumah. Kedatangan mereka disambut ol

t beasiswa untuk kuliah di Jepang, kulia

mendapati Raza yang telah duduk d

kamu kehujanan, ya?" Raz

rsihkan tubuhnya terlebih dahulu. Sementara Raza masih setia menunggu gadis

edang mengobrol asik dengan Raza, kadang ada tawa di sela obrol

esaikan tuh urusan kalian!" kata Ad

. Urusan apaan k

teriakan adiknya dan melangkah menjauh. Merasa di

jika proposal ini tidak jadi," sahut Raza yan

aat ia memasang ekspresi seperti ini gadi

kerjakan!" ucap Rara tegas

ara, sedangkan kedua jari gadis itu sibuk mengetik dan

ereka telah menyelesaikannya, hingga tidak sadar hari telah berganti malam

melihat apapun. Rasa takut segera menelusup ke dalam dirinya, pobia masa lalu yang pernah

ra Rara bergetar, lampu di rumahnya mati. Dan Raza pali

ra, akan tetapi gadis itu justru semakin panik

iks, aku

sofa tempatnya duduk mencari ponselnya, paling tidak

h tangan dingin yang bergetar. Bisa di pastikan tangan itu adalah ta

Rara, menyalurkan kehangatan dan ketenangan. Tangan Raza yang satuny

dari ponselnya menyorot wajah Rara yang sudah di penuhi oleh air mata. Raza kaget m

n ninggalin kamu sendiri," Raza melihat

papun yang terjadi!" kata Rara dengan sua

pinya yang lembut. Raza mengusapnya lembut, tubuh Rara bergetar merasakan kelembutan tangan Ra

kin deras mengguyur seakan tak mau berhenti sama seperti air yang jatuh dari mata seorang gadis yang m

susah payah menahannya. Namun sinar redup dari ponsel

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka